Yes they have offered us the A26 Submarine.
02 September 2017, 08:15 WIB
Kapal Selam Hantu untuk Indonesia
Gurit Ady Suryo |
Teknologi
Ilustrasi
KAPAL selam telah menjadi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang penting, terutama bagi negara maritim seperti Indonesia.
Perkembangan teknologi kapal selam pun tidak kalah dengan teknologi pesawat tempur yang memiliki jelajah dan kecepatan tinggi serta sulit dilacak.
Seperti tidak ingin ketinggalan, pemerintah melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) mulai menjajaki kerja sama dengan industri pertahanan Swedia, Saab.
Perusahaan itu telah 100 tahun mendesain, mengembangkan, dan memproduksi kapal-kapal perang.
Salah satu pengembangan anyar mereka ialah program kapal selam modern, A26.
Teknologi kapal selam terbaru ini memiliki kemampuan tinggal di kedalaman laut dalam waktu lama.
Saab telah bersepakat dengan Indonesia untuk melakukan alih teknologi kapal selam tersebut.
Vice President Head of Saab Indonesia, Anders Dahl, menjelaskan, meski A26 bukan tergolong kapal selam nuklir, teknologinya diklaim sebagai kapal selam siluman bertenaga diesel listrik yang paling maju di dunia.
"Kapal selam A26 punya sistem Kockums Stirling AIP (Air-Independent Propulsion) dan teknologi stealth terbaru yang diberi nama Ghost (Genuine Holistic Stealth). Ini yang membuatnya nyaris tidak terdeteksi saat di bawah air," kata Dahl.
Dalam berita yang dipublikasikan laman BPPT pada Kamis (31/8), Chief Engineer BPPT, Mohamad Dahsyat, menjelaskan Kapal Selam A26 Kelas Gotland milik Swedia sangat cocok dipakai di Indonesia.
Hal itu disebabkan kapal selam buatan Saab AB memiliki teknologi stirling, yakni menggunakan oksigen cair dan bahan bakar simpanan untuk menghasilkan energi di dalam air.
Teknologi ini membuat A26 mampu bergerak dalam air tanpa muncul ke permukaan hingga 18 hari.
"Dari sisi teknologi sangat cocok, baik digunakan di laut dangkal maupun dalam," kata Dahsyat.
Jika dapat diwujudkan, kapal selam tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi Indonesia yang saat ini baru memiliki tiga kapal selam. Ketiganya KRI Cakra, Nenggala, dan Nagapasa.
Nagapasa merupakan kapal selam terbaru yang dibangun bersama dengan Korea Selatan dan tiba di dermaga Surabaya pada Senin (28/8).
https://m.mediaindonesia.com/read/detail/120501-kapal-selam-hantu-untuk-indonesia