IMHO Solusi paling tepat kalau utk jangka panjang sebenarnya adalah membangun infrastruktur (jalan, listrik, dsb). Cuma hal tsb butuh waktu lama tapi dampaknya narasi politik mereka jadi ga relevant. Tampaknya mereka sekarang mulai desperate karna pembangunan2x infrastruktur tsb karna lama kelamaan narasi politik mereka terancam ga laku.
Sedangkan kalau trkit pendidikan, saya kok malah lebih khawatir dgn kualitas kurikulum pendidikan kita
. Saya kebetulan generasi jaman OrBa dan lihat kurikulum penidikan dulu ama sekarang khususnya yg terkait Kebangsaan, Persatuan, Toleransi, dsb malah jauh lebih baik jaman OrBa dulu, Bahkan contoh eekstrim saya kaget banget saat tau adik saya yg paling kecil cerita apa yg diajarkan oleh gurunya, dan ternyata HOAX yg berbau SARA. Kalau sekarang kurikulum & tenaga pendidikan kita seperti itu malah makin kacau nantinya.
Nach betul itu boss
. Kalau kita ngulangin cara2x nya
Tuan Meneer bin Kompeni malah kita ngulangin sejarah cuma bedanya kita disisi yg berbeda (mereka bisa merdeka dan kita yg dihujat dunia internasional). Cuma sekarang khan problemnya (jangka pendek & menengah) bagaimana caranya
reaching out anggota2x kelompok2x tsb jadi mereka kehabisan basis masanya.
Walaupun menurut saya sich kalau utk jangka pendeknya mendingan para pimpinan / kepala2x mereka perlu pakai cara2x OrBa tetapi kita rangkul di level grassroot nya