Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Note: This feature may not be available in some browsers.
New Recruit
First commissioned in November 2007, I believe. So that makes it almost 9 years ago.Already in maintenance? How long she has served now? Time flies..feels like yesterday when she was first commissioned for the navy...
Yes especially this is the 66th unit of the Komodo APC variant. You can see also on the right side of the pic the Komodo Mistrals variant.
and the most important things is ToTMany actual and current TNI acquisitions of weaponry were started with reports like these. But, because Menhan appeared to the scene, it has some credibility. At least, Iver Huitfeldt is likely being considered for TNI-AL's next frigate, especially because it's cost-effective. Acquisition plans do mention a future purchase of new frigate.
Already in maintenance? How long she has served now? Time flies..feels like yesterday when she was first commissioned for the navy...
I do think so.The hull is already badly corroded
Denmark offering the ships will built in indonesia. Hot offer...and the most important things is ToT
I do think so.
Why dont build the hull with anti corrosion steel, like stainless steel? will less maintenace in the future...
anybody expert in naval industry here? pls share
Denmark offering the ships will built in indonesia. Hot offer...
Accept? but will be no yakhont party
Kapal Selam Nirawak Bikinan Indonesia Ini Siap Lindungi Laut
Kapal selam nirawak ini merupakan hasil kerja sama antara PT Hidrolab Naval Indonesia dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Ada tiga jenis kapal selam nirawak yang dihasilkan dari kerja sama tersebut, salah satu yang dipamerkan adalah sebuah kapal nirawak bernama Yellow Juku.
View attachment 325072
Petugas Sistem Kontrol Juku PT Hidrolab Naval Indonesia Priyo Sasoko mengatakan, penamaan 'Juku' diambil dari bahasa Makassar yang berarti ikan. Dinamakan seperti itu sebab alat ini memang dirancang untuk memperoleh data-data yang ada di dalam laut.
"Sea glider ini dirancang untuk memperoleh data-data apa pun yang ada di dalam laut, bisa data tentang populasi ikan di suatu perairan untuk mengetahui jika ada illegal fishing, dan lain-lain. Ia mengatakan, kapal selam ini bisa menyelam hingga kedalaman maksimal satu kilometer di bawah laut.
"Prinsipnya, Yellow Juku ini mengambil air, sehingga bisa menyelam. Kemudian Yellow Juku mengeluarkan kembali air tersebut, sehingga bisa kembali ke permukaan. Selama berjalan, (Yellow Juku, red.) selalu memasukkan dan mengeluarkan air, sehingga pergerakannya seperti glider (peluncur) yang turun naik ke permukaan laut," ujar Priyo menambahkan.
Ia memaparkan, Yellow Juku dilengkapi dengan baterai yang mampu membuatnya bertahan hingga satu tahun di bawah permukaan laut. Kapal ini dilengkapi dengan artificial inteligent atau kecerdasan buatan yang membuat Yellow Juku mampu bermanuver ke laut lepas untuk melakukan pengawasan di permukaan laut.
Selain itu, kapal selam ini juga dilengkapi dengan berbagai sensor yang disesuaikan dengan kebutuhan. Juku memiliki berbagai sensor untuk mengenali bagaimana kondisi laut.
Jika penggunanya adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sensor yang dihadirkan adalah untuk membaca kandungan plankton. "Kalau banyak plankton, artinya laut tersebut banyak ikannya," ujar Priyo.
Selain itu Yellow Juku juga dibekali sensor kecerdasan buatan untuk mengenali suhu, kadar garam, dan parameter lainnya yang ada di dalam lautan, yang selama ini belum bisa dijangkau.
"Jika Juku memiliki informasi atau data tentang kondisi laut di suatu lokasi, Juku bisa mengirimkannya ke satelit dan mengirim data tersebut kepada pengontrol," kata Priyo. Tetapi, proses pengiriman data ke satelit hanya bisa dilakukan, jika Juku sedang muncul ke permukaan, bukan saat di bawah permukaan laut.
Dengan mengetahui data potensi perikanan, nelayan pun dapat terbantu dalam mengumpulkan ikan. Selain itu, KKP juga akan mempunyai data demografis nelayan, sehingga, Juku akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Untuk Kementerian Pertahanan, Juku mampu mendeteksi kondisi bawah laut Indonesia.
Juku rencananya bakal diluncurkan pada akhir tahun 2016. Bahkan, perusahaan rencananya akan mengujicobakan 10 unit Juku di perairan Indonesia.
I do think so.
Why dont build the hull with anti corrosion steel, like stainless steel? will less maintenace in the future...
anybody expert in naval industry here? pls share
yes bro..as i said...i DO think so...thats why i ask about antirust steel to build hull.From the photo...the state of corrosion is quite apparent