Kansel
FULL MEMBER
- Joined
- Aug 28, 2019
- Messages
- 1,214
- Reaction score
- 1
- Country
- Location
SAMP/T is not specialized for ABM purpose taking sampt or meads and thaad or sm 3 is good enough or if u don't want from america one we could take david sling from israel,known the best for their layered defense systemA more conventional one like SAMP/T is enough tbh, anything about THAAD is very political in nature, y'know US containment strategy and shit.
Also kohanudnas itself projecting to purchase and using thaad in 2035
Dapat dijelaskan arah pengembangan Korpaskhas ke depan ?
Begini, yang sedang TNI AU lakukan saat ini adalah transformasi, termasuk di dalamnya Korphaskas hingga tahun 2035. Intinya kita melakukan adaptasi terhadap teknologi. Kalau bicara Singapura misalnya, AU mereka (RSAF) mengedepankan konsep New Generation Air Force, kita juga sama, sedang melakukan hal itu.
Transformasi Korphaskas, adalah dengan mengembangkan tugas yang menyatu dengan tugas pokok Angkatan Udara. Yaitu menjaga kedaulatan dan hukum di udara. Maka kita mengembangkan sistem pertahanan udara (Hanud).
Untuk Hanud jarak dekat (Short Range Air Defense - ShoRAD) kita sudah punya, walaupun baru enam detasemen. Kita rencana sampai tahun 2035 itu adalah 36 Detasemen Hanud (Denhanud). Kalau sampai 2024, kurang lebih 12 Denhanud. Kami juga sekarang sedang menunggu pengadaan rudal Hanud jarak menengah.
Bisa diuraikan lebih detail?
Ya, sedang dalam proses pengadaan Hanud jarak medium (Medium Air Defense - MeRAD). MerAD ini jaraknya antara 50-100 km, masuk dalam program MEF 2015-2019. Ini untuk pengamanan ibu kota. Hanud Terminal ini harus terintegrasi dengan Hanud Titik karena kita membangun sistem yang integrated. Jadi tidak bisa terpisah antara Hanud Titik dengan Hanud Terminal. Sehingga, kita sekarang akan membeli yang namanya THAAD (Terminal High Altitude Air Defense).
Beberapa produk sedang dalam proses recognition, masih tahap awal proses pengadaan. Kami melakukan kunjungan ke beberapa negara pabrikan. Pilihannya antara lain NASAMS (Norwegia), LY-80 (China), Flying King (China), dan Sky Dragon 50 (China). Korphaskas melakukan kajian dan ikut dalam kunjungan. Tapi kami tidak menentukan pilihan. Sebatas pada kebutuhan operasi dan spesifikasi teknis saja. Yang menentukan produk mana yang akan dipilih adalah Kementerian Pertahanan.