Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Note: This feature may not be available in some browsers.
Most Telolet died on police raid, wonder if the telolet fight back and armed
Wouldn't it better to keep the telolet alive to get information? you know like not shoot the vital area
you're right bro, i've overshoot the thread, i'll be deleting the post now^why are we talking about turkey's mbt in indonesian defense subtopic? indonesian defense force use a lot of units and weapon that are used by other countries, it doesn't mean we have to discuss about other country's mission... right?
i'm sorry for asking this now, i haven't been reading the forum lately...
anyway back to my oppinion on that pic....
basically the problem is not on the tank but rather the coordination and communication of the soldiers that are operating and supporting each other on the missions... which i'm pretty sure is quite obvious a huge factor in determining whether or not a mission work well... a thing that is also true in any normal workplace.... and there is always that "men behind the gun" thingy.. right?
Turitan menambahkan, untuk kapal jenis LPD nilai investasi yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 700 miliar. Sedangkan untuk kapal jenis KCR nilai investasi yang harus dikeluarkan diprediksi mencapai Rp 200 miliar. Ia mengaku, pesanan dari pihak TNI AL jelas bakal meningkatkan pendapatan perseroan.
well, let see... the price tag of lpd similar to makasar class is around 40 million dollars... i'm using tarlac and davao del sur as a reference, as they are the newest one that comes out from pal.. if we change that to rupiah, that'll will be around 540 billion rupiah. so now we have a difference of around 160 billion rupiah (12 million dollar). i'm guessing that difference in price tag might be due to difference in size and armament...Cost for KRI Banjarmasin was Rp 365 billion, now this is Rp 700 billion? Hope more details of the contract coming soon.
Jumat 23 Dec 2016, 16:46 WIB
Ini Identitas Empat Kru TNI AL yang Hilang Saat Kawal Kapal Filipina
KRI Layang. Foto: Dok. Dispen TNI AL
Jakarta - TNI AL tengah melakukan pencarian terhadap empat prajuritnya yang hilang di laut laut mengawal Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Filipina. Satu dari empat prajurit itu adalah seorang perwira.
"Saat ini sedang dilaksanakan pencarian terhadap 4 ABK KRI Layang yang melaksanakan pengawalan terhadap KIA Filipina di Perairan Talaud. Karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi hilang kontak sejak tanggal 14 Desember 2016," ungkap Kadispen TNI AL Laksma Gig Sipasulta kepada detikcom, Jumat (23/12/2016).
Peristiwa ini berawal saat KRI Layang menemukan adanya KIA dengan bendera Filipina bernama Kapal Nurhana memasuki wilayah perairan Indonesia, Selasa (13/12). Kapal Nurhana ternyata tidak memiliki dokumen lengkap dan hendak dibawa ke lanal terdekat yakni Lanal Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.
KRI Layang yang menangkap kapal ilegal itu lalu mengangkut kru dan penumpang Kapal Nurhana. Hanya tiga ABK yang disisakan untuk mengemudikan kapal hingga ke Lanal Melonguane. KRI Layang yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Agus Susatya tersebut menurunkan empat kru nya untuk mengawal Kapal Nurhana sampai ke lokasi.
Di tengah jalan, tim kawal tiba-tiba hilang kontak. Saat itu cuaca di laut cukup buruk. KRI Layang yang sebelumnya melanjutkan patroli di perbatasan Indonesia-Filipina akhirnya mencari Kapal Nurhana. Namun sejak hilang kontak pada Rabu (14/12), Kapal Nurhana belum ditemukan.
Informasi yang didapat dari Kadispen Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol (KH) Maman Sulaeman, empat kru KRI Layang yang hilang terdiri dari satu perwira, satu bintara, dan dua tamtama. Mereka adalah:
1. Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R. Asal: Jakarta (Kepala Tim Kawal)
2. Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto. Asal: Surabaya
3. Kelasi Kepala (KLK) Amo Dian Mahendra. Asal: Gresik
4. Kelasi Dua (KLD) Isy Badnur Rohim. Asal: Madura
"Sampai sekarang pencarian masih terus dilakukan," terang Letkol Maman saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (23/12).
(elz/fjp)
https://news.detik.com/berita/33794...-tni-al-yang-hilang-saat-kawal-kapal-filipina