Pimpin Ratas, Jokowi Minta Stop Ketergantungan Impor Alutsista
Kompas Cyber Media
3-4 minutes
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat terbatas itu membahas program cipta lapangan kerja, penguatan neraca perdagangan dan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta tak ada lagi
impor besar-besaran alat utama sistem pertahanan (
Alutsista) negara.
Hal itu disampaikan
Jokowi saat memimpin rapat terbatas soal pengadaan Alutsista di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/11/2019).
"Kita harus memastikan adanya alih teknologi dari setiap pengadaan Alutsista maupun program kerja sama dengan negara-negara lain. Kita harus memastikan bahwa SDM industri pertahanan kita betul-betul diperkuat dan jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran," ujar Jokowi.
Baca juga: PT Len Industri Nyatakan Siap Dukung Alutsista TNI
"Orientasinya adalah betul-betul strategic partnership untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa sehingga kita memiliki kemampuan untuk memproduksi Alusista yang dikerjasamakan," lanjut dia.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga harus mampu menjadi menjadi poros kekuatan utama, khususnya di kawasan Asia Tenggara dan Asia.
Hal itu bisa dicapai jika Indonesia mampu memproduksi Alutsista modern secara mandiri.
Karenanya Jokowi meminta kementerian terkait menyiapkan perencanaan dari hulu ke hilir untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri.
https://nasional.kompas.com/read/20...owi-minta-stop-ketergantungan-impor-alutsista
Jokowi juga meminta BUMN dan swasta berkolaborasi memajukan inudstri pertahanan dalam negeri.
Baca juga: Indonesia-Korsel Jajaki Kerja Sama Alutsista, Salah Satunya Pesawat Tempur
Ia pun meminta tak ada lagi pengadaan Alutsista sekadar untuk penyerapan anggaran dan memuluskan suatu proyek.
"Membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya apa lagi orientasinya sekadar proyek, sudah stop yang seperti itu," kata Jokowi.
"Road map harus jelas dalam pengembangan industri alat pertahanan di dalam negeri. Mulai dari hulu sampai hilir dengan melibatkan baik BUMN maupun swasta sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor
alutsista dari luar negeri," lanjut Presiden.