CountStrike
FULL MEMBER
- Joined
- Dec 23, 2014
- Messages
- 708
- Reaction score
- 1
- Country
- Location
oot Bro and sist..
Menlu RI Tegas Bantah Dukung Aliansi Militer Saudi
Selasa, 15 Desember 2015 | 11:57
[JAKARTA] Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membantah bahwa Indonesia memberi dukungan atas pembentukan aliansi militer buatan Arab Saudi untuk melawan terorisme. Retno menegaskan Indonesia memiliki garis politik luar negeri yang jelas untuk tidak ikut dalam aliansi militer apa pun.
Retno mengatakan komunikasinya dengan Menlu Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, dilakukan terakhir kali hari Senin (14/12) malam. Menurutnya, inisiatif awal yang disebutkan Saudi adalah pembentukan international center for countering terrorism (pusat internasional untuk melawan terorisme), bukan sebuah aliansi militer.
“Tidak benar (mendukung aliansi militer) Dalam beberapa hari ini komunikasi memang dilakukan. Hal pertama yang ditanyakan oleh Indonesia adalah masalah modalitasnya (terkait pembentukaninternational center),” kata Retno saat dihubungi SP di Jakarta, Selasa (15/12) pagi.
Retno mengaku tidak tahu adanya perubahan dari pembentukan pusat internasional menjadi sebuah aliansi militer. “Mohon ditanyakan ke Saudi,” katanya.
Menurutnya, Indonesia mendesak Saudi menjelaskan masalah modalitas untuk pusat internasional agar bisa menyelaraskan dengan kepentingan politik dalam negeri. Tapi, Saudi ternyata bermaksud lain yaitu membentuk kekuatan militer baru dengan meminta dukungan negara-negara Islam termasuk Indonesia.
“Oleh karena itu mengenai modalitas sangat penting artinya bagi Indonesia untuk memahami apakah inisiatif tersebut sejalan dengan politik luar negeri dan kepentingan kita,” kata Retno.
Kantor berita Pemerintah Saudi, SPA, Senin malam, mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan 33 negara Islam telah memutuskan untuk membentuk sebuah aliansi militer dalam rangka melawan terorisme yang dipimpin oleh Kerajaan Arab Saudi. Pusat operasi bersama akan dibangun di Kota Riyadh untuk berkoordinasi dan mendukung operasi militer melawan terorisme, serta membangun program-progaram dan mekanisme untuk mendukung upaya itu.
Negara-negara Islam yang diklaim berpartisipasi dalam aliansi militer bentukan Saudi itu antara lain Malaysia, Yordania, Uni Emirat Arab, Pakistan, Palestina, Libia, Mesir, Turki, Bahrain, Bangladesh, Lebanon, Kuwait, Qatar, dan sejumlah negara mayoritas Muslim di Afrika.
Pernyataan itu menambahkan lebih dari 10 negara Islam, termasuk di dalamnya Indonesia, juga telah menyatakan dukungannya atas pembentukan aliansi militer tersebut dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan terkait hal itu. [C-5/L-8]
http://sp.beritasatu.com/internasional/menlu-ri-tegas-bantah-dukung-aliansi-militer-saudi/104343
Menlu RI Tegas Bantah Dukung Aliansi Militer Saudi
Selasa, 15 Desember 2015 | 11:57
[JAKARTA] Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membantah bahwa Indonesia memberi dukungan atas pembentukan aliansi militer buatan Arab Saudi untuk melawan terorisme. Retno menegaskan Indonesia memiliki garis politik luar negeri yang jelas untuk tidak ikut dalam aliansi militer apa pun.
Retno mengatakan komunikasinya dengan Menlu Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, dilakukan terakhir kali hari Senin (14/12) malam. Menurutnya, inisiatif awal yang disebutkan Saudi adalah pembentukan international center for countering terrorism (pusat internasional untuk melawan terorisme), bukan sebuah aliansi militer.
“Tidak benar (mendukung aliansi militer) Dalam beberapa hari ini komunikasi memang dilakukan. Hal pertama yang ditanyakan oleh Indonesia adalah masalah modalitasnya (terkait pembentukaninternational center),” kata Retno saat dihubungi SP di Jakarta, Selasa (15/12) pagi.
Retno mengaku tidak tahu adanya perubahan dari pembentukan pusat internasional menjadi sebuah aliansi militer. “Mohon ditanyakan ke Saudi,” katanya.
Menurutnya, Indonesia mendesak Saudi menjelaskan masalah modalitas untuk pusat internasional agar bisa menyelaraskan dengan kepentingan politik dalam negeri. Tapi, Saudi ternyata bermaksud lain yaitu membentuk kekuatan militer baru dengan meminta dukungan negara-negara Islam termasuk Indonesia.
“Oleh karena itu mengenai modalitas sangat penting artinya bagi Indonesia untuk memahami apakah inisiatif tersebut sejalan dengan politik luar negeri dan kepentingan kita,” kata Retno.
Kantor berita Pemerintah Saudi, SPA, Senin malam, mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan 33 negara Islam telah memutuskan untuk membentuk sebuah aliansi militer dalam rangka melawan terorisme yang dipimpin oleh Kerajaan Arab Saudi. Pusat operasi bersama akan dibangun di Kota Riyadh untuk berkoordinasi dan mendukung operasi militer melawan terorisme, serta membangun program-progaram dan mekanisme untuk mendukung upaya itu.
Negara-negara Islam yang diklaim berpartisipasi dalam aliansi militer bentukan Saudi itu antara lain Malaysia, Yordania, Uni Emirat Arab, Pakistan, Palestina, Libia, Mesir, Turki, Bahrain, Bangladesh, Lebanon, Kuwait, Qatar, dan sejumlah negara mayoritas Muslim di Afrika.
Pernyataan itu menambahkan lebih dari 10 negara Islam, termasuk di dalamnya Indonesia, juga telah menyatakan dukungannya atas pembentukan aliansi militer tersebut dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan terkait hal itu. [C-5/L-8]
http://sp.beritasatu.com/internasional/menlu-ri-tegas-bantah-dukung-aliansi-militer-saudi/104343