What's new

Indonesia Defence Forum

TNI Diminta Waspadai Perang Kekinian dan Militer China
CNN Indonesia
Senin, 07/10/2019 15:41
Bagikan :
b884df12-3e97-4e2d-bc9f-267d1f954145_169.jpeg

Kapal perang China. (Olga MALTSEVA / AFP)
lg.php

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat pertahanan Andi Widjojanto mengatakan TNI yang baru saja berulang tahun ke-74 perlu mewaspadai perang di masa depan yang memiliki karakteristik berbeda.

Hal itu disampaikan Andi dalam Forum Politik dan Kebijakan Publik "Transformasi TNI di Era Disrupsi Teknologi: Prospek dan Tantangan" di Pakarti Center, Jakarta. Menurutnya, perang di masa depan akan berbeda karena sangat bergantung kepada teknologi kekinian dan menghasilkan daya rusak yang lebih tinggi.

"Karakter perang masa depan itu ditandai dengan decisive battle. Tentara-tentara modern masa depan tidak mau lagi perang 2-3 kali, maunya perang satu kali, selesai. Jadi one battle, determine the war," kata Andi, Senin (7/10).


Andi mengapresiasi langkah TNI memperkenalkan pesawat nirawak Drone CH4 pada HUT ke-74. Ia menilai langkah ini adalah salah satu upaya militer Indonesia mengadopsi teknologi terbaru.

Lihat juga:
Pantau Situasi, Panglima TNI Bakal Kunjungi Wamena Senin
Selain itu, Andi juga mengingatkan TNI soal transisi hegemonik di dunia. Dia mengatakan akan ada pergeseran kekuatan yang selama ini didominasi oleh Amerika Serikat ke kekuatan baru China.

Menyitir CNBC, ia menjelaskan ekonomi China saat ini menjadi terkuat di dunia setelah pada pekan lalu pendapatan domestik bruto (PDB) mereka menyalip Amerika Serikat.

Selain itu, China sedang memperkuat militer mereka untuk menyaingi AS. Bahkan pada 2017 China merupakan negara setelah AS yang punya empat angkatan militer. Selain angkatan darat, laut, dan udara, China juga memiliki angkatan khusus misil.

https://m.cnnindonesia.com/nasional...ta-waspadai-perang-kekinian-dan-militer-china
 
Is there any plan to procure GLATGM like falarick 105 for our pandur fsv variant or spike atgm for pandur ifv variant? Also to equip paskhas and marinir with shoulder launched atgm? Kasian liat nya gak punya persenjataan sejenis padahal lumayan vital
 
TNI Diminta Waspadai Perang Kekinian dan Militer China
CNN Indonesia
Senin, 07/10/2019 15:41
Bagikan :
b884df12-3e97-4e2d-bc9f-267d1f954145_169.jpeg

Kapal perang China. (Olga MALTSEVA / AFP)
lg.php

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat pertahanan Andi Widjojanto mengatakan TNI yang baru saja berulang tahun ke-74 perlu mewaspadai perang di masa depan yang memiliki karakteristik berbeda.

Hal itu disampaikan Andi dalam Forum Politik dan Kebijakan Publik "Transformasi TNI di Era Disrupsi Teknologi: Prospek dan Tantangan" di Pakarti Center, Jakarta. Menurutnya, perang di masa depan akan berbeda karena sangat bergantung kepada teknologi kekinian dan menghasilkan daya rusak yang lebih tinggi.

"Karakter perang masa depan itu ditandai dengan decisive battle. Tentara-tentara modern masa depan tidak mau lagi perang 2-3 kali, maunya perang satu kali, selesai. Jadi one battle, determine the war," kata Andi, Senin (7/10).


Andi mengapresiasi langkah TNI memperkenalkan pesawat nirawak Drone CH4 pada HUT ke-74. Ia menilai langkah ini adalah salah satu upaya militer Indonesia mengadopsi teknologi terbaru.

Lihat juga:
Pantau Situasi, Panglima TNI Bakal Kunjungi Wamena Senin
Selain itu, Andi juga mengingatkan TNI soal transisi hegemonik di dunia. Dia mengatakan akan ada pergeseran kekuatan yang selama ini didominasi oleh Amerika Serikat ke kekuatan baru China.

Menyitir CNBC, ia menjelaskan ekonomi China saat ini menjadi terkuat di dunia setelah pada pekan lalu pendapatan domestik bruto (PDB) mereka menyalip Amerika Serikat.

Selain itu, China sedang memperkuat militer mereka untuk menyaingi AS. Bahkan pada 2017 China merupakan negara setelah AS yang punya empat angkatan militer. Selain angkatan darat, laut, dan udara, China juga memiliki angkatan khusus misil.

https://m.cnnindonesia.com/nasional...ta-waspadai-perang-kekinian-dan-militer-china
tambahan dari web nya
"Kita pernah lihat spec-nya (misil tentara China), kami mencoba lihat spec-nya. Kalau 1 misil China di Divisi Selatan di Pulau Hainan ditembakkan ke Jakarta, akan sampai ke Jakarta dalam waktu 32 menit. Kalau itu dilempar ke Jakarta 32 menit, teman-teman Angkatan Udara bisa menghitung intercept-nya pakai apa?" ujar dia.

Di tengah kondisi politik global yang memanas, Andi menyarankan TNI mempersiapkan pasukannya untuk bisa bertindak cepat.

Andi juga menilai pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) di tiga wilayah, yakni Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Papua sebagai awal yang positif.

"Kogabwilhan itu akan dua fungsinya, pertama penindak awal ketika ada konflik, kedua sebagai penangkal atau deterrent di wilayah tersebut. Cocok kalau skenarionya rapid response," ujar dia."

semakin cepat PAC-3 datang , semakin baik :-) , btw skyceptor nya raytheon alias Patriot PAAC-4 / Rafel David Sling , boleh juga tuh dibeli (jika budget mendukung).
 
tambahan dari web nya
"Kita pernah lihat spec-nya (misil tentara China), kami mencoba lihat spec-nya. Kalau 1 misil China di Divisi Selatan di Pulau Hainan ditembakkan ke Jakarta, akan sampai ke Jakarta dalam waktu 32 menit. Kalau itu dilempar ke Jakarta 32 menit, teman-teman Angkatan Udara bisa menghitung intercept-nya pakai apa?" ujar dia.

Di tengah kondisi politik global yang memanas, Andi menyarankan TNI mempersiapkan pasukannya untuk bisa bertindak cepat.

Andi juga menilai pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) di tiga wilayah, yakni Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Papua sebagai awal yang positif.

"Kogabwilhan itu akan dua fungsinya, pertama penindak awal ketika ada konflik, kedua sebagai penangkal atau deterrent di wilayah tersebut. Cocok kalau skenarionya rapid response," ujar dia."

semakin cepat PAC-3 datang , semakin baik :-) , btw skyceptor nya raytheon alias Patriot PAAC-4 / Rafel David Sling , boleh juga tuh dibeli (jika budget mendukung).
PAAC-4/aster 30 bmd or even thaad? Who knows lorad projected in next mef lets just wait and see

Have TNI decided which matra will take Strategic MPA? Is it airforce or navy? I think orion or sea hercules for navy and Jstars+poseidon for airforce i heard they want to move Jstars from 707 platform into 737 platform
 
Also,does the reason we didnt purchase sanca mrap because certification problem?
 
Pengamat: Penambahan Divisi Baru Serap 600 Pati TNI
Raka Dwi Novianto
Senin, 7 Oktober 2019 - 17:28 WIB
pengamat-penambahan-divisi-baru-serap-600-pati-tni-5XU.jpg

Penambahan Divisi Kostrad, Koopsau, Koarmada, dan Marinir sejak 2018 dipastikan mampu menyerap 600 perwira menengah dan perwira tinggi TNI.Foto/SINDOnews
47Shares
facebook.svg

twitter.svg

whatsapp.svg

linkedin.svg

sharethis.svg

JAKARTA - Penambahan Divisi Kostrad, Koopsau, Koarmada, dan Marinir sejak 2018 dipastikan mampu menyerap 600 perwira menengah dan perwira tinggi TNI.

Pengamat Pertahanan Andi Widjajanto mengatakan, tidak hanya menyerap Pati TNI, empat organisasi baru itu dapat mengatasi persoalan surplus perwira di tubuh TNI sebanyak 80%


"Jadi bisa menyerap sekira 600-an perwira tinggi dan perwira menengah," ujar Andi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2019).

Andi menilai, penambahan empat organisasi baru itu menjadi berita yang menggembirakan untuk demokrasi Indonesia. Sebab terserap dalam satu organisasi yang karakternya tempur bukan ke tugas sosial politik.

"Juga bukan kekaryaan dan bukan ke kementerian yang tugas-tugasnya tidak relevan dengan tugas-tugas pertahanan tapi diserap ke organisasi dan gelar yang karakternya memang karakter tempur militer," jelasnya.


ADVERTISEMENT


Selain itu penambahan empat organisasi itu, juga ada kaitannya dengan pidato Presiden Joko Widodo yang mengumumkan adanya rencana kenaikan anggaran pertahanan dari Rp121 triliun menjadi Rp131 triliun. Sebab, dengan adanya empat organisasi baru di tubuh TNI tersebut maka anggaran TNI juga akan naik.

"Jadi dengan adanya Divisi, Koopsau, Armada, dan Marinir baru peningkatan anggaran dibutuhkan," tuturnya.

https://nasional.sindonews.com/read...han-divisi-baru-serap-600-pati-tni-1570444087

TNI need more combat division, i prefer some Kodam to raising division combat unit within, this to spread more combat unit outside of KOSTRAD.
 
TNI AU AKAN BENTUK SKADRON PENGINTAI DI LANUD ANANG BUSRA
7 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR


TNI AU akan melengkapi kekuatan di Pangkalan Udara (Lanud) Anang Busra Tarakan, sebagai upaya menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan.

Dilansir dari laman Prokal (7/ 10/ 2019), Tidak lama lagi akan terbentuk Skadron UAV atau Skadron Pengintai yang dilengkapi dengan pesawat di Lanud Anang Busra. Untuk menyambut kedatangan skadron tersebut, sedang dibangun markas di sekitar Lanud Anang Busra.

“Ke depan kita akan bangun Skadron Pengintai yang dipersenjatai,” ujar Komandan Lanud Anang Busra Tarakan Kolonel Pnb HKD Handaka kepada awak media, Sabtu (5/10) lalu.

alat-berat-mengerjakan-lahan-untuk-pembangunan-markas-skadron-pengintai-di-lanud-anang-busra-tarakan.-prokal.jpg

Alat berat mengerjakan lahan untuk pembangunan markas Skadron Pengintai di Lanud Anang Busra Tarakan. (Prokal)
Menurutnya, pembangunan markas Skadron Pengintai pada tahun ini dalam tahap perencanaan. Dan, dilanjutkan tahun depan yang sekaligus menjadi target rampungnya pembangunan pada Oktober 2020.

Nantinya, skadron akan dilengkapi dengan pesawat pengintai CH-4 yang bisa melakukan pengintaian, sekaligus pemboman.

Dilengkapinya kekuatan di Lanud Anang Busra, menurut Handaka, karena Kaltara memiliki potensi konflik di perbatasan. Berdasarkan pengalaman, Ambalat menjadi salah satu perhatian serius TNI AU.

Bahkan, tahun ini saja Handaka mengaku sudah terjadi beberapa kali pelanggaran wilayah perbatasan udara oleh pesawat negara tetangga dari hasil operasi yang dilakukan pihaknya.

“Ada, cuma dia pelanggarannya masih dibilang di perbatasan, di border-nya. Sehingga menjadi perhatian kita, dan kita biasanya buat protes. Kalaupun misalnya masuk terlalu dalam, kita akan airborn-kan pesawat tempur yang dari Makassar,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur nantinya akan berdampak pada Lanud Anang Busra Tarakan, yang bisa saja menjadi penyanggah ibu kota dengan ditempatkan juga skadron tempur dan naiknya status menjadi pangkalan utama.

Saat ini saja dengan potensi konflik yang ada, Lanud Anang Busra terus ditingkatkan statusnya. Dari semula hanya pos menjadi lanud tipe B. Selain itu, Lanud Anang Busra juga terus dilengkapi kekuatan.

Skadron Udara 51

TNI AU sudah memiliki Satu Skadron UAV di Pulau Kalimantan, yaitu Skadron Udara 51.

Skadron Udara 51 adalah sebuah skuadron udara dari TNI AU dibawah kendali Wing Udara 7, yang berbasis di Lanud Supadio, Pontianak.

Saat ini skadron ini dilengkapi dengan pesawat udara nirawak atau unmanned aerial vehicle (UAV). Keberadaan Skadron Udara 51 Wing 7 dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengamatan perbatasan.

Photo: IDAF New Air Power System (MALE – CH4 DRONE). (Jeff Prananda)

Editor: (D.E.S)

https://lancerdefense.com/2019/10/07/tni-au-akan-bentuk-skadron-pengintai-di-lanud-anang-busra/
 
TNI Diminta Waspadai Perang Kekinian dan Militer China
CNN Indonesia
Senin, 07/10/2019 15:41
Bagikan :
b884df12-3e97-4e2d-bc9f-267d1f954145_169.jpeg

Kapal perang China. (Olga MALTSEVA / AFP)
lg.php

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat pertahanan Andi Widjojanto mengatakan TNI yang baru saja berulang tahun ke-74 perlu mewaspadai perang di masa depan yang memiliki karakteristik berbeda.

Hal itu disampaikan Andi dalam Forum Politik dan Kebijakan Publik "Transformasi TNI di Era Disrupsi Teknologi: Prospek dan Tantangan" di Pakarti Center, Jakarta. Menurutnya, perang di masa depan akan berbeda karena sangat bergantung kepada teknologi kekinian dan menghasilkan daya rusak yang lebih tinggi.

"Karakter perang masa depan itu ditandai dengan decisive battle. Tentara-tentara modern masa depan tidak mau lagi perang 2-3 kali, maunya perang satu kali, selesai. Jadi one battle, determine the war," kata Andi, Senin (7/10).


Andi mengapresiasi langkah TNI memperkenalkan pesawat nirawak Drone CH4 pada HUT ke-74. Ia menilai langkah ini adalah salah satu upaya militer Indonesia mengadopsi teknologi terbaru.

Lihat juga:
Pantau Situasi, Panglima TNI Bakal Kunjungi Wamena Senin
Selain itu, Andi juga mengingatkan TNI soal transisi hegemonik di dunia. Dia mengatakan akan ada pergeseran kekuatan yang selama ini didominasi oleh Amerika Serikat ke kekuatan baru China.

Menyitir CNBC, ia menjelaskan ekonomi China saat ini menjadi terkuat di dunia setelah pada pekan lalu pendapatan domestik bruto (PDB) mereka menyalip Amerika Serikat.

Selain itu, China sedang memperkuat militer mereka untuk menyaingi AS. Bahkan pada 2017 China merupakan negara setelah AS yang punya empat angkatan militer. Selain angkatan darat, laut, dan udara, China juga memiliki angkatan khusus misil.

https://m.cnnindonesia.com/nasional...ta-waspadai-perang-kekinian-dan-militer-china
The best defence is the ability to retaliate.
 
The best defence is the ability to retaliate.

How?

The supposed adversary of Indonesia in future or near future is undoubtly China or India, as they are giant in the region and in need humongous resources to cater the needs of their one billion big plus people, both of them got huge Nationalistic sentiment among their masses and if large scale malaise happened anything can trigger massif reaction from the population of the twos, including inciting external conflict. Both of them got wide array of arsenal like ICBM, Nuclear powered submarine, large number of fighter fleets, cruise missile, Frigates and Destroyer in large number and massive industrial background to sustain their arsenal and economy.

Indonesia, somehow still clueless about such possibility. Meanwhile our position located between such heavy weight giants made my spine to shiver. Actually it was us who needed to emulate poison shrimps formula of Singapore, actually it was us who surrounded by a very much larger neighbor who got massive advantage militarily, population and economy.

To be able to retaliate and bite such power, one needed political resolves, continuity action and sacrifice a lot of resources to nurture credible defense posture.
 
How?

The supposed adversary of Indonesia in future or near future is undoubtly China or India, as they are giant in the region and in need humongous resources to cater the needs of their one billion big plus people, both of them got huge Nationalistic sentiment among their masses and if large scale malaise happened anything can trigger massif reaction from the population of the twos, including inciting external conflict. Both of them got wide array of arsenal like ICBM, Nuclear powered submarine, large number of fighter fleets, cruise missile, Frigates and Destroyer in large number and massive industrial background to sustain their arsenal and economy.

Indonesia, somehow still clueless about such possibility. Meanwhile our position located between such heavy weight giants made my spine to shiver. Actually it was us who needed to emulate poison shrimps formula of Singapore, actually it was us who surrounded by a very much larger neighbor who got massive advantage militarily, population and economy.

To be able to retaliate and bite such power, one needed political resolves, continuity action and sacrifice a lot of resources to nurture credible defense posture.
How?? Well its up to the ruling class. Either see our northern neighbour got bolder or pursue the extreme path. Pakistan shows this already, when faced with a larger neighbor. Off course a few sanctions here and there. But in the end , they persevere. I never trust the CCP, whatever they intend to look like.
 
How?

The supposed adversary of Indonesia in future or near future is undoubtly China or India, as they are giant in the region and in need humongous resources to cater the needs of their one billion big plus people, both of them got huge Nationalistic sentiment among their masses and if large scale malaise happened anything can trigger massif reaction from the population of the twos, including inciting external conflict. Both of them got wide array of arsenal like ICBM, Nuclear powered submarine, large number of fighter fleets, cruise missile, Frigates and Destroyer in large number and massive industrial background to sustain their arsenal and economy.

Indonesia, somehow still clueless about such possibility. Meanwhile our position located between such heavy weight giants made my spine to shiver. Actually it was us who needed to emulate poison shrimps formula of Singapore, actually it was us who surrounded by a very much larger neighbor who got massive advantage militarily, population and economy.

To be able to retaliate and bite such power, one needed political resolves, continuity action and sacrifice a lot of resources to nurture credible defense posture.
Do economics first, then military, but that's just my opinion tho
 
How?? Well its up to the ruling class. Either see our northern neighbour got bolder or pursue the extreme path. Pakistan shows this already, when faced with a larger neighbor. Off course a few sanctions here and there. But in the end , they persevere. I never trust the CCP, whatever they intend to look like.

Our ruling class nowadays came from grass roots level, look at Fahri Hamzah, Fadli Zon, Budiman Sujadmiko, Joko Widodo, and other is came from middle class or even grass roots people with humble background
Do economics first, then military, but that's just my opinion tho

Dont know if other will let us build our economy big enough and not trying to harass and bully us into submission by any means. Just look at Vietnam they dare to harass us in our Sea even when their economy is still one fifth of our.
 
So that's why they make their indigenous exocet called mansup
Yes mansup
First they make exocet part
After that they make missile

If we cannot get exocet maybe we can just buy this mansup
What I want to know is, are mansup compatible with existing exocet launcher and system? If yes so it is good
 
is the damen still tryhard to beg us for the heavy frigate contract ?
 

Latest posts

Back
Top Bottom