What's new

Indonesia Defence Forum

Navy orders new Oiler ship

BCM_Defense+Studies.JPG


Jajaran TNI Angkatan Laut kembali memesan kapal operasional TNI AL di Batam. Kali ini Kapal Bantu Cair Minyak (BCM) akan dikerjakan oleh PT Batamec di Tanjunguncang, Batuaji.

Pengerjaan kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) tersebut resmi dimulai setelah Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi melakukan first steel cutting atau pemotongan plat baja pertama sebagai tanda dimulainya pengerjaan di galangan kapal PT Batamec, Jumat (31/3/2017).

Selama ini PT Batamec memang sudah beberapa kali melakukan perbaikan kapal atau docking untuk kapal-kapal operasional TNI AL dan semuanya berjalan lancar dengan hasil yang memuaskan. “Kalau pembangunan kapal baru memang ini kali pertama, tapi kalau perbaikan sudah sering dan hasilnya memuaskan,” ujar Muloyono.

Project Manager PT Batamec Damar menerangkan, kapal BCM pesanan TNI AL tersebut merupakan kapal pengangkut bahan bakar minyak. Spesifikasi yang akan dibangun diantaranya panjang kapal 122,40 meter, panjang antara garis tegak (LBP) 115,00 meter, lebar 19,50 meter, tinggi 9,00 meter, sarat air (desain) 6,10 meter serta mesin penggerak utama 2x 7000 Hp.

“Kapal ini dirancang dengan baling-baling ganda sebagai kapal ocean going tangker yang mampu mengakut 5500 ton minyak dengan kecepatan 18 knot,” terang Damar.

http://batampos.co.id/2017/04/03/tni-al-pesan-kapal-bcm-batam/
 
pt-dahana-dahana-copy.jpg

FROM INDONESIA
PABRIK NITROGLISERIN INDONESIA SEGERA DIUJI COBA
3 APRIL 2017 DIANEKO_LC 1 COMMENT
Pembangunan pabrik Nitrogliserin (NG) yang menjadi fondasi awal mewujudkan kemandirian bahan peledak dalam negeri sudah hampir rampung, tinggal tahap finishing. Malahan sesuai rencana di bulan April 2017 ini, pabrik yang lokasinya berada di kawasan Energetic Material Center (EMC) milik PT DAHANA (Persero) di Kabupaten Subang ini akan segera memasuki tahap commissioning/ pengujian pabrik sebelum beroperasi (runninng tes).

Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono, didampingi humas PT Dahana, Juli Jajuli, Senin, 3 April 2017. Dikatakannya, Nitrogliserin (NG) ini bahan baku bagi pembuatan propelan. Nantinya propelan produksi DAHANA akan menjadi komponen utama dalam produksi munisi kaliber kecil (MKK), dan munisi kaliber besar (MKB) diperuntukkan bagi peluru kendali balistik, roket, dan industri sipil. “Kebutuhan propelan dalam negeri sampai saat ini masih impor, sehingga sangat rawan terhadap embargo dan kemandirian kemampuan pertahanan NKRI. Jadi bila pabrik NG sudah berproduksi, harapan kedepannya bisa mewujudkan cita-cita membangun industri propelan,” ujarnya.

Dijelaskannya, guna memastikan kesiapan pabrik NG tersebut, Sekretaris Jenderal Kemenhan, Widodo, beserta rombongan sudah meninjau langsung perkembangan akhir pembangunan pabrik NG disini, Senin, 27 Maret 2017 lalu. Balitbang Kemenhan sebagai pemilik proyek membangun pabrik NG di lahan Energetic Material Center (EMC) PT Dahana. Pembangunan industri propelan merupakan bagian dari tujuh program prioritas kemandirian dalam alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digagas pemerintah pusat.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan, Ane Kusmayati mengungkapkan pembangunan

Pabrik NG di Dahana menjadi bagian dari pembangunan industri propelan bagi munisi kaliber kecil (MKK). Kehadirannya penting guna memenuhi kebutuhan bahan peledak militer, khususnya pengisian peluru.

“Selama ini industri senjata, khususnya isian peluru masih didatangkan dari luar negeri, padahal mewujudkan kemandirian dalam negeri, perlu industri yang mampu menyediakan bahan tersebut,” terangnya.

Dikatakannya, pembangunan industri propelan dilakukan bertahap, dan Kemenhan telah merancang program tersebut. Propelan merupakan komponen utama munisi bagi kebutuhan persenjataan ringan, alutsista seperti meriam, kanon dan roket maupun untuk kepentingan sipil dan industri. “Propelan mempunyai manfaat strategis antara lain, Kemandirian ketahanan dan pertahanan nasional dan penegakan kedaulatan negara. Terdukungnya kebutuhan operasi baik kuantitas maupun kualitas, salah satu sumber daya pengembangan Alutsista,” katanya.

Dijelaskannya, ada beberapa jenis propelan, yaitu munisi kaliber kecil (MKK), munisi kaliber besar (MKB), dan roket. Roadmapnya sudah ada, terdiri dari tahap satu dan dua. Pada tahap awal disepakati membangun industri propelan MKK.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemenhan Widodo beserta rombongan meninjau perkembangan akhir pembangunan pabrik NG saat kunjungan kerja ke PT DAHANA (Persero) Senin, 27 Maret 2017 lalu. Saat itu, Widodo mengatakan kehadirannya memantau perkembangan akhir Pabrik NG. Sebab Pabrik NG merupakan fondasi awal membangun kemandirian bahan peledak dalam negeri, sehingga kedepan diharapkan bisa mewujudkan cita-cita membangun industri propelan. “Pembangunan pabrik propelan harus bergerak maju dan harus terwujud. Pabrik Nitrogliserin ini adalah fondasinya,” katanya.

Photo : PT Dahana (Dahana)

Sumber : Pikiran Rakyat
 
Photos this week



20170403328.jpg



Patroli Teluk AmbonPersonil Polisi menggunakan Kapal Polisi (KP) Perenjak-5017 melakukan patroli di perairan Teluk Ambon, Maluku, Senin (3/4/2017). KP Perenjak-5017 milik Korps Polairud Baharkam Mabes Polri selama ini bertugas melakukan patroli di wilayah Polda Maluku. (ANTARA /izaac mulyawan)

20170403antarafoto-perpanjangan-operasi-tinombala-2417-mh-1.jpg



Perpanjangan Operasi Tinombala PosoSejumlah personil Brimob yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2017 berjaga di Pos Pengamanan di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (2/4/2017). Operasi Tinombala di Kabupaten Poso yang akan berakhir pada 3 April 2017 diperpanjang hingga 3 Juli 2017 untuk memburu sisa DPO teroris jaringan Poso yang kini berjumlah sembilan orang. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)




20170403antarafoto-perpanjangan-operasi-tinombala-2417-mh-2.jpg


Perpanjangan Operasi Tinombala PosoSejumlah personil Brimob yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2017 memeriksa kendaraan yang melintas di Pos Pengamanan di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (2/4/2017). Operasi Tinombala di Kabupaten Poso yang akan berakhir pada 3 April 2017 diperpanjang hingga 3 Juli 2017 untuk memburu sisa DPO teroris jaringan Poso yang kini berjumlah sembilan orang. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

20170402419.jpg



Pelemparan Granat AcehPersonil Polisi dan Brimob Jibom Detasemen B Polda Aceh mengamankan lokasi pasca terjadi ledakan bom jenis granat di depan ruko Valentino Racing di kawasan lintas Medan-Banda Aceh, Desa Uteungkot Cunda, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (1/4/2017). Warga sekitar kejadian mendengar suara sepeda motor knalpot suara besar sebelum suara ledakan keras sekira pukul 06.05 WIB, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu dan pihak Kepolisian sedang memburu pelaku. (ANTARA /Rahmad)

20170402420.jpg



Pelemparan Granat AcehPersonil Polisi dan Brimob Jibom Detasemen B Polda Aceh mengamankan lokasi pasca terjadi ledakan bom jenis granat di depan ruko Valentino Racing di kawasan lintas Medan-Banda Aceh, Desa Uteungkot Cunda, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (1/4/2017). Warga sekitar kejadian mendengar suara sepeda motor knalpot suara besar sebelum suara ledakan keras sekira pukul 06.05 WIB, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu dan pihak Kepolisian sedang memburu pelaku. (ANTARA/Rahmad)

20170404363.jpg



Pergantian Satgas Pamtas RI-RDTLPrajurit pengamanan wilayah perbatasan RI-Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) dari satuan Yonif 742/Satya Wira Yudha Kodam IX/Udayana tiba di Pelabuhan Lantamal VII Kupang, Kupang, NTT, Selasa (4/4/2017). Sebanyak 700 prajurit dari Yonif 742/Satya Wira Yudha Kodam IX/Udayana dan Yonif Raider 712/Wiratama Manado akan mengantikan Satgas-Pamtas yang lama yakni Yonif Raider 321/Galuh Taruna Kostrad dan Yonif Raider 641/Beruang yang telah bertugas menjaga perbatasan RI-Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) selama sembilan bulan. (ANTARA /Kornelis Kaha)

20170404364.jpg



Pergantian Satgas Pamtas RI-RDTLPrajurit pengamanan wilayah perbatasan RI-Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) dari satuan Yonif 742/Satya Wira Yudha Kodam IX/Udayana menyanyikan yel saat tiba markas Lantamal VII Kupang, Kupang, NTT, Selasa (4/4/2017). Sebanyak 700 prajurit dari Yonif 742/Satya Wira Yudha Kodam IX/Udayana dan Yonif Raider 712/Wiratama Manado akan mengantikan Satgas-Pamtas yang lama yakni Yonif Raider 321/Galuh Taruna Kostrad dan Yonif Raider 641/Beruang yang telah bertugas menjaga perbatasan RI-Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) selama sembilan bulan. (ANTARA/Kornelis Kaha)
 
Navy orders new Oiler ship

>>> just an update with english article

Batam shipbuilder cuts steel on Indonesian Navy's 122 m replenishment tanker

Indonesian shipbuilder PT Batamec has begun work on a 122 m replenishment tanker on order for the Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut: TNI-AL).

A first steel-cutting ceremony for the vessel, which was presided over by the TNI-AL's Assistant for Logistics to the Navy Chief, Rear Admiral Mulyadi, was held on 31 March at the company's premises in Tanjung Uncang, Batam.

According to specifications of the vessel provided by PT Bureau Veritas Indonesia, which is working with PT Batamec to issue a classification certificate for the project, the tanker has an overall length of 122 m, and can carry up to 5,500 metric tonnes of fuel for replenishment missions.

http://www.janes.com/article/69259/...-indonesian-navy-s-122-m-replenishment-tanker
 
Teknologi Penerbangan dan Antariksa Harus Dikuasai untuk Memacu Peningkatan Produksi Satelit Indonesia
Penulis Berita : Humas/Sgd • Fotografer : Humas/Sgd • 30 Mar 2017 • Dibaca : 735 x ,
emailButton.png


Seorang_mahasiswa_menjawab_tantangan_peneliti_LAPAN_menerangkan_kemustahilan_teori_bumi_datar.JPG
Peserta Seminar Nasional Bidang Satelit menjawab tantangan pertanyaan Peneliti LAPAN untuk menerangkan kemustahilan bumi datar








Pertanyaan menggelitik diajukan Peneliti Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat), Sonny Dwi Harso. Sonny bertanya di hadapan para mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gunadarma, “Di sini ada yang percaya flat earth nggak? Coba kalau ada, saya pengen dengar.”
Secara spontan celetukan tersebut disambut tawa riuh para mahasiswa yang hadir dalam sosialisasi hasil litbangyasa satelit LAPAN di Auditorium Universitas Gunadarma Kampus Simatupang, Jakarta, Kamis (30/03). Menanggapi pertanyaan tersebut, seorang mahasiswa mengatakan bahwa bumi datar itu mustahil karena satelit bergerak mengorbit ke bumi. Dari kutipan percakapan ini, terbangun komunikasi yang efektif dalam kegiatan Seminar Nasional mengenai perkembangan satelit produksi Indonesia.

Sosialisasi juga mendatangkan narasumber dari Universitas Gunadarma, Purnawarman Musa. Ia mempresentasikan tentang kegiatan yang pernah diikuti tim Gunadarma saat mengikuti Kompetisi Muatan Roket dan Roket EDF serta Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Komurindo-Kombat).

Pada sesi selanjutnya, Kepala Bidang Diseminasi Pusteksat, Iwan Faizal memaparkan Profil LAPAN, khususnya program dan kegiatan Pusteksat. Ia menjelaskan, satelit Indonesia buatan LAPAN yang pertama kali dibuat di Berlin pada 2007 (LAPAN-A1/LAPAN-TUBSat). Satelit ini merupakan tolak ukur sejarah kemandirian Indonesia di Bidang Satelit. Tidak hanya itu, proses alih teknologi juga terjadi sehingga produksi satelit mampu dilakukan dan pengujian juga berlangsung di dalam negeri. Hal ini dibuktikan dengan pembuatan satelit LAPAN generasi berikutnya (LAPAN-A2/LAPAN-Orari dan LAPAN-A3/LAPAN-IPB).

Sonny menjelaskan secara teknis mengenai satelit-satelit buatan LAPAN. Sonny memperlihatkan hasil citra satelit LAPAN, mulai dari LAPAN-A1 sampai satelit yang baru tahun 2016 kemarin diluncurkan, LAPAN-A3. Selain menunjukkan hasil citra satelit tersebut, Sonny juga menerangkan keunggulan satelit LAPAN yang mampu digunakan untuk radio amatir, pemetaan medan magnet bumi, pemantauan kapal asing, dan pengambilan citra menggunakan kamera Nir RGB untuk pemantauan vegetasi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, LAPAN terus berupaya menyempurnakan capaian tersebut dan menerapkan pada satelit selanjutnya (LAPAN-A4). Sonny juga memaparkan sedikit mengenai satelit LAPAN-A5 yang nantinya dilengkapi dengan Synthetic Aperture Radar (SAR). Untuk membangunnya, LAPAN bekerja sama dengan Chiba University Jepang dan Prof. Josaphat 'Josh' Tetuko Sri Sumantyo.

Acara yang dipandu Yulisdin Mukhlis ini semakin seru karena antusiasme mahasiswa semakin besar dengan dibukanya sesi tanya jawab. Seusai narasumber memberikan paparan, para mahasiswa bertanya seputar satelit dan teknologinya. Acara ini ditutup dengan tukar-menukar cinderamata antara Pusat Teknologi Satelit LAPAN dengan Universitas Gunadarma.

https://www.lapan.go.id/index.php/s...Peningkatan-Produksi-Satelit-Indonesia/berita

Mungkin Zakir Naik percaya
 
Airbus to enter co-operation discussions with Indonesia over A400M contract

Ridzwan Rahmat, Singapore
- IHS Jane's Defence Weekly
04 April 2017

1699490-_main.jpg

The Royal Malaysian Air Force's fourth A400M airframe, seen at LIMA 2017. Indonesia is entering discussions with Airbus DS over possible industrial collaborations for a TNI-AU contract. Source: IHS Markit/Ridzwan Rahmat

Key Points
  • Airbus is entering discussions with Indonesia over possible industrial collaborations for an impending A400M contract
  • The deal, which aims to transfer aerospace expertise to Indonesian industries, will likely include a number of state-owned aerospace companies
Airbus Defence and Space (DS) is entering further discussions with Jakarta over possible industrial co-operation for a contract to supply the Indonesian Air Force (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara: TNI-AU) with the A400M Atlas multirole aircraft.

These discussions will also address, among other matters, "the number of aircraft to be encompassed in an eventual contract", the company has told Jane's .

Representing a consortium of Indonesian companies, including state-owned enterprises, Pelita Air Service signed a letter of intent with Airbus DS in late March 2017 to acquire an unspecified number of A400M airframes for the country. Jane's understands that the aircraft will be acquired in the transport and utility configurations and will be operated across the TNI-AU's Aviation Squadrons 31 and 32. The aircraft are expected to bolster the service's military airlift capabilities.

In January 2017, Jane's first reported - citing multiple sources from within the Indonesian government and defence industry - that Jakarta has approved a sum of USD2 billion for the acquisition of five A400M airframes. The funding was approved by the Indonesian House of Representatives' commission on defence, intelligence, and foreign affairs (Komisi I), with the condition that the final three airframes undergo final fit-out at state-owned PT Dirgantara's facilities in Bandung.

However, Airbus DS has not given any details on any Indonesian companies that are expected to play a part in the eventual contract, adding only that it has a long-standing industrial co-operation in the country.

According to technical specifications provided by Airbus DS, the A400M can accommodate a payload of up to 37 tonnes, with a volume of 340 m 3 , when configured for military airlift missions.

http://www.janes.com/article/69265/...iscussions-with-indonesia-over-a400m-contract
 

Latest posts

Back
Top Bottom