What's new

Indonesia Aerospace Forum

.....what kind of logic is that?

Did you know the financial condition of PTDI ... now "technically bankrupt" .. and your gov't has no capability to support them with "huge" capital injection .. This strategic decision had been discussed in 2015 by yours Ms. Rini Suwandi with Airbus and Airbus offered us (+ also Singapore and Thailand) to participate if they get consent to take over the majority shares of PTDI from your Gov't ....please note that this option will be better for you if Airbus want to invest in Indonesia .. rather than they establish a J/V in China .. Win win solution with Spirit of ASEAN ... Indonesia still have aerospace industry.. and most importantly .. this new company can compete with Embraer, Bombardier etc etc ....:cheers:
 
Last edited:
. .
N245 model at PT.DI

n245.jpg
 
Last edited:
. .
Did you know the financial condition of PTDI ... now "technically bankrupt" .. and your gov't has no capability to support them with "huge" capital injection .. This strategic decision had been discussed in 2015 by yours Ms. Rini Suwandi with Airbus and Airbus offered us (+ also Singapore and Thailand) to participate if they get consent to take over the majority shares of PTDI from your Gov't ....please note that this option will be better for you if Airbus want to invest in Indonesia .. rather than they establish a J/V in China .. Win win solution with Spirit of ASEAN ... Indonesia still have aerospace industry.. and most importantly .. this new company can compete with Embraer, Bombardier etc etc ....:cheers:
Pesawat cam mane yg nak buat.. like this Ship....???
dokdo2.jpg

https://www.kaskus.co.id/thread/000...n-tentera-malaysia-039039-volume-3-039039/178
 
. .
any news PT. RAI cooperation with Dassault bro?
 
.
Bikin R80, Ilham Habibie Gandeng PTDI Siapkan Komponen Pesawat

PT Regio Aviasi Industri (RAI) dalam waktu dekat akan memulai produksi pesawat R80. Pesawat dengan kapasitas penumpang 80 orang ini akan dibuat setelab dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

r80.png


Menurut Komisaris PT RAI, Ilham Habibie, komponen pesawat untuk pembuatan R80 akan dipasok oleh BUMN dirgantara, yaitu PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Sedangkan untuk mesin pesawat diperkirakan akan dikirim dari Amerika Serikat (AS) atau Inggris.

Sedangkan tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) komponen pesawat R80 diperkirakan mencapai 40%.

"Banyak bagian pesawat dibuat di tempat lain di antaranya di PTDI ada juga di lain tempat. TKDN saya kira 30-40%, tidak mungkin lebih karena banyak komponen tidak dibuat di Indonesia. R80 dari Amerika atau Inggris lah saya enggak boleh sebut," jelas Ilham kepada detikFinance di Perpustakaan Habibie, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017).

Perakitan pesawat R80 secara utuh akan dilakukan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Semua komponen dan interior pesawat diselesaikan di Kertajati.

"Kita punya rencana buat perakitan finalnya di airport baru Jawa Barat Kertajati. Semuanya akan dirakit menjadi utuh di Kertajati " tutur Ilham.

Perakitan final di Kertajati dilakukan untuk mempermudah pesawat saat melakukan uji terbang. Sehingga setelah perakitan selesai seutuhnya bisa langsung dilakukan uji coba di tempat yang sama.

"Kalau sudah utuh dicat interior, dipasang, dicoba terbang. Jadi ada uji coba untuk tiap pesawat kemudian diserahkan," kata Ilham.

http://finance.detik.com/industri/3...a&utm_content=detikcom&utm_campaign=cmssocmed
 
. .
Penerbangan Perdana Pesawat R80 Tertunda 2 Tahun, Ini Sebabnya
Kamis, 13 April 2017 | 18:15 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penerbangan perdana pesawat R80 yang digawangi oleh Ilham Habibie, putra mantan Presiden Indonesia, BJ Habibie, akan tertunda selama 2 tahun. Adanya perubahan pada Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Proyek Strategis Nasional menjadi salah satu penyebab penundaan tersebut.

"Salah satu penyebab penundaan ini adalah karena terkendala perpres, tanpa ada perpres kita susah dapat dukungan dari pihak ketiga," kata Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI), Ilham Habibie saat ditemui dalam acara General Electric Digital Industrial Forum di Jakarta, Kamis, 13 April 2017. "Jadi bukan 2018, tapi baru bisa terbang perdana pada 2021."

Ilham mengatakan bahwa pihaknya ingin memastikan terlebih dahulu jika pesawat R80 ini benar masuk dalam proyek strategis nasional. "Katanya kan sudah dinyatakan masuk dalam proyek strategis nasional, tapi mana kertasnya, kita mau lihat kertasnya dulu, karena dalam perpres itu kan ada ratusan program, dan katanya ada update dari perpres proyek strategis nasional tahun lalu," kata Ilham.
  • Habibie Perkenalkan Pesawat R80 Rancangannya

    "Tapi ini bukan soal dana, karena mereka (pihak ketiga) ingin lihat apakah kita di PT RAI, di dukung oleh pemerintah ada atau tidak," katq Ilham. Namun Ilham enggan menjelaskan siapakah pihak ketiga yang dimaksudnya dan beralasan bahwa hal tersebut merupakan persoalan internal perusahaan.

    Sebelumnya, Pemerintah telah memasukkan pembangunan pesawat R80 dalam daftar proyek strategis nasional, bersamaan dengan pesawat N245. Pesawat N245 dikembangkan oleh PT (DI) Dirgantara Indonesia bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), sedangkan pesawat R80 dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI).

    Simak: Pengembangan Pesawat Diusulkan Jadi Proyek Strategis

    Badan Usaha Milik Nasional (BUMN) Penerbangan, PT Dirgantara Indonesia (DI) semula akan menjadi pemasok bagi komponen pesawat R80 tersebut. Namun, Ilham mengkonfirmasi bahwa kerjasama tersebut belum pasti dijalankan karena ada kendala dari pihak PT DI. "PT DI kalau mau jadi bagian ya harus investasi juga, kemampuan, mesin, alat produksi, disediakan sendiri, kita kan tidak bisa biayai," ujar Ilham.

    Simak: R80 Bakal Terbang Perdana di Bandara Kertajati

    Ilham menambahkan jika PT DI gagal menjadi pemasok komponen bagi pesawat R80, maka PT RAI bisa mencoba memproduksi sendiri atau mengimpor dari luar negeri. Karena untuk pesawat, ungkapnya, tidak ada aturan di Indonesia mengenai TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri. "Ada ratusan pesawat yang terbang di Indonesia, seperti Boeing, tahu berapa TKDN nya? nol persen, jadi saat ini TKDN tidak jadi fokus utama terlebih dahulu," ujar Ilham.
https://bisnis.tempo.co/read/news/2...ana-pesawat-r80-tertunda-2-tahun-ini-sebabnya
 
.
Penerbangan Perdana Pesawat R80 Tertunda 2 Tahun, Ini Sebabnya
Kamis, 13 April 2017 | 18:15 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penerbangan perdana pesawat R80 yang digawangi oleh Ilham Habibie, putra mantan Presiden Indonesia, BJ Habibie, akan tertunda selama 2 tahun. Adanya perubahan pada Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Proyek Strategis Nasional menjadi salah satu penyebab penundaan tersebut.

"Salah satu penyebab penundaan ini adalah karena terkendala perpres, tanpa ada perpres kita susah dapat dukungan dari pihak ketiga," kata Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI), Ilham Habibie saat ditemui dalam acara General Electric Digital Industrial Forum di Jakarta, Kamis, 13 April 2017. "Jadi bukan 2018, tapi baru bisa terbang perdana pada 2021."

Ilham mengatakan bahwa pihaknya ingin memastikan terlebih dahulu jika pesawat R80 ini benar masuk dalam proyek strategis nasional. "Katanya kan sudah dinyatakan masuk dalam proyek strategis nasional, tapi mana kertasnya, kita mau lihat kertasnya dulu, karena dalam perpres itu kan ada ratusan program, dan katanya ada update dari perpres proyek strategis nasional tahun lalu," kata Ilham.
  • Habibie Perkenalkan Pesawat R80 Rancangannya

    "Tapi ini bukan soal dana, karena mereka (pihak ketiga) ingin lihat apakah kita di PT RAI, di dukung oleh pemerintah ada atau tidak," katq Ilham. Namun Ilham enggan menjelaskan siapakah pihak ketiga yang dimaksudnya dan beralasan bahwa hal tersebut merupakan persoalan internal perusahaan.

    Sebelumnya, Pemerintah telah memasukkan pembangunan pesawat R80 dalam daftar proyek strategis nasional, bersamaan dengan pesawat N245. Pesawat N245 dikembangkan oleh PT (DI) Dirgantara Indonesia bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), sedangkan pesawat R80 dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI).

    Simak: Pengembangan Pesawat Diusulkan Jadi Proyek Strategis

    Badan Usaha Milik Nasional (BUMN) Penerbangan, PT Dirgantara Indonesia (DI) semula akan menjadi pemasok bagi komponen pesawat R80 tersebut. Namun, Ilham mengkonfirmasi bahwa kerjasama tersebut belum pasti dijalankan karena ada kendala dari pihak PT DI. "PT DI kalau mau jadi bagian ya harus investasi juga, kemampuan, mesin, alat produksi, disediakan sendiri, kita kan tidak bisa biayai," ujar Ilham.

    Simak: R80 Bakal Terbang Perdana di Bandara Kertajati

    Ilham menambahkan jika PT DI gagal menjadi pemasok komponen bagi pesawat R80, maka PT RAI bisa mencoba memproduksi sendiri atau mengimpor dari luar negeri. Karena untuk pesawat, ungkapnya, tidak ada aturan di Indonesia mengenai TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri. "Ada ratusan pesawat yang terbang di Indonesia, seperti Boeing, tahu berapa TKDN nya? nol persen, jadi saat ini TKDN tidak jadi fokus utama terlebih dahulu," ujar Ilham.
https://bisnis.tempo.co/read/news/2...ana-pesawat-r80-tertunda-2-tahun-ini-sebabnya

RAI ini aneh, kalo mau bergerak sendiri (swasta) dan proyeknya merupakan inisiasi sendiri kenapa harus tunggu perpres? Kalo PTDI dengan N245 kan jelas proyek binaan pemerintah.
 
.
Pesawat N-219 Kejar 350 Jam Terbang
Kamis, 20 April 2017 - 09:35 WIB > Dibaca 149 kali Print | Komentar

N219.JPG

Pesawat N-219

Berita Terkait



JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Mimpi bangkitnya dunia dirgantara nasional segera terwujud. Akhir Mei depan, pesawat N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) dijadwalkan mulai mengangkasa. Penerbangan perdana itu rencananya dipimpin test pilot kawakan PT DI Ester Gayatri Saleh.

Perkembangan terkini pesawat berkapasitas 19 penumpang itu disampaikan Kepala Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) Lapan Gunawan Setyo Prabowo. Dia mengatakan, sempat beredar kabar N-219 akan terbang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2017 di Makassar pada Agustus mendatang.

‘’Sepertinya terbang perdana di Bandung,’’ jelasnya, Rabu (19/4). Rute paling jauh, pesawat N-219 akan terbang dari markas PT DI di Bandung menuju Kantor Pustekbang Lapan di Rumpin, Bogor. Saat ini sedang dilakukan perpanjangan landasan pacu di lapangan terbang Rumpin, Bogor.

Untuk bisa terbang reguler, N-219 perlu lulus sertifikasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Nah untuk bisa lulus sertifikasi, pesawat itu harus terbang selama 350 jam. Sebagai permulaan, tahun ini rencananya N-219 akan uji terbang 25 jam setiap bulan.

‘’Kami siapkan dua pesawat N-219 untuk mengejar target jam terbang 350 itu,’’ katanya. Dengan adanya dua unit pesawat, tugasnya bisa dibagi rata masing-masing 175 jam terbang. Saat uji terbang nanti, pesawat hanya akan ditumpangi pilot dan ko-pilot.


Selama proses uji terbang akan dilakukan pencatatan kondisi pesawat. Gunawan berharap terbang perdana dan terbang untuk mengejar sertifikasi berjalan lancar. Menurut dia, kolaborasi antara Lapan dengan PT DI untuk menggarap N-219 selama ini berjalan cukup baik.

Saat ini tim teknis yang menggarap N-219 sedang berfokus pada engine run. Setelah selesai proses penyiapan engine run, N-219 akan melakukan tes jalan di landasan pacu.

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Ape mengatakan, setelah proses uji terbang dan lulus sertifikasi, pesawat itu bisa diproduksi masal. Dia berharap perkembangan N-219 bisa menjadi kado spesial saat peringatan Hakteknas 2017 di Makassar nanti..(wan/oki/jpg)
http://riaupos.co/149786-berita-pesawat-n219-kejar-350-jam-terbang.html
 
.
Perakitan pesawat R80 secara utuh akan dilakukan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Semua komponen dan interior pesawat diselesaikan di Kertajati.

@nufix hahaha, mungkin semi-swasta kali !

Yang saya quote di atas, itu pernyataan/klaim sepihak banget. airport belum jadi tapi udah ancang2 "AKAN/BAKALAN" harusnya kementerian perhubungan/Angkasa Pura donk yang publish ke public, kenapa jadi malah mereka. ini kaya berita " DISNEY LAND BAKALAN DI BANGUN DI BOYOLALI" yang ngomong ke media bupati boyolalinya sendiri, tapi pihak disney gak tau sama sekali. ini sudah yang ke-2 kalinya, kmaren katanya mau di batam sama lionair. lagian kalo mau bangun pabrik baru mbok ya sekalian bikin runway sendiri, yang kaya gini ujung2nya ngerusak management bisnis. ini udah gak enak banget !! kalo bicara nunggu Perpres dari jaman SBY juga nih proyek udah ditolak mentah2, minta support dana awal $500M dikira enak kali dapat uang segitu. iya kali airport di pake buat ngerakit pesawat, gak kebayang complainnya maskapai2 international/turis yang datang ke jawa barat !! maaf, bukannya meragukan. realistis aja sih !
 
Last edited:
.
@nufix hahaha, mungkin semi-swasta kali !

Yang saya quote di atas, itu pernyataan/klaim sepihak banget. airport belum jadi tapi udah ancang2 "AKAN/BAKALAN" harusnya kementerian perhubungan donk yang publish ke public, kenapa jadi malah mereka. ini kaya berita " DISNEY LAND BAKALAN DI BANGUN DI BOYOLALI" yang ngomong ke media bupati boyolalinya sendiri, tapi pihak disney gak tau sama sekali. ini sudah yang ke-2 kalinya, kmaren katanya mau di batam sama lionair. lagian kalo mau bangun pabrik baru mbok ya sekalian bikin runway sendiri, yang kaya gini ujung2nya ngerusak management bisnis. ini udah gak enak banget !! kalo bicara nunggu Perpres dari jaman SBY juga nih proyek udah ditolak mentah2, minta support dana awal $500M dikira enak kali dapat uang segitu. iya kali airport di pake buat ngerakit pesawat, gak kebayang complainnya maskapai2 international/turis yang datang ke jawa barat !! maaf, bukannya meragukan. realistis aja sih !

Ini sifat turunan habibie ke anaknya. PTDI kacau secara management mah udah ga aneh lagi karena dari dulu habibie jadiin PTDI buat bancakan dia dan kroninya, cuma bedanya PTDI dari jaman Soeharto sampe sekarang selalu di bail pemerintah kalo merugi / overspending karena dia perusahaan negara. Lha ini RAI, swasta tapi pengen di treat ala perusahaan plat merah. Secara pribadi sih gw dukung banget inisiatif pihak non pemerintah dalam mengembangkan teknologi dan industri nasional, banyak contohnya mulai dari perusahaan yang bikin radar atau battle management system, ranpur, kapal dll. tapi ga juga sampe minta perpres, jaminan modal awal sampe jaminan pemesanan ke pemerintah hahaha.
 
. .

Pakistan Defence Latest Posts

Back
Top Bottom