pr1v4t33r
SENIOR MEMBER
- Joined
- Nov 20, 2014
- Messages
- 5,042
- Reaction score
- 5
- Country
- Location
Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Note: This feature may not be available in some browsers.
PTDI dan Turkish Aerospace Industries Kerjasama Pengembangan Pesawat
Humas PTDI - Pada perhelatan International Defence Industry Fair (IDEF) 2017 yang diselenggarakan pada tanggal 9-12 Mei 2017 di Istanbul, Turkey, Direktur Utama PTDI, Budi Santoso menandatangani MoU dengan CEO Turkish Aerospace Industries, Inc (TAI), PhD. Temel KOTÌL.
MoU antara TAI dengan PTDI diantaranya :
- Peningkatan avionik dan sayap untuk pesawat-pesawat CN235.
- Pengembangan, sertifikasi dan produksi bersama pesawat N245.
- Global supply chain untuk komponen CN235
- Pengembangan bersama untuk pesawat tanpa awak kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE).
Bandung (ANTARA News) - Tim peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan sukses menerbangkan drone buatan mereka selama tujuh jam tanpa henti dalam uji coba pesawat udara nir-awak yang dinamakan Alap-alap PA4 itu di Pangandaran, Jawa Barat, Minggu.
Keterangan melalui layanan pesan telepon seluler yang dikirimkan Humas BPPT, Minggu, menyebutkan, selama terbang selama tujuh jam itu, drone Alap-alap menjelajah wilayah sejauh 623 km, menempuh jarak terjauh 100 km pada ketinggian 5.000 kaki.
Dalam misi tes ketahanan itu, Alap-alap PA 4 selesai melakukan misi pemetaan seluas 750 ha, sesuai dengan misi yang diembannya, yaitu pemetaan udara dan pengawasan dari udara.
Kepala program Drone BPPT Joko Purwono , seperti dikuti pesan itu, menyatakan, gimbal (rumah kamera) yang dibawa drone itu dapat memonitor visual dari udara secara daring.
Disebutkan, keunggulan drone Alap-alap PA4 adalah dapat melakukan pemetaan pada lokasi sejauh 50-80 km. Kemampuan pemetaan lebih dari 2.600 hektare perjam terbang dengan resolusi 13 cm/pixel.
Menurut Joko, drone Alap-alap PA4 sangat efisien dalam membantu pengawasan kawasan hutan, karena hutan seluas satu juta ha dapat dipetakan dalam 76 hari terbang.
Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan disebut perlu memiliki skuadron drone Alap-alap untuk membantu mengawasi kawasan hutan di Sumatera dan Kalimantan yang luasnya jutaan hektare. Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu W Pandoe menyatakan, pihaknya akan berupaya keras untuk mewujudkan agar drone hasil karya BPPT itu dapat dimanfaatkan oleh institusi pemerintah yang memerlukan, baik untuk keperluan militer maupun sipil.
Momentum Hari Kebangkitan Nasional dijadikan BPPT sebagai tonggak agar drone itu dapat dimanfaatkan untuk kedaulatan Tanah Air.
Love to see that this uav will be operated by goverment soon, in orther to strenghent the BPPT's fundation.Drone BPPT successfully flew for seven hours
Drone BPPT sukses terbang selama tujuh jam
http://www.antaranews.com/berita/630530/drone-bppt-sukses-terbang-selama-tujuh-jam
Our Bureau
05:15 AM, July 17, 2017
Indonesia has started developing a large medium altitude long endurance (MALE) military drone which it plans to test in 2019.
A consortium consisting of aircraft maker PT Dirgantara, Indonesian Agency for Assessment and Application of Technology (BPPT), state-owned electronic firm PT LEN, the Ministry of Defense and Security and the Bandung-based Institute of Technology is preparing to conduct a flight test for its larger Medium Altitude Long Endurance (MALE) drone in 2019.
"For next drone development, we will develop larger MALE drone. It can fly for a longer distance, more loads and longer flight duration which can reach 24 hours. It will be used for border surveillance operations as part of the efforts to maintain security and defense," Antara news said quoting Wahyu Pandoe of the BPPT in Jakarta on Sunday.
Head of BPPT's Drone Program Joko Purwoto said Indonesia would have been able to conduct a flight test for its MALE drone in 2019.
Unlike the Alap-alap, the smaller drone built by the BPPT which consumes octane-98 gasoline, the larger MALE drone will use avtur aircraft fuel.
This drone is developed with a capability to fly for 24 hours at the altitude of 30,000 feet and with a load of not only cameras but also radars.
Previously, BPPT has developed a number of types of drones such as the Wulung and Alap-alap PA-4 and Alap-alap PA-5. The Wulung drones which were built for surveillance activities were able to fly at a radius of 120 kilometers for four hours at an altitude of 8,000 feet.
Waiting For First Flight N219
LAPAN dan PTDI Lakukan Uji Terbang Rute dan Uji Coba Landasan Rumpin
22.00 Garuda Militer No comments
✈ Sambut First Flight N-219
Pesawat Kodiak 100 mendarat di runway 32 Rumpin Airfield
Rencana First Flight Pesawat N-219 yang tinggal menunggu hari, merupakan momen bersejarah yang patut di persiapan dengan matang, salah satunya adalah mencari alternatif lokasi pendaratan perdana di luar kota Bandung. Salah satu kandidat adalah landasan Rumpin yang berada di dekat lingkungan kantor Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN yang merupakan satker yang menangani langsung program pengembangan pesawat N-219 ini.
Pengujian kelayakan dan kesiapan landasan Rumpin untuk didarati pesawat N-219 dilaksanakan menggunakan pesawat chaser Kodiak 100 (pabrikan Quest Aircraft, USA). Pesawat 8-10 penumpang ini melakukan take-off dari landasan Udara Husein Sastranegara Bandung dan landing di Landasan Udara Rumpin (Rumpin Airfield) pada Sabtu yang lalu, (17/6/2017).
Kru yang melaksanakan penerbangan berjumlah 2 orang, Test Pilot Pesawat N-219 Captain Esther Gayatri dan Kapten Ervan, pilot dari TNI-AL. Penumpang yang turut serta dalam uji rute ini adalah Kepala Program Pesawat N219 LAPAN Ir. Agus Aribowo M.Eng dan Pilot Pustekbang Febri K.A Siahaan ST. Pesawat started engine pada pukul 08.05 WIB dan taxi menggunakan taxiway “G”. Adapun runway yang digunakan adalah nomor runway “29”. Pesawat airborne pada pukul 08.16 WIB dengan ketinggian 8500 ft. Setelah terbang menempuh waktu 31 menit, pesawat kemudian landing pada 08.47 WIB diatas runway 32.
Setelah mendarat, dilaksanakan backtrack dan lining up dari runway 14, dimana pesawat akan take off berlawanan arah dari arah landing. Hal ni dimaksudkan untuk menghemat waktu proses taxiing agar pesawat dapat segera take off kembali. Setelah pesawat mendapatkan clearance dari Pemandu Lalu Lintas Udara, pesawat take off dari landasan Rumpin pada pukul 08.50 WIB.
Setelah pesawat kembali take off, maka penerbangan pun dilanjutkan menuju Bandung dengan menggunakan rute yang hampir sama, namun dengan ketinggian jelajah 7500 ft. Pesawat berhasil mendarat pada pukul 09.39 WIB di bandara Husein Sastranegara. Adapun block time penerbangan dari Bandung-Rumpin-Bandung adalah 1 jam 29 menit. Setelah mendarat, dilakukan briefing terkait uji rute dan uji pendaratan di landasan rumpin, dan dalam beberapa hari ke depan akan dilaporkan hasil analisa teknis dengan mendapat input dari ground crew yang telah melakukan check lapangan dan laporan tertulis pilot sebagai masukan.
✈ LAPAN