What's new

Indonesia Defence Forum

ARISGATOR have arrived :welcome:

2017-09-02-13-21-13.jpg


2017-09-02-13-22-30.jpg


Horee.. Arisgator TNI AD Mendarat
Posted on 02/09/2017 by Iwan Hermawan

Satu lagi, alutsista baru memperkuat jajaran TNI AD. Sabtu (02/09) siang, tank angkut pasukan amfibi Arisgator mendarat di tanah air. Kata ‘mendarat’ disini memang seperti kenyataannya. Pasalnya Tank modifikasi M-113 ini diangkut bukan melalui jalur laut, melainkan melalui kargo udara Singapore Airlines. Total ada 5 unit Arisgator yang tiba hari ini.

Sekedar mengingatkan, Arisgator adalah modifikasi ang ditawarkan oleh sebuah perusahaan Italia bernama ARIS ( Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali ) Spa. dalam konsep Arisgator. Ide dasarnya adalah modifikasi dan pembenahan pada M113 pada sektor daya apung dan propulsi sehingga M113 dapat bersalin rupa menjadi kendaraan pendarat amfibi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, ada sejumlah kit modifikasi yang disiapkan, yaitu moncong tambahan pada M113 berbentuk haluan kapal (atau malah moncong buaya) yang berisi gabus dan karet khusus yang ringan dan dapat meningkatkan daya apung, plus panel pembelah ombak yang dapat dibentangkan saat mengarung air.

Panel tambahan serupa yang ditempelkan di bagian belakang kendaraan yang sekaligus menjadi rumah bagi sistem waterjet . Kotak penambah daya apung serupa dapat dipergoki di sisi kiri-kanan Arisgator. Pada bagian atas, exhaust atau knalpot dipanjangkan dengan menggunakan snorkel pada sisi kanan atap. Grille untuk lubang masuk udara mesin juga diberi penutup yang lebih tinggi dari kendaraan agar tidak kemasukan air pada saat mengarungi permukaan sungai dan laut.

Untuk sistem propulsi di dalam air, dua buah propeller hidrostatik dipasang di bagian belakang bawah dengan ukuran yang besar, yang mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 5 knot di permukaan air. Sistem propeller ini dapat digerakkan secara independen untuk membuat Arisgator berbelok saat bermanuver di permukaan air.

Kemampuan amfibi yang prima tersebut membuat Arisgator dapat digunakan untuk melakukan operasi pendaratan amfibi, dilepaskan dari kapal LPD untuk kemudian berenang, mencapai permukaan, dan bertempur. Modifikasi Arisgator sendiri tidak mempengaruhi kemampuan manuvernya di darat jika dibandingkan dengan M113.

Untuk urusan persenjataan juga sama, Arisgator hanya menyediakan sistem kubah dan dudukan dengan dinding penahan cipratan ombak, plus dudukan untuk senapan mesin M2HB atau pelontar granat 40mm Mk19 Mod 0. Palka di sisi atas kendaraan juga masih dipertahankan untuk akses alternatif keluar masuk pasukan.
Secara keseluruhan, M113 yang bersalin rupa menjadi Arisgator boleh dibilang mirip dengan kendaraan pendarat amfibi LVTP-7, namun berukuran lebih mini. Sosoknya jelas bertambah panjang dibandingkan M113 yang berbentuk bak kotak sabun, dan kemampuan amfibinya jadi cocok untuk operasi pendaratan amfibi ataupun operasi di alur sungai dan muara. Di Italia, Arisgator diberi nama resmi VAL dan digunakan oleh Batalion San Marco dari Resimen Pendarat AL Italia.

source : Arcinc.id
ternyata jadi dibeli juga...:yahoo::yahoo::welcome:
SIDAM spaag jadi diambil gak ya?
 
Last edited:
.
Skatek 022 Ganti Mesin Super Tucano



Skadron Teknik (Skatek) 022 Lanud Abd Saleh dapat melakukan penggantian mesin pesawat terbang Super Tucano no TT 3103 [Malang Post] ☆

Skadron Teknik (Skatek) 022 Lanud Abd Saleh mengemban misi penting mengganti mesin PT6A-68C pesawat terbang Super Tucano no TT 3103. Misi yang baru dijalankan perdana oleh skadron ini berlangsung sukses.

Tujuan misi ini, meningkatkan kemampuan pesawat yang didatangkan ke Lanud Abd Saleh sejak tahun 2014 silam. Sejumlah prajurit TNI AU dari skadron tersebut berupaya mengganti mesin pesawat Super Tucano.

Hal ini dilaksanakan setelah ditemukan Oil Leak pada Compressor Inlet Case pada saat melaksanakan test flight. Ketika dicoba melaksanakan trouble shooting dengan dibantu personel dari Pratt and Whitney Canada, hasil masih tetap sama.

Sehingga harus dilaksanakan penggantian engine. Selain memperbaiki mesin pesawat, tujuan lainnya untuk meningkatkan kemapuan pesawat ini pula,” ujar Komandan Skatek 022, Letkol Tek Sidik Dhani Broto Nugroho ST MM Map.

Dia menjelaskan, jenis mesin pesawat itu Turbo Prop Engine PT6A-68C buatan parikan Pratt and Whitney Canada. Mesin ini memiliki tenaga 1600 hp, lebar 483 mm, tinggi 483 mm, panjang 1,83 m dan merupakan varian ke 30 dari jenisnya.

Sehingga, memiliki kemapuan lebih baik lagi dalam menjalan misi yang diembankan pesawat ini, terutama misi latihan bagi para pilot,” ungkap perwira menengah TNI AU tersebut. Dia menjelaskan, penggantian mesin tersebut melalui berpedoman Maintenance Manual.

Misi tersebut, terangnya, dipimpin perwira proyek Kapten Tek Suwarno. Misi yang berlangsung selama kurang lebih satu bulan ini selesai, Kamis (24/8) lalu dan dilakukan test flight. Hasilnya dinyatakan siap untuk terbang.

Meski menjalankan misi ini baru pertama kali, kami dari kesatuan Skatek 022 berhasil melakukannya dengan sempurna. Ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi kami. Pesawat Super Tucano juga diserahkan kembali ke Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh,” tutupnya.

Malang Post
 
. .
ternyata jadi dibeli juga...:yahoo::yahoo::welcome:
SIDAM spaag jadi diambil gak ya?
Ane sekarang punya habit klo AD yg ngerrncanain berarti udah pasti, suatu saat barangnya muncul aja tiba2
Arisgator yg tau dari sekedar selentingan tanpa berita resmi aja tau2 datang kok
 
.
Navy starts building new naval base for western fleet in Lampung
Kupastuntas.co - 15/8/2017

pangkalan-armabar-mulai-dibangun-danlanal-lampung-akan-menyaingi-jakarta-01.jpg


https://kupastuntas.co/kota-bandar-...ngun-danlanal-lampung-akan-menyaingi-jakarta/ *

*) can't co-pas the original article because of the damn javascript.

+++

KOSTRAD personnel swim with arms and legs tied
Okezone - 15/8/2017

kaki-tangan-terikat-saat-renang-aksi-prajurit-kostrad-ini-tak-kalah-dengan-navy-seal-3zxGMLanZJ.jpg


  • Brigif Para Raider 17 Kostrad menggelar Latihan Teknis dan Taktis Ton Taikam 2017. Latihan ini diikuti oleh 30 orang personel Batalyon Taikam Kompi TPP Brigif PR 17, yang dilaksanakan selama 14 hari.
  • Prajurit juga diberikan pelatihan mountainering, untuk mengasah kemampuan prajurit dalam melaksanakan serbuan dari ketinggian, maupun mobil udara (mobud), dengan menggunakan teknik rappelling dan fastroping.
  • Latihan dilaksanakan di kompleks home base Brigif Para Raider 17 Cijantung dan materi SCUBA di Kopaska Armabar Pondok Dayung.
https://news.okezone.com/read/2017/...ajurit-kostrad-ini-tak-kalah-dengan-navy-seal
 
. .
Artikel bagus, it seems TNI AD know what they will do


Kemampuan dan Peran Satuan Armed Roket MLRS ASTROS

Beranda » PUBLIKASI » REFERENSI » Artikel »Kemampuan dan Peran Satuan Armed Roket MLRS ASTROS

mlrskostrad.jpg


TNI AD. Dengan adanya modernisasi alutsista Armed dan secara interoperabilitasdihadapkan pada perubahan taktik bertempur infanteri serta perkuatan lainnya dan perkembangan alutsista kecabangan TNI AD termasuk matra lainnya, doktrin taktik bertempur Armed TNI AD juga akan berubah menyesuaikan dengan jenis alutsista yang dimilikinya serta pengaruhnya terhadap kecabangan lain.

Contoh dengan adanya peningkatan kemampuan dan jarak capai (range of fire)alutsista Armed Roket yang dapat mencapai 85 Km, satuan Armed yang selama ini ditempatkan sebagai unsur tembakan (bantuan tembakan) dalam daya tempur yang seolah-olah terkekang pada tupoksi membantu satuan manuver dengan memberikan bantuan tembakan, sekarang memungkinkan dilaksanakannya Artillery Strike secara mandiri untuk menghancurkan sasaran strategis maupun sasaran taktis. Contoh lain perubahan yang dapat terjadi di dalam doktrin Armed adalah perbandingan jumlah bantuan Armed ideal bagi satu Brigif adalah satu Rai Armed. Tetapi dengan kemampuan Roket ASTROS yang memiliki jarak capai ± 80 Km (jarak 300 Km dalam tahap pengembangan) dan dengan daya hancur ± 52 hektar serta mobilitas yang tinggi, maka satuan Armed Roket ASTROS dapat memberikan tembakan hanya dengan satu pucuk saja, dengan catatan jarak capai dan sistem komunikasi yang dimiliki masih dapat terjangkau oleh Pengendali Tembakan.

Astros2.jpg


Saat ini satuan Armed Roket ASTROS yang ada di Indonesia adalah Yonarmed-10/Kostrad dan Yonarmed-1/Kostrad yang berkedudukan langsung di bawah Danmenarmed Kostrad. Sebagai perbandingan, pada doktrin negara-negara lain yang telah terlebih dahulu menggunakan senjata jenis MLRS ini, maka satuan dengan alutsista MLRS yang merupakan sarana Bantem strategis dan berkedudukan langsung di bawah Panglima Divisi.

Yonarmed Roket bertugas pokok menyelenggarakan bantuan tembakan utama di darat dalam rangka mendukung tugas pokok satuan yang dibantu. Dengan kemampuan Roket Astros memberikan bantuan tembakan yang cukup besar dan cepat dengan efek kehancuran yang luas maka Yonarmed Roket dapat mendukung beberapa operasi yang ada seperti pada Operasi Linud ataupun Operasi Pertahanan Pantai. Dalam beberapa operasi tempur lainnya, penggunaan Roket Astros juga sangat memungkinkan dan bersifat fleksibel, hal ini dikarenakan dalam penggunaannya Roket Astros dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan efek kehancuran yang ingin dicapai. Kemampuan ini dimiliki karena jenis Astros bersifat multi kaliber dengan varian jenis roket: saturasi dan non saturasi, kaliber besar maupun kaliber kecil (SS 09 TS, SS30, SS40, SS60 dan SS80).

Keberadaan Astros menempatkan Satuan Artileri Medan TNI-AD memiliki dua peran penting di dalam pelaksanaan tugasnya. Pertama, sebagai Sarana bantuan tembakan utama di darat dengan kemampuan membantu satuan yang dibantu dengan tembakan secara tepat dan teliti, memberikan tembakan lawan baterai sejauh jarak capai, memberikan kedalaman pertempuran, mencari dan menemukan kedudukan musuh/sasaran lawan baterai dan memberikan efek tangkal (deterrent effect)serta Perang Urat Syaraf terhadap musuh. Kedua, sebagai pelaksana serangan artileri (Artillery Strike).

Astros3.jpg


Kemampuan alutsista ASTROS (Armed Roket)saat ini dan masa depan yang modern memungkinkan peningkatan kemampuan Armed dalam melaksanakan Artillery Strikesecara mandiri untuk menghancurkan sasaran strategis dan sasaran taktis. Satuan Armed Roket dalam pelaksanaan tugasnya tidak bersifat menduduki, menguasai ataupun mempertahankan suatu wilayah tertentu namun lebih cenderung untuk melaksanakan penghancuran instalasi, melumpuhkan atau menetralisir sasaran-sasaran yang memiliki kepentingan strategis. Sebagai contoh, ASTROS yang memiliki jarak capai sampai dengan 7x lipat dari meriam 105 mm dan memiliki daya hancur yang juga berkali lipat dari meriam-meriam yang sebelumnya telah dimiliki oleh TNI AD tentunya tidak diharapkan hanya menembaki “musuh-musuh kecil” seperti satu peleton infanteri musuh diperkuat mortir 80 tetapi memberikan bantuan tembakannya untuk menembaki dan menghancurkan sasaran-sasaran yang bernilai taktis dan strategis.

Artillery Strike merupakan suatu bentuk serangan yang sangat menentukan dalam pertempuran, dimana terjadi pengerahan kekuatan Armed Roket yang besar untuk menghancurkan musuh/instalasi dengan mengoptimalkan kemampuan jarak capai yang jauh dan daya hancur yang luas, ketika pasukan sendiri masih berada di jarak yang aman/belum terlibat operasi secara keseluruhan, sehingga dapat menimbulkan keuntungan bagi pasukan sendiri dan operasi selanjutnya.

Satuan Armed Roket dapat melaksanakan tugas atau diberikan tugas secara mandiri terlepas dari tugas pokok memberikan bantuan tembakan kepada satuan yang dibantu yang mampu memberikan daya kejut dan daya hancur melalui tembakan-tembakan artileri yang terencana terhadap kedudukan senjata pertahanan udara, pos komando, senjata artileri musuh maupun sasaran strategis lainnya yang dapat mempengaruhi perbandingan daya tempur dan pertempuran selanjutnya, dalam kondisi tertentu perlu adanya perkuatan dari satuan kecabangan lain untuk melindungi satuan Armed yang akan melaksanakan tugas sebagai pelaksana Artillery Strike tersebut sehingga kemenangan dalam pertempuran dapat tercapai dalam waktu yang lebih singkat dengan kerugian tempur seminimal mungkin.

Pada saat satuan Armed Roket sedang melaksanakan Artillery Strike, satuan pendukung seperti Infanteri dan Kavaleri ditempatkan di sekitar satuan Armed Roket untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat jika terjadi hambatan atau gangguan musuh. Satuan Arhanud ditempatkan untuk melindungi satuan Armed Roket jika terjadi serangan udara musuh, sedangkan satuan Penerbad untuk membantu Peninjau Depan dan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dalam konfirmasi dampak kehancuran sasaran yang telah ditembaki.

Penugasan Satuan Armed Roket sebagai pelaksana Artillery Strike dilaksanakan atas perintah Pang/Dan tertinggi (minimal pada tingkat Divisi/Kogab/Kogasgab) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasi secara keseluruhan.

Satuan Armed Roket TNI AD saat ini diharapkan dapat mengoptimalkan tugas dalam memenuhi kebutuhan taktis mendukung satuan manuver secara optimal diantaranya dalam pertempuran terbatas(limited war) seperti pertempuran di pemukiman dan daerah perkotaan (urban)serta dalam pertempuran menghadapiinsurjen. Dihadapkan dalam situasi pertempuran seperti itu dan berbagai aturan tentang HAM, collateral damage dalam perang maka satuan Armed Roket yang dalam pengendaliannya tetap berada di bawah Panglima/Dan tertinggi dapat dipecah ke dalam hubungan yang lebih kecil.

Dalam operasi serangan di daerah pemukiman atau bangunan tersebut maka untuk dapat memberikan tembakan yang maksimal satuan Armed Roket dipecah menjadi Seksi yang dalam penembakannya menggunakan roket-roket non saturasi (pin point accuracy). Tugas-tugas penembakan yang dapat diberikan kepada satuan Armed Roket diantaranya menghancurkan markas musuh yang diperkuat dengan senjata bantuan ataupun membumihanguskan wilayah musuh yang telah disterilkan terlebih dahulu dari penduduk sipil oleh satuanmaneuver, menutup jalan-jalan pelolosan musuh. Satuan Armed Roket yang dimodernisasi diantaranya dilengkapi dengan radar yang dapat mendeteksi keberadaan ataupun posisi musuh sehingga dapat direncanakan terlebih dahulu untuk sasaran-sasaran yang perlu ditembaki dan bernilai strategis. Satuan Armed Roket dapat menitikberatkan tembakannya pada jalan-jalan di daerah terbuka atau di daerah yang bangunannya tidak permanen, sehingga mengurangi terjadinya collateral damage.

Beberapa asumsi tentang kerusakan non-tempur (collateral damage) yang ditimbulkan Bantem Armed sering menghalangi keterlibatan Armed dalam pertempuran di daerah perkotaan atau pemukiman (urban). Dengan argumen ini, maka biasanya Bantem Armed hanya diarahkan hanya sebagai tembakan penutup dalam pertempuran tersebut. Dihadapkan pada kemampuan alutsista Armed yang modern saat ini dan ke depan dengan kemampuan hit precisionsecara akurat maka akan mampu meminimalisir korban non tempur/sipil maupun pasukan kawan. (darmaputra/Dispenad)
https://tniad.mil.id/2017/08/kemampuan-dan-peran-satuan-armed-roket-mlrs-astros/
 
. .
WARGA INDONESIA GARAP LAHAN MALAYSIA
3 SEPTEMBER 2017 DIANEKO_LC 3 COMMENTS
peta-temajuk.jpg

Peta Desa Temajuk (Istimewa)

Puluhan warga perbatasan menggarap lahan yang ternyata masuk wilayah teritorial Malaysia. Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) TNI mengingatkan warga agar berhati-hati sampai akhir tahun. Soalnya, militer Malaysia tak ragu-ragu menembak pelanggar batas.

Permasalahan pelanggaran batas negara Malaysia ini diceritakan oleh Komandan Satgas Pamtas Batalyon Infranteri 131/Braja Sakti Letkol Inf Denny, Senin (17/7/2017) di Pos Komando Taktis, Jl Lintas Malindo, Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Lokasinya di Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Daerah itu berbatasan dengan wilayah Malaysia, termasuk bagian Samunsam Wildlife Sanctuary Sarawak.

“Awalnya ada komplain dari Malaysia bahwa ada orang yang melanggar batu sempadan, itu istilah Malaysia untuk menyebut patok perbatasan,” kata Denny.

Pada 7 Maret 2017, Komandan Korem 121/Alambhana Wanawai (Danrem 121/Abw) yang saat itu menjabat, Brigjen TNI Widodo Iryansyah, menerima surat dari pihak Tentara Diraja Malaysia, yakni dari Panglima Briged Ketiga Infanteri Malaysia Brigidier Jeneral Mohd Bustaman Mat Zin. Surat itu adalah surat peringatan bahwa ada puluhan warga Dusun Camar Bulan yang membuka lahan di wilayah teritorial Malaysia.

“Kemudian kami, karena kami Satgas di situ, kami mengecek. Masyarakat di situ kami data semua. Ada 31 warga negara Indonesia yang menggarap di tanah Malaysia,” kata Denny.

Satgas Pamtas yang dipimpin Denny membawahi area tugas dari perbatasan di Aruk Sajingan di Kabupaten Sambas hingga di Sei Daun, Kabupaten Sanggau. Panjang perbatasan tersebut adalah 359,45 km. Wilayah Camar Bulan di Temajuk itu termasuk wilayah tugas mereka.

“Setelah kita cek di lokasi, ya betul, kita (warga Indonesia) melanggar,” kata Denny.

Lahan Malaysia yang digarap warga Camar Bulan di antaranya berlokasi di sekitar patok A74 sampai A79. Luasnya bervariasi, berkisar antara 2.000 meter persegi sampai 5.000 meter persegi. Bahkan ada yang sampai 1 hektare dan 2 hektare.

Diskusi dua negara digelar, menghadirkan pihak TNI, bupati, hingga wakil ketua DPRD. Dari pihak Malaysia, hadir juru ukur, polisi dan polisi kehutanan Malaysia, hingga Tentara Diraja Malaysia.

“Semua datang waktu itu, agak banyak,” kata Denny.

Seluruh masyarakat Camar Bulan dikumpulkan. Dikatakan Denny, mereka bisa menerima penjelasan bahwa lahan yang selama ini mereka garap merupakan lahan yang bukan hak mereka, soalnya itu sudah masuk wilayah Malaysia. Selanjutnya pihak Indonesia dan Malaysia berdiskusi.

“Malaysia memberikan toleransi sampai akhir Desember,” kata Denny.

peta-temajuk-google-1.jpg


31 Desember 2017 nanti akan menjadi batas waktu maksimal bagi warga yang menanam lada alias sahang untuk beraktivitas di situ. Namun untuk tanaman pohon karet, Denny menyatakan belum ada keputusan batas waktu maksimal karena menunggu keputusan pemerintah pusat Malaysia.

Wilayah itu adalah hutan yang tidak dikelola langsung oleh warga Malaysia. Warga tidak tahu bahwa itu sudah masuk wilayah Malaysia, sehingga mereka masuk dan membuka ladang lada serta menanam pohon karet. Kabarnya, warga sudah berkebun di lokasi itu sejak 2006.

Denny bisa memahami bahwa cara penegakan hukum tentu berbeda-beda antara negara satu dan yang lainnya. Malaysia sudah memberi batas waktu. Maka diharapkan, warga Indonesia bisa menghentikan aktivitas berkebun lada di wilayah itu. Konsekuensi fatal berisiko terjadi bila peringatan batas waktu itu dilanggar.

“Malaysia memberi ultimatum sampai Desember. Tapi, kalau masyarakat nggak ngikuti, bahaya! Takutnya nanti ditembak di tempat. Karena aturan Malaysia, melanggar maka ditembak. Di Malaysia beda dengan di Indonesia. Kalau di Indonesia kita tangkap, tapi kalau di Malaysia, apalagi kalau sudah diultimatum, dia (aparat Malaysia) akan menembak,” kata Denny mewanti-wanti.

20 Agustus, Yonif 131/Braja Sakti yang dikomandani Denny selesai bertugas sebagai Satgas Pamtas di Entikong dan pulang ke markas di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Tugas penjagaan perbatasan selanjutnya diteruskan oleh Batalyon Infanteri 642/Kapuas. Denny berpesan agar Satgas Pamtas selanjutnya segera memberi pemahaman kepada warga Camar Bulan agar tidak terjadi bahaya. Bila warga Indonesia tetap menanam lada di wilayah Malaysia setelah 31 Desember, bisa runyam jadinya.

“Kalau perlu, dia langsung bina masyarakat lagi, akhir Desember tidak ada lagi yang mengelola tanah itu. Jangan sampai nanti ada yang kena tembak. Kalau ada yang kena tembak, maka gempar dunia,” tutur Denny.

Sumber : Detik
 
.
ada yang tahu ga, link subforum/thread yang bahas rohingya disini yang paling aktif?

__________________

Shit just got real... :coffee:

China demands Indonesia rescind decision to rename part of South China Sea
indonesia-s-deputy-minister-for-maritime-affairs-arif-havas-oegroseno-points-at-the-location-of-north-natuna-sea-on-a-new-map-of-indonesia-during-talks-with-reporters-in-jakarta-1.jpg

Indonesia's Deputy Minister for Maritime Affairs Arif Havas Oegroseno points at the location of North Natuna Sea on a new map of Indonesia during talks with reporters in Jakarta, Indonesia, July 14, 2017. REUTERS/Beawiharta

JAKARTA: China has demanded that Indonesia rescind a decision to rename its maritime area in the southwest part of South China Sea to North Natuna Sea.

The Chinese Foreign Ministry sent an official note to the Indonesian embassy in Beijing expressing its opposition to Jakarta’s Jul 14 move, when it unveiled a new official map of the national archipelago that revealed its renaming of the area.

In the letter dated Aug 25, seen by Channel NewsAsia, China said Indonesia’s move to change an “internationally accepted name” results in the “complication and expansion of the dispute, and affects peace and stability”.

“The China-Indonesian relationship is developing in a healthy and stable way, and the South China Sea dispute is progressing well,” the Chinese Foreign Ministry said. “Indonesia’s unilateral name-changing actions are not conducive to maintaining this excellent situation.”

Beijing also said China and Indonesia have overlapping maritime claims in the southwest of the South China Sea, and said that renaming the area will not change this fact.

Indonesia has never made any claim to parts of the South China Sea, disputed with China by Philippines, Brunei, Malaysia, Taiwan and Vietnam. But the waters it now calls the North Natuna Sea overlap with China’s unilaterally declared Nine-Dash Line, which takes in virtually all the South China Sea.

Indonesia’s move comes after the 2016 findings of the Permanent Court of Arbitration at the Hague in the Netherlands on the South China Sea dispute between China and the Philippines, which concluded that there is no legal or historical basis to China’s claim to the resource-rich waters.

In July, Indonesian Coordinating Minister for Maritime Affairs Luhut Pandjaitan denied that Indonesia is renaming the South China Sea, as the northern waters off Indonesia’s Natuna archipelago are part of the country’s exclusive economic zone.

http://www.channelnewsasia.com/news...cind-decision-to-rename-part-of-south-9179992
 
. .
prajurit-tni-al-menerima-pelatihan-force-protection.jpg

FROM INDONESIA
PRAJURIT TNI AL MENERIMA PELATIHAN FORCE PROTECTION
4 SEPTEMBER 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT
Sebanyak 40 Prajurit TNI AL yang terlibat dalam Latihan Bersama antara TNI AL dan U.S. Navy dengan sandi Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2017 menerima Pelatihan Force Protection dari US Navy Chief Dennis Long bertempat di Gedung Mandalika Kolatarmatim, Senin (04/09/2017).

Dalam pelatihan yang diikuti oleh Prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) V, Pomal Lantamal V, Denintel Koarmatim dan Denintel Lantamal V akan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 4 – 6 September 2017. Pada hari pertama Chief Dennis Long memberikan materi tentang penegakkan hukum dasar.

Photo : Pelatihan Force Protection dari US Navy Chief Dennis Long bertempat di Gedung Mandalika Kolatarmatim, Senin (04/09/2017). (Pen Koarmatim)

Sumber : Pen Koarmatim
 
.
Lanud Manuhua Biak Segera Naik Status A

04 September 2017



Lanud Manahua, Biak, Papua (photo : RRI)

KBRN, Biak : TNI Angkatan Udara meningkatkan status pangkalan udara Manuhua Biak, Papua menjadi tipe A, sesuai Peraturan KSAU dan Peraturan Panglima TNI yang telah diterbitkan di tahun ini.

Komandan Lanud Manuhua Biak, Kolonel Penerbang Marsudiranto Widiatmaka mengatakan perubahan status tersebut secara otomatis kedepan akan ada penambahan fasilitas pendukung maupun jumlah personil, sedangkan jabatan Komandan dipegang perwira tinggi berpangkat Marsekal Pertama.

“Peraturan Panglima TNI maupun Peraturan KSAU telah turun di bulan Maret dan April, namun kami masih menunggu pengukuhan dari Mabes TNI, jadi sementara masih dengan status B,” ujar Danlanud Manuhua di Biak, Sabtu (5/7/2017).

Menurut Danlanud Marsudiranto sesuai Rensra pusat, Biak sebagai disiapkan menjadi pangkalan Skuadron pesawat tempur dalam mendukung pengamanan wilayah udara NKRI

"Adanya perubahan status tipe A, akan ada penambahan fasilitas sarana penunjang serta personil TNI AU dan ke depan sesuai rencana strategis untuk menempatkan pangkalan skuadron pesawat tempur di Papua dan Biak sebagai pulau terluar sangat strategis menjadi lokasi tersebut,” pungkasnya.

(RRI)

:yahoo: So we can expect the formation of new skuadron fighter
 
. . .
Back
Top Bottom