anas_nurhafidz
FULL MEMBER
- Joined
- Nov 30, 2014
- Messages
- 1,382
- Reaction score
- 0
- Country
- Location
@imf
Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Note: This feature may not be available in some browsers.
IMZ URAL 650 W Sidecar, of the marine corps scoutWhat is this?
Newly formed Blitzkrieg-motorcycle-kampfgruppe Battalion kinda thing or what? Back at the good 'ol '40s, eh?
Kinda remind me of a video game, a good one it was....
......yep.
Indonesia is building the biggest propellant factory in Asia
Jawapos - 17 December 2016
- Owned by PT. DAHANA and located in Subang, West Java.
PT Dahana (Persero) tengah menggarap proyek ambisius. BUMN produsen bahan peledak dan senjata tersebut sedang membangun pabrik komponen rudal dan roket pertama serta terbesar di Asia.
- The factory is expected to produce 800 tons per year.
Pabrik akan dibangun di atas lahan seluas lima hektar. Lokasinya di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Senior Manager Pengelola Aset PT Dahana, Andri Pugiantoro mengatakan, pembangunan pabrik propelan (bahan kimia) tersebut ditargetkan harus selesai dalam kurun waktu selama 3 tahun ke depan.
"Jika pabrik ini sudah selesai, maka akan mampu memproduksi hingga 800 ton Propelan per tahun," ujar Andri, Jumat (16/12).
"Ini pertama di Asia, dan baru ada di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Subang, yang diharapakan pembangunan pabriknya ini bisa selesai sesuai dengan target," lanjut dia.
Seperti diketahui, propelan merupakan sejenis bahan kimia yang digunakan untuk komponen pembuatan rudal dan roket.
Dijelaskannya, selama ini Indonesia selalu mendatangkan propelan untuk bahan baku rudal dan roket dari luar negeri, tetapi ke depan,
Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri, sehingga akan mendatangkan devisa negara, apalagi bahan bakunya 60 persen ada di Indonesia.
"Propelan sendiri terdiri dari senyawa fuel, oksidator, dan adiktif. Proses pengayaan senyawa tersebut menghasilkan propelan base, dengan fuel, dan oksidator, yang terpadu dalam satu senyawa kimia, seperti nitroselulosa, nitrogliserin dan nitroguaridin, yang menjadi bahan baku rudal dan roket," imbuhnya.
Andri menegaskan, sebelum pabrik Propelan dibangun, pihaknya terlebih dahulu sudah membangun pabrik Nitro Gloserin (NG), dan pabrik Nitro celullose (NC), yang menjadi bahan utama pembuatan propelan di kawasan Energetic Material Center (EMC). Adapun dana investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik Propelan tersebut diperkirakan lebih dari Rp 5 triliun.
"Paling sedikit kita butuh dana Rp 5 triliun. Dan kemungkinan besar lebih dari itu," pungkasnya.(jar/rmol/mam/JPG)
http://www.jawapos.com/read/2016/12/17/71507/wow-indonesia-bangun-pabrik-rudal-terbesar-di-asia-
.
no, we're not jokingThe first and also the biggest in Asia ... are you joking?
We still have 2 squadron plus 5 more to come from Australia.The C130 loses contact and hit mount Tugama at Wamena Papua this morning ,,,
How many these are still oprating by TNI-AU ?
--------
Pesawat Hercules TNI Dikabarkan Hilang Kontak di Wamena Papua
http://news.liputan6.com/read/26814...lang-kontak-di-wamena-papua?siteName=liputan6
The first and also the biggest in Asia ... are you joking?
Bahan Renungan untukmu yg disana, yg selalu menampakkan wujud di televisi, medsos dan koran2 apabila ada kematian bak pahlawan kesiangan :
-Sebuah tim investigasi kecelakaan pesawat terbang yg bekerja dalam ruang 2 dimensi tanpa tekanan atau stress biasanya membutuhkan waktu ber-bulan2 bahkan kadang ber-tahun2 saling berdebat utk dapat mengambil kesimpulan penyebab terjadinya kecelakaan, benar atau tidaknya keputusan yg diambil Pilot beserta Crew dan kadang kesimpulan yg diambilpun belum tentu benar menggambarkan & menjelaskan kejadian sebenarnya yg terjadi di cockpit
-Bandingkan dgn seorang penerbang dan crew di cockpit yg hrs bisa tenang dihadapkan pada situasi emergency dalam situasi ruang 3 dimensi, penuh ketegangan, tekanan, keringat dingin dan hanya diberikan waktu beberapa detik/menit utk mengatasi situasi emergency yg ada, Nyawa yg ada sangat tergantung kepada keputusan Pilot & Crew yg diambil dalam waktu beberapa detik/menit yg ada tersebut, salah keputusan serta diperburuk oleh dimensi yg tidak menguntungkan maka fatal akibatnya.
Sebagai gambaran apabila kondisi emergency tsb terjadi di 5000 ft AGL dan pesawat dalam kondisi uncontrol/nose dive maka apabila Vario dive speed menunjukkan 2000 ft/menit maka dalam waktu 2 menit 30 detik apabila tdk tertangani maka pesawat tsb sdh bersatu dgn bumi, bila kejadiannya di Base leg yg ketinggiannya sekitar 1000 ft AGL maka waktu yg dia punya hanya 30 detik.
-Bila ada pengamat penerbangan, orang2 yg mengaku ahli penerbangan(padahal dia tidak pernah terbang atau pernah terbang tapi kualifikasinya gak pernah komplit atau terbang pakai pesawat-pesawatan atau terbang pakai odong-odong), bekerja di atas kursi dan nonton TV sambil fesbukan kemudian sudah bisa mengambil kesimpulan penyebab kecelakaan pesawat terbang dalam waktu 1 x 1 jam maka orang2 tsb tergolong orang2 yg perlu dilestarikan karena kemampuannya hampir menyamai TUHAN #Berkacalah
Satu lagi kawan,klu mau tahu bagaimana caranya terbang maka bertanyalah kepada BURUNG jangan bertanya kepada AYAM, karena jawabannya pasti cuma berkokok doang, kenapa ? karena memang AYAM gak bisa terbang dan cuma gayanya doang #kukuruyuk
Credit to tjahya elang