What's new

Indonesia Defence Forum

. . .
Sweeping TNI POLRI

View attachment 681934View attachment 681935View attachment 681936View attachment 681937
Kinda interested on the bolt action rifle of the police
Miris kalo liat foto-foto ini. Inget jaman GAM dulu, di Jakarta ga ada berita tp babe gue yg suka kesana ngasih lihat foto2 kyk gini, malah ada mobil angus di pinggir jalan macam film perang. Feels like traveling back in time. I read somewhere about one of the way to defeat a guerilla warfare is thru prosperity. I hope our brothers there can achieve that soon.
All that for us will be hypersonic ballistic missiles. Do we have something to fight this?
Yes offcourse, its called "doa ibu menyertai anda" :D :lol::lol::D
 
. .
Menhan RI dan Menhan Prancis Bahas Kemitraan Industri Pertahanan Nasional
Jumat, 23 Oktober 2020

WhatsApp-Image-2020-10-22-at-9.16.36-PM-200x300.jpeg
Paris – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Rabu (21/10) melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, di Kantor Kementerian Pertahanan Prancis di Paris, Prancis. Pada pertemuan tersebut, Menhan RI di dampingi Dubes RI Arrmanatha Nasir, Asisten Khusus Menhan RI, dan Atase Pertahanan RI.

Dalam pertemuan, kedua Menhan membahas perkembangan situasi dan dinamika kawasan Indo-Pasifik. Prancis menaruh perhatian khusus terhadap kawasan Indo-Pasifik, mengingat selain memiliki teritori, sekitar 1.6 juta warganya berada di Kawasan Indo-Pasifik. Dalam konteks ini, kedua Menteri menegaskan pentingnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan Kawasan.

Kedua Menhan secara khusus membahas kerangka kerja sama pertahanan ke depan. Berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam mempererat kerja sama pertahanan kedua negara tahun ini, termasuk dalam upaya memajukan industri pertahanan Indonesia, disambut baik oleh kedua Menhan. “Saya mencatat kemajuan yang cukup pesat dari kemitraan strategis Indonesia-Prancis di bidang pertahanan dalam setahun ini. Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan termasuk dalam memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista,” sebut Menhan Prabowo dalam pertemuan tersebut.

Seperti diketahui, dalam pertemuan bulan Januari lalu, kedua Menhan sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan (Defense Cooperation Agreement/DCA). Perjanjian tersebut, akan memayungi kerja sama pertahanan secara komprehensif seperti kerja sama bidang pendidikan dan latihan militer, keamanan maritim, pemberantasan terorisme, pengembangan industri pertahanan hingga penguatan kapasitas dalam penanganan bencana seperti pandemi Covid-19 yang saat ini melanda kedua negara. Dalam kaitan ini, kedua Menhan meminta agar tim perunding dapat segera menyelesaikan DCA, untuk dapat ditanda tangani oleh kedua Menteri pada akhir tahun ini, sebagai bagian dari peringatan HUT 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Pertemuan kedua Menteri Pertahanan yang kedua kalinya tahun ini, menunjukan semakin intensifnya komunikasi dan kerja sama pertahanan kedua negara. “Di tengah pandemi Covid-19, yang mengharuskan berbagai kegiatan tertunda, kerja sama Indonesia-Prancis dibidang pertahanan semakin erat, tidak saja terlihat dari intensitas komunikasi kedua Menhan namun juga dengan kegiatan kelompok kerja Strategic Defense Equipment cooperation yang sudah dua kali bertemu tahun ini,” tutup Dubes RI, Arrmanatha Nasir.

Kerja sama Indonesia-Prancis dibidang pertahanan selama ini dilandaskan kesepakatan kedua negara pada tahun 2017 melalui Letter of Intent (LoI) atau Pernyataan Kehendak untuk peningkatan kerja sama pertahanan termasuk kerja sama kelautan dan keamanan maritim. Setiap tahunnya sejak tahun 2013, kerja sama pertahanan bilateral di beberapa bidang seperti pelatihan dan pendidikan, saling kunjung, dan pemberantasan terorisme dibahas melalui forum Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis (Indonesia-France Defense Dialogue/IFDD).

https://www.kemhan.go.id/2020/10/23...s-kemitraan-industri-pertahanan-nasional.html

Baguette breads flavor seems so thick, you need to prepare more roux to made the sauce more perfect. Okay the hints is very obvious right now!!!
 
.
Menhan RI dan Menhan Prancis Bahas Kemitraan Industri Pertahanan Nasional
Jumat, 23 Oktober 2020

WhatsApp-Image-2020-10-22-at-9.16.36-PM-200x300.jpeg
Paris – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Rabu (21/10) melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, di Kantor Kementerian Pertahanan Prancis di Paris, Prancis. Pada pertemuan tersebut, Menhan RI di dampingi Dubes RI Arrmanatha Nasir, Asisten Khusus Menhan RI, dan Atase Pertahanan RI.

Dalam pertemuan, kedua Menhan membahas perkembangan situasi dan dinamika kawasan Indo-Pasifik. Prancis menaruh perhatian khusus terhadap kawasan Indo-Pasifik, mengingat selain memiliki teritori, sekitar 1.6 juta warganya berada di Kawasan Indo-Pasifik. Dalam konteks ini, kedua Menteri menegaskan pentingnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan Kawasan.

Kedua Menhan secara khusus membahas kerangka kerja sama pertahanan ke depan. Berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam mempererat kerja sama pertahanan kedua negara tahun ini, termasuk dalam upaya memajukan industri pertahanan Indonesia, disambut baik oleh kedua Menhan. “Saya mencatat kemajuan yang cukup pesat dari kemitraan strategis Indonesia-Prancis di bidang pertahanan dalam setahun ini. Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan termasuk dalam memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista,” sebut Menhan Prabowo dalam pertemuan tersebut.

Seperti diketahui, dalam pertemuan bulan Januari lalu, kedua Menhan sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan (Defense Cooperation Agreement/DCA). Perjanjian tersebut, akan memayungi kerja sama pertahanan secara komprehensif seperti kerja sama bidang pendidikan dan latihan militer, keamanan maritim, pemberantasan terorisme, pengembangan industri pertahanan hingga penguatan kapasitas dalam penanganan bencana seperti pandemi Covid-19 yang saat ini melanda kedua negara. Dalam kaitan ini, kedua Menhan meminta agar tim perunding dapat segera menyelesaikan DCA, untuk dapat ditanda tangani oleh kedua Menteri pada akhir tahun ini, sebagai bagian dari peringatan HUT 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Pertemuan kedua Menteri Pertahanan yang kedua kalinya tahun ini, menunjukan semakin intensifnya komunikasi dan kerja sama pertahanan kedua negara. “Di tengah pandemi Covid-19, yang mengharuskan berbagai kegiatan tertunda, kerja sama Indonesia-Prancis dibidang pertahanan semakin erat, tidak saja terlihat dari intensitas komunikasi kedua Menhan namun juga dengan kegiatan kelompok kerja Strategic Defense Equipment cooperation yang sudah dua kali bertemu tahun ini,” tutup Dubes RI, Arrmanatha Nasir.

Kerja sama Indonesia-Prancis dibidang pertahanan selama ini dilandaskan kesepakatan kedua negara pada tahun 2017 melalui Letter of Intent (LoI) atau Pernyataan Kehendak untuk peningkatan kerja sama pertahanan termasuk kerja sama kelautan dan keamanan maritim. Setiap tahunnya sejak tahun 2013, kerja sama pertahanan bilateral di beberapa bidang seperti pelatihan dan pendidikan, saling kunjung, dan pemberantasan terorisme dibahas melalui forum Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis (Indonesia-France Defense Dialogue/IFDD).

https://www.kemhan.go.id/2020/10/23...s-kemitraan-industri-pertahanan-nasional.html

Baguette breads flavor seems so thick, you need to prepare more roux to made the sauce more perfect. Okay the hints is very obvious right now!!!

They were in the very fragile situation actually . If they don't do something drastic in enhancing their marketing edge all the new yet vibrant player like turkey , korea or singapore could sweep out their old established market .

Gosh , i'm still rooting for the A 26 tho' . :drag:
 
.
They were in the very fragile situation actually . If they don't do something drastic in enhancing their marketing edge all the new yet vibrant player like turkey , korea or singapore could sweep out their old established market .

Gosh , i'm still rooting for the A 26 tho' . :drag:
Singapore? Any major alutsista we got from them?
 
.
Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan termasuk dalam memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista,” sebut Menhan Prabowo dalam pertemuan tersebut.
Whats the speculation from "bagian dari global chain produk alutsista" here man? Exocet, Rafale parts, armored vehicle? I dont think its submarine.
 
.
Sekjen Kemhan: Kemandirian Indhan Penting Dalam Mewujudkan Sistem Pertahanan Negara yang Kuat
Kamis, 22 Oktober 2020

sekjen-dahana-2-200x300.jpg
Subang – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan T, M.D.S., Kamis (22/10), melaksanakan kunjungan kerja ke PT. Dahana (Persero), Subang, Jawa Barat, untuk menghadiri peringatan HUT PT. Dahana Ke-54.

Dalam sambutannya, Sekjen menekankan bahwa kemandirian industri pertahanan merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan sistem pertahanan negara yang kuat, maju dan mandiri. Industri yang kuat diharapkan mampu memberikan multiplier effect baik terhadap pembangunan ekonomi maupun penguasaan teknologi bagi bangsa Indonesia. Kemandirian Industri Pertahanan juga diharapkan dapat mewujudkan pergeseran pemahaman dari belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan seperti arahan Presiden RI pada HUT TNI yang ditujukan kepada Kemhan dan Industri Pertahanan.

Sekjen Kemhan melanjutkan, PT Dahana (persero) merupakan salah satu industri strategis Indonesia, khususnya dalam memproduksi industri propelan dalam menunjang kemandirian industri pertahanan.

“Peningkatan kemampuan industri pertahanan nasional sangatlah diperlukan guna memenuhi dan mendukung kebutuhan serta menunjang kemandirian Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI. Semakin pesat kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh langsung terhadap peningkatan kemampuan Industri pertahanan yang dibutuhkan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan”.

Kunjungan Sekjen Kemhan ini diharapkan dapat semakin memperteguh komitmen Kemhan dalam memberdayakan industri dalam negeri untuk penguatan pertahanan negara.

sekjen-dahana-1.jpg
Sebelumnya, Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono dalam sambutannya mengatakan, selama ini Kemhan RI telah sangat mendorong kemajuan industri pertahanan dalam negeri, dimasa mendatang diharapkan dukungan ini dapat terus dilanjutkan karena industri propelan diharapkan dapat terus dikerjakan oleh Industri Pertahanan Dalam Negeri.

Tema HUT PT Dahana (Persero) ke-54 tahun 2020 kali ini adalah “Bangkit Bersama AKHLAK untuk Indonesia Maju”. Tema ini bermakna bahwa PT Dahana (Persero) sebagai perusahaan BUMN akan serius dalam menjalankan AKHLAK untuk memajukan
sekjen-dahana-3.jpg
Indonesia, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Hal ini diimplementasikan dalam bentuk pemasukan bagi negara dan melayani negeri ini dengan lebih baik serta menjadi mitra pemerintah dalam pengembangan industri pertahanan di tanah air.

Sekjen Kemhan dalam rangkaian kunjungan ini juga melaksanakan plant tour atau berkunjung ke bangunan-bangunan PT Dahana tempat melaksanakan produksinya.

Turut hadir dan memberikan sambutannya pada acara ini, Komisaris Utama PT Dahana Laksdya TNI (Purn) Dr. Agus Setiadji. Sedangkan pejabat Kemhan yang mendampingi Sekjen Kemhan dalam kunjungan ini Dirjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Dadang Hendrayudha, Kabaranahan Kemhan Marsma TNI Yusuf Jauhari, S.Sos., M.Eng, Ses Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani, Karohumas Setjen Kemhan Brigjen TNI I.E. Djoko Purwanto., S.E. M.M.

 
. .
Singapore? Any major alutsista we got from them?

Well , we don't imported much from them but based on their trajectory and much of their promising products they could offer to the global market . they will be transform into global player earlier than the like of Pindad and PAL do ...
 
.
Thought i hope in future if we are chose offset, don't aim too high but in the end it less profitable. Just taking what is easy to produce but higher in demands , routine to be ordered and had more revenue with less risk. Something like wing panel, tyre components, some components for landing gears for fighter, composite material, Cannon system, vehicles spare parts, engine spare parts and the likes. Not something complex, grand and glorious, but components which is had higher tears and wears, profitable for manufacturing factory....
 
.
Oh thanks for correction,


Damn, those caliber is good for hunting deer.
I have search some article and found news (old news likely) that some police in papua carry this m48, ahh found the news
2014 news 6 yrs ago

This caliber good for sniping or for long range target in mountanious region in papua. Give good scope and good ammo. It is hard hitting rifle. So, maybe police still have surplus of 8mm mauser.
 
.
23 OCTOBER 2020

Indonesia takes delivery of torpedo countermeasures from Turkey
by Ridzwan Rahmat



A consignment of acoustic torpedo countermeasure jammers and decoys meant for the Indonesian Navy’s (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL’s) Nagapasa (Type 209/1400)-class diesel-electric submarines has arrived in-country.

An effector from Aselsan’s Zoka range of torpedo countermeasure jammers and decoys.  (Aselsan)

An effector from Aselsan’s Zoka range of torpedo countermeasure jammers and decoys. (Aselsan)
The equipment, which was delivered by Turkish defence company Aselsan as part of a contract signed in 2019, arrived in Indonesia on 22 October, Janes has confirmed with an industry source close to the matter.

Citing an official from Aselsan, Janes first reported in March 2019 that Indonesia had selected the Zoka range of jammers and decoys for the Nagapasa class.

The jammers work by emitting noises that saturate the acoustic operating frequencies of known torpedoes on the market, while the decoys can be programmed to simulate the acoustic and hydrographic characteristics of its host submarine.

These effectors are launched from Aselsan’s Zargana dispenser system, which can deploy up to 24 decoys or jammers in single-shot or salvo modes, without generating any air bubbles that may compromise the host submarine’s position.

This dispenser system is platform- and system-agnostic, and can be integrated into the host vessel’s existing combat management systems without the need for dedicated consoles.

State-owned shipbuilder PT PAL will be working with engineers from Aselsan to integrate the system onboard all three Nagapasa-class boats.

Indonesia signed for three Type 209/1400 boats with South Korean company Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) in 2011. The TNI-AL has inducted two boats in the class, Nagapasa (403) and Ardadedali (404), and is awaiting the commissioning of the final boat, Alugoro (405).

 
.

Latest posts

Back
Top Bottom