What's new

Indonesia Defence Forum

masa polisi , ngamuk itu nanti tni , sipil pengamat militer mungkin masih diterima deh .

i never heard india trespassing our territory , indonesia is kinda become the moderator between both pak and india even though we're leaning into pak more , since indo pakistani war .
Andaman and nicobar to the weh airspace yes, but never expose in major news
 
Be civil and constructive even to fake id please.
lol do you know whos umno is, dari jaman mado jaga lapak tuh orang sudah suka trolling di mari, member tua sdh hapal kelakuan tuh orang, jadi kalau dia di kasarin dikit mah sdh biasa, tebal muka dia lol
 
menwa
64644614_463745581119238_4201434721131559688_n.jpg
12661953_928352523927778_6729837792911520123_n.jpg
CXNgDP7UkAI4xNg.jpg
 
masa polisi , ngamuk itu nanti tni , sipil pengamat militer mungkin masih diterima deh .

i never heard india trespassing our territory , indonesia is kinda become the moderator between both pak and india even though we're leaning into pak more , since indo pakistani war .

200km bro
 
Don
Yeah you always flying low so low that almost you can smell the chicken fart bro LOL

You sounds like fans of trump tet tot... LOL

There are some member here called trumpeter LOL

Fake id wont work here

Hahaha Don't be overproud.... Do you think that Japan, South Korea and Austalia that established a military alliance with USA are weaker than Indonesia ?

We talk about "survivability" as a nation here... Not talk about "dignity" etc ..
 
Don


Don't be overproud.... Do you think that Japan, South Korea and Austalia that established a military alliance with USA are weaker than Indonesia ?
Yeah... non alignment movement, remember bro?

Uncle Ho called Soekarno as big bro

Dari Ho Chi Minh hingga Kennedy
Sukarno bersahabat dengan banyak pemimpin negara, baik negara-negara yang baru merdeka maupun negara besar seperti Amerika Serikat.
Oleh Nur Janti
efc162799511f5f2f8b3a2be2c57908a.large

camera.svg
Ho Chi Minh dan Soekarno
MEGAWATI Sukarnoputri heran. Suatu hari, ayahnya meminta dia dan kakaknya, Guntur, berpakaian rapi dan bersepatu untuk menyambut seorang tamu agung istana. Namun, sang tamu yang dipanggil dengan sapaan Bak (Paman) Ho justru datang hanya mengenakan sandal. Mega langsung bertanya kepada ayahnya.

“Kenapa Bak Ho pakai sandal?” tanya Mega.

“Jangan keras-keras ngomongnya!” jawab sang ayah, Presiden Sukarno, sambil membungkuk dan berbisik ke anaknya.

“Apa nggak punya sepatu ya?”

“Ya, nanti diterangkan.”

“Bapak belikan sepatu dong!”

Sukarno langsung menceritakan kebingungan putrinya itu kepada sang tamu Ho Chi Minh, bapak pejuang kemerdekaan Vietnam. Alih-alih marah, Bak Ho langsung mendatangi Mega dan memeluknya sambil tersenyum.

“Nanti kalau Vietnam sudah menang kamu kirim sepatu buat saya,” kata Bak Ho sebagaimana ditirukan Mega dalam sambutannya di acara peluncuran buku Seri Historia di Museum Nasional, Jakarta, Kamis, 30 November 2017.

Sepenggal kenangan itulah yang Mega ingat tentang sahabat ayahnya dari Vietnam. Selain cinta anak-anak, Mega mengenang sosok Ho Chi Minh sebagai seorang penyabar yang sangat idealis. “Beliau tidak menikah. Dalam sumpah perjuangannya, tidak akan menikah sampai Vietnam menang,” kata Mega.

Kesamaan pandangan tentang kemerdekaan bangsa itulah yang membuat relasi Sukarno dan Ho Chi Minh menjadi karib.

Menurut sejarawan Yosef Djakababa, ada banyak kesamaan pandangan antara kedua founding fathers yang sama-sama berhasil mengalahkan kolonialis di negara masing-masing itu.

“Keduanya mendedikasikan diri untuk memerdekakan bangsa. Itu karena pengalaman mereka sendiri melihat perlakuan penjajah kepada penduduknya untuk negara metropol kolonial. Ada ketimpangan antara negara jajahan dan metropol,” kata Yosef.

Ho dan Sukarno, sambung Yosef, juga datang dari kalangan terdidik. Mereka bersentuhan dengan ide-ide besar di zamannnya seperti kolonialisme, komunisme, dan kapitalisme.

Bukan hanya Ho, Daniel Dhakidae menjelaskan, Sukarno juga bersahabat dengan beberapa pemimpin dunia waktu itu seperti Gamal Abdul Naseer, negarawan Mesir; Norodom Sihanouk, raja Kamboja; dan Jenderal Aung San, pejuang nasionalis Burma sekaligus ayah Aung San Suu Kyi.

Hubungan itu bukan tanpa sebab, kata Daniel. Tahun 1960-an adalah masa yang menentukan nasib negara-negara yang baru merdeka. Itu membuat ikatan antarpemimpin bangsa menjadi sangat kuat untuk memerdekakan negara-negara di Asia dan Afrika. Para pemimpin negara terjajah ini berkumpul dalam satu zaman penuh kolonialisme.

“Bagi Sukarno, kolonialisme bukan hanya Belanda menjajah Indonesia, tapi menjadi permasalahan kolonialisme tiga benua. Dia bisa meng-universal-kan permasalahan kolonialisme menjadi masalah tiga benua. Sukarno menginspirasi para pemimpin nagara-negara terjajah,” ujarnya.

Tapi bukan hanya pemimpin negara berkembang yang bersahabat dengan Sukarno, dia juga menjalin hubungan baik dengan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy.

Dalam ingatan Mega, ketika berkunjung ke White House bersama ayahnya dia terkesan dengan Kennedy yang hangat dan tampan. Dalam kunjungan itu, Mega dibawa berkeliling White House sementara ayahnya masuk ke kamar pribadi Kennedy untuk berdiskusi.

“Ayah berharap karena rasanya Kennedy bisa mengerti apa saja hal-hal yang diinginkan negara-negara baru merdeka dan berkembang,” ujar Mega.

Sebagai penghormatan, Sukarno mengundang Kennedy ke Indonesia dan membuatkan sebuah wisma di belakang istana untuk tempat tinggal Kennedy selama di Jakarta. Namun, wisma itu tak pernah terpakai karena Kennedy keburu tewas sebelum bisa menginjakkan kakinya ke Jakarta.

“Ayah saya sedih sekali karena sudah berharap suatu saat beliau (Kennedy) akan datang ke Indonesia,” kata Mega.

Persahabatan Sukarno dengan kedua tokoh tadi masing-masing termuat dalam buku Ho Chi Minh & Sukarno dan Kennedy & Sukarno. Buku lain dalam serial yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas dan majalah Historia itu berjudul Mengincar Bung Besar.
 
We need to contemplated our military capability right now, as a G 20 Nation, as a trillion US dollar club member, as a Nation with 260 million population, as Nation with wide array of industry and manufacturing capability like Automotive even Aircraft maker, as a Nation with area of more than 1,9 million kilometer square land area and more than 5 million kilometer square of sea and land area.

What we had right now seems understated us, Indonesian as a big country whose should be feared and respected by our friend enemies alike. Even a country like Vanuatu dare to look our diplomacy efforts like a farts, like a nothing, because they know we can do nothing to retaliate against them, even diplomaticaly and in economy. Well i can accept logically if the one who made " cawe cawe " against us is a big and powerful country, in which clearly indicated your status among your peers. But to be made of fun by obscure country like Vanuatu is beyond jokes to me, its pathetic.
It depends on our leader sis, but i see we're ramping up our military,next year MoD got biggest budget allocation by government

For airforce i think the reason they're not ramping up (till now) they're focusing to build NCW and projecting alutsista for incoming shopping spree,dah liat proyeksi AU buat mef 3 dan banyaknya ga main2

And for long term project imreally2 hoping AL looking forward for pal LHD maybe started in 2025+? Especially if its equipped with F35 so we can give big fight againts china CSG and of course we need the guardian of the armada and submarine first projecting heavy frigate for van speijk replacer is already a good choice

Be civil and constructive even to fake id please.


Eh don't bowo. Dia orang partai. Takutnya pengadaan alutsista jadi mainan. Apalagi di ladang basah kaya menteri pertahanan gitu.

Kalau maksa jadi menteri ya kasih menteri sosial aja.
That's what i i thought man,orang politik apalagi ketua parpol itu sendiri pasti bakel susah,orang sipil paling pas buat role menhan jangan sampe mef 3 proses selambat mef sekarang
 
We can shoot a whole squadron from the sky twice with 60 vls with 4 missile each, may be the insurgent will backoff soon their radar warning reciever allert them, i never though we gonna shoot a big number of missile bro, damn expensive maybe dummy missile or do it with software war game, but in true event exercise... bisa bangkrut kita sebiji mahal banget kaya buang mobil avanza diceburin laut

the main usage of that missiles are to defend our selves in war... no price is high enough than winning and freedom... you dont use financial burden as a factor to use or not use an arsenal

we will use it for exercise, yes, but only a few... just to get a feel of the situation...
the main purpose for those arsenal are for war...
 
the main usage of that missiles are to defend our selves in war... no price is high enough than winning and freedom... you dont use financial burden as a factor to use or not use an arsenal

we will use it for exercise, yes, but only a few... just to get a feel of the situation...
the main purpose for those arsenal are for war...
Siappp affirmative ndan
 
Yeah... non alignment movement, remember bro?

Uncle Ho called Soekarno as big bro

Dari Ho Chi Minh hingga Kennedy
Sukarno bersahabat dengan banyak pemimpin negara, baik negara-negara yang baru merdeka maupun negara besar seperti Amerika Serikat.
Oleh Nur Janti
efc162799511f5f2f8b3a2be2c57908a.large

camera.svg
Ho Chi Minh dan Soekarno
MEGAWATI Sukarnoputri heran. Suatu hari, ayahnya meminta dia dan kakaknya, Guntur, berpakaian rapi dan bersepatu untuk menyambut seorang tamu agung istana. Namun, sang tamu yang dipanggil dengan sapaan Bak (Paman) Ho justru datang hanya mengenakan sandal. Mega langsung bertanya kepada ayahnya.

“Kenapa Bak Ho pakai sandal?” tanya Mega.

“Jangan keras-keras ngomongnya!” jawab sang ayah, Presiden Sukarno, sambil membungkuk dan berbisik ke anaknya.

“Apa nggak punya sepatu ya?”

“Ya, nanti diterangkan.”

“Bapak belikan sepatu dong!”

Sukarno langsung menceritakan kebingungan putrinya itu kepada sang tamu Ho Chi Minh, bapak pejuang kemerdekaan Vietnam. Alih-alih marah, Bak Ho langsung mendatangi Mega dan memeluknya sambil tersenyum.

“Nanti kalau Vietnam sudah menang kamu kirim sepatu buat saya,” kata Bak Ho sebagaimana ditirukan Mega dalam sambutannya di acara peluncuran buku Seri Historia di Museum Nasional, Jakarta, Kamis, 30 November 2017.

Sepenggal kenangan itulah yang Mega ingat tentang sahabat ayahnya dari Vietnam. Selain cinta anak-anak, Mega mengenang sosok Ho Chi Minh sebagai seorang penyabar yang sangat idealis. “Beliau tidak menikah. Dalam sumpah perjuangannya, tidak akan menikah sampai Vietnam menang,” kata Mega.

Kesamaan pandangan tentang kemerdekaan bangsa itulah yang membuat relasi Sukarno dan Ho Chi Minh menjadi karib.

Menurut sejarawan Yosef Djakababa, ada banyak kesamaan pandangan antara kedua founding fathers yang sama-sama berhasil mengalahkan kolonialis di negara masing-masing itu.

“Keduanya mendedikasikan diri untuk memerdekakan bangsa. Itu karena pengalaman mereka sendiri melihat perlakuan penjajah kepada penduduknya untuk negara metropol kolonial. Ada ketimpangan antara negara jajahan dan metropol,” kata Yosef.

Ho dan Sukarno, sambung Yosef, juga datang dari kalangan terdidik. Mereka bersentuhan dengan ide-ide besar di zamannnya seperti kolonialisme, komunisme, dan kapitalisme.

Bukan hanya Ho, Daniel Dhakidae menjelaskan, Sukarno juga bersahabat dengan beberapa pemimpin dunia waktu itu seperti Gamal Abdul Naseer, negarawan Mesir; Norodom Sihanouk, raja Kamboja; dan Jenderal Aung San, pejuang nasionalis Burma sekaligus ayah Aung San Suu Kyi.

Hubungan itu bukan tanpa sebab, kata Daniel. Tahun 1960-an adalah masa yang menentukan nasib negara-negara yang baru merdeka. Itu membuat ikatan antarpemimpin bangsa menjadi sangat kuat untuk memerdekakan negara-negara di Asia dan Afrika. Para pemimpin negara terjajah ini berkumpul dalam satu zaman penuh kolonialisme.

“Bagi Sukarno, kolonialisme bukan hanya Belanda menjajah Indonesia, tapi menjadi permasalahan kolonialisme tiga benua. Dia bisa meng-universal-kan permasalahan kolonialisme menjadi masalah tiga benua. Sukarno menginspirasi para pemimpin nagara-negara terjajah,” ujarnya.

Tapi bukan hanya pemimpin negara berkembang yang bersahabat dengan Sukarno, dia juga menjalin hubungan baik dengan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy.

Dalam ingatan Mega, ketika berkunjung ke White House bersama ayahnya dia terkesan dengan Kennedy yang hangat dan tampan. Dalam kunjungan itu, Mega dibawa berkeliling White House sementara ayahnya masuk ke kamar pribadi Kennedy untuk berdiskusi.

“Ayah berharap karena rasanya Kennedy bisa mengerti apa saja hal-hal yang diinginkan negara-negara baru merdeka dan berkembang,” ujar Mega.

Sebagai penghormatan, Sukarno mengundang Kennedy ke Indonesia dan membuatkan sebuah wisma di belakang istana untuk tempat tinggal Kennedy selama di Jakarta. Namun, wisma itu tak pernah terpakai karena Kennedy keburu tewas sebelum bisa menginjakkan kakinya ke Jakarta.

“Ayah saya sedih sekali karena sudah berharap suatu saat beliau (Kennedy) akan datang ke Indonesia,” kata Mega.

Persahabatan Sukarno dengan kedua tokoh tadi masing-masing termuat dalam buku Ho Chi Minh & Sukarno dan Kennedy & Sukarno. Buku lain dalam serial yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas dan majalah Historia itu berjudul Mengincar Bung Besar.

Trolling aside, he's right.

The whole "Non-Aligned Movement" is nothing but a hollow title.

We are and always will be under the US sphere of influence.
 
Trolling aside, he's right.

The whole "Non-Aligned Movement" is nothing but a hollow title.

We are and always will be under the US sphere of influence.
Sorry disagree, thats your own statement, dont conclude mine

Thats is our constitusion (non alignment) I will always disagree with others side that persued us to submit to any party
 
KEMHAN TINJAU PROGRAM JOINT PRODUCTION MISSION SYSTEM PTTA KELAS MALE DI IDS ITALIA
9 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR


Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan RI melaksanakan Program Pembinaan Potensi Teknologi Industri Pertahanan (Binpottekindhan). Salah satu program Binpottekindhan adalah membangun kemampuan industri pertahanan dalam memproduksi Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) dengan kemampuan Medium Altitude Long Endurance (MALE), yang diwujudkan dalam program Joint Production PTTA Mission System Kelas MALE TA. 2019 oleh PT. Len Industri (Persero).

Dalam proses akuisisi teknologi, Len bekerjasama dengan Ingegneria Dei Sistemi S.p.A (IDS), Italia untuk pengembangan desain Mission System PTTA MALE dan pengembangan simulator Hardware in The Loop System (HILS), sebagaimana dilanir dari laman web Kemhan (09/ 10/ 2019).

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia-3.jpg


Saat ini, Len mengirimkan enam personel untuk melaksanakan akuisisi teknologi di fasilitas IDS Italia dalam rangka belajar dan mengembangkan pembuatan software maupun hardware Flight Control System (FCS) yang nantinya nantinya akan diaplikasikan untuk pengembangan Mission System PTTA Kelas MALE.

Dalam rangka memantau kemajuan program akusisi teknologi tersebut, Ditjen Pothan melaksanakan peninjauan pelaksanaan kerjasama tersebut di Ingegneria Dei Sistemi S.p.A (IDS), Italia.

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia-4.jpg


Peninjauan dipimpin oleh Sesditjen Pothan Kemhan, Brigjen TNI Aribowo Teguh Santoso, S.T., M. Sc, didampingi oleh Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan beserta staf, Perwakilan Dislitbang TNI AU dan SVP Divisi Pengembangan Bisnis dan Teknologi PT. Len Industri (Persero), kegiatan dilaksanakan dari tanggal 4 s.d. 9 Oktober 2019 di fasilitas IDS di Pisa dan Roma, Italia.

Dalam kunjungan tersebut Sesditjen Pothan Kemhan menyampaikan kepada IDS Italia bahwa saat ini Indonesia sedang mengembangkan kemampuan teknologi Industri Pertahanan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan secara independen dan kolaborasi dengan beberapa negara sahabat.

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia-5.jpg


Delegasi meninjau proses pelaksanaan akuisisi teknologi yang sedang dibahas dan dikembangkan oleh enam tenaga ahli Len dan tenaga ahli dari IDS Italia di fasilitas IDS.

Selanjutnya proses pembahasan dan pengembangan desain Mission System PTTA MALE dan simulator HILS akan dilaksanakan oleh kedua pihak di fasilitas Len pada bulan November 2019.

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia.jpg


Pada kesempatan tersebut, Sesditjen Pothan Kemhan menekankan semangat bela negara kepada tenaga ahli PT. Len Industri (Persero) yang mengikuti pelatihan, untuk memanfaatkan pelatihan ini secara maksimal guna membangun kemandirian Industri Pertahanan demi kemajuan Negara Indonesia.

All photos: Kemhan Tinjau Program Joint Production Mission System PTTA Kelas MALE di IDS Italia. (Kemhan)

Udah jalan toh program UAV MALE kemhan, mission systems nya dari Italy? Frame sama engine? China?
 
KEMHAN TINJAU PROGRAM JOINT PRODUCTION MISSION SYSTEM PTTA KELAS MALE DI IDS ITALIA
9 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR


Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan RI melaksanakan Program Pembinaan Potensi Teknologi Industri Pertahanan (Binpottekindhan). Salah satu program Binpottekindhan adalah membangun kemampuan industri pertahanan dalam memproduksi Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) dengan kemampuan Medium Altitude Long Endurance (MALE), yang diwujudkan dalam program Joint Production PTTA Mission System Kelas MALE TA. 2019 oleh PT. Len Industri (Persero).

Dalam proses akuisisi teknologi, Len bekerjasama dengan Ingegneria Dei Sistemi S.p.A (IDS), Italia untuk pengembangan desain Mission System PTTA MALE dan pengembangan simulator Hardware in The Loop System (HILS), sebagaimana dilanir dari laman web Kemhan (09/ 10/ 2019).

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia-3.jpg


Saat ini, Len mengirimkan enam personel untuk melaksanakan akuisisi teknologi di fasilitas IDS Italia dalam rangka belajar dan mengembangkan pembuatan software maupun hardware Flight Control System (FCS) yang nantinya nantinya akan diaplikasikan untuk pengembangan Mission System PTTA Kelas MALE.

Dalam rangka memantau kemajuan program akusisi teknologi tersebut, Ditjen Pothan melaksanakan peninjauan pelaksanaan kerjasama tersebut di Ingegneria Dei Sistemi S.p.A (IDS), Italia.

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia-4.jpg


Peninjauan dipimpin oleh Sesditjen Pothan Kemhan, Brigjen TNI Aribowo Teguh Santoso, S.T., M. Sc, didampingi oleh Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan beserta staf, Perwakilan Dislitbang TNI AU dan SVP Divisi Pengembangan Bisnis dan Teknologi PT. Len Industri (Persero), kegiatan dilaksanakan dari tanggal 4 s.d. 9 Oktober 2019 di fasilitas IDS di Pisa dan Roma, Italia.

Dalam kunjungan tersebut Sesditjen Pothan Kemhan menyampaikan kepada IDS Italia bahwa saat ini Indonesia sedang mengembangkan kemampuan teknologi Industri Pertahanan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan secara independen dan kolaborasi dengan beberapa negara sahabat.

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia-5.jpg


Delegasi meninjau proses pelaksanaan akuisisi teknologi yang sedang dibahas dan dikembangkan oleh enam tenaga ahli Len dan tenaga ahli dari IDS Italia di fasilitas IDS.

Selanjutnya proses pembahasan dan pengembangan desain Mission System PTTA MALE dan simulator HILS akan dilaksanakan oleh kedua pihak di fasilitas Len pada bulan November 2019.

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia.jpg


Pada kesempatan tersebut, Sesditjen Pothan Kemhan menekankan semangat bela negara kepada tenaga ahli PT. Len Industri (Persero) yang mengikuti pelatihan, untuk memanfaatkan pelatihan ini secara maksimal guna membangun kemandirian Industri Pertahanan demi kemajuan Negara Indonesia.

All photos: Kemhan Tinjau Program Joint Production Mission System PTTA Kelas MALE di IDS Italia. (Kemhan)

Udah jalan toh program UAV MALE kemhan, mission systems nya dari Italy? Frame sama engine? China?

Kok jadi bingung wkwkwk who the f we're cooperating with,turks? China? Italy?

Trolling aside, he's right.

The whole "Non-Aligned Movement" is nothing but a hollow title.

We are and always will be under the US sphere of influence.
Agree,we're nothing without developed and big country influence like US or China
 
KEMHAN TINJAU PROGRAM JOINT PRODUCTION MISSION SYSTEM PTTA KELAS MALE DI IDS ITALIA
9 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR


Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan RI melaksanakan Program Pembinaan Potensi Teknologi Industri Pertahanan (Binpottekindhan). Salah satu program Binpottekindhan adalah membangun kemampuan industri pertahanan dalam memproduksi Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) dengan kemampuan Medium Altitude Long Endurance (MALE), yang diwujudkan dalam program Joint Production PTTA Mission System Kelas MALE TA. 2019 oleh PT. Len Industri (Persero).

Dalam proses akuisisi teknologi, Len bekerjasama dengan Ingegneria Dei Sistemi S.p.A (IDS), Italia untuk pengembangan desain Mission System PTTA MALE dan pengembangan simulator Hardware in The Loop System (HILS), sebagaimana dilanir dari laman web Kemhan (09/ 10/ 2019).

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia-3.jpg


Saat ini, Len mengirimkan enam personel untuk melaksanakan akuisisi teknologi di fasilitas IDS Italia dalam rangka belajar dan mengembangkan pembuatan software maupun hardware Flight Control System (FCS) yang nantinya nantinya akan diaplikasikan untuk pengembangan Mission System PTTA Kelas MALE.

Dalam rangka memantau kemajuan program akusisi teknologi tersebut, Ditjen Pothan melaksanakan peninjauan pelaksanaan kerjasama tersebut di Ingegneria Dei Sistemi S.p.A (IDS), Italia.

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia-4.jpg


Peninjauan dipimpin oleh Sesditjen Pothan Kemhan, Brigjen TNI Aribowo Teguh Santoso, S.T., M. Sc, didampingi oleh Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan beserta staf, Perwakilan Dislitbang TNI AU dan SVP Divisi Pengembangan Bisnis dan Teknologi PT. Len Industri (Persero), kegiatan dilaksanakan dari tanggal 4 s.d. 9 Oktober 2019 di fasilitas IDS di Pisa dan Roma, Italia.

Dalam kunjungan tersebut Sesditjen Pothan Kemhan menyampaikan kepada IDS Italia bahwa saat ini Indonesia sedang mengembangkan kemampuan teknologi Industri Pertahanan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan secara independen dan kolaborasi dengan beberapa negara sahabat.

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia-5.jpg


Delegasi meninjau proses pelaksanaan akuisisi teknologi yang sedang dibahas dan dikembangkan oleh enam tenaga ahli Len dan tenaga ahli dari IDS Italia di fasilitas IDS.

Selanjutnya proses pembahasan dan pengembangan desain Mission System PTTA MALE dan simulator HILS akan dilaksanakan oleh kedua pihak di fasilitas Len pada bulan November 2019.

kemhan-tinjau-program-joint-production-mission-system-ptta-kelas-male-di-ids-italia.jpg


Pada kesempatan tersebut, Sesditjen Pothan Kemhan menekankan semangat bela negara kepada tenaga ahli PT. Len Industri (Persero) yang mengikuti pelatihan, untuk memanfaatkan pelatihan ini secara maksimal guna membangun kemandirian Industri Pertahanan demi kemajuan Negara Indonesia.

All photos: Kemhan Tinjau Program Joint Production Mission System PTTA Kelas MALE di IDS Italia. (Kemhan)

Udah jalan toh program UAV MALE kemhan, mission systems nya dari Italy? Frame sama engine? China?
Frame engine PT DI sis, maybe part from china

Kok jadi bingung wkwkwk who the f we're cooperating with,turks? China? Italy?

Coproduction between local constructor, LEN is electronic and mission control, frame and engine DI, maybe lapan has their own participation
 
Thats is our constitusion (non alignment) I will always disagree with others side that persued us to submit to any party
I don't know that in our constitution is stated about our foreign policy (non alignment), not in the preamble or its chapters, the non alignment can be tracked back during cold war and until now, during that time it just that we dont want to get dragged to the cold war and thus pursuing non alignment policy.
Being under sphere of influence is not the same as submitting to others.
Afaik there is not stated in our constitution either that we are forbidden to join power or making alliance with other because of our non alignment stance, its just that we choose it that way, it still can change.
But idk, enlighten me.
 

Pakistan Affairs Latest Posts

Back
Top Bottom