Nike
ELITE MEMBER
- Joined
- Mar 28, 2013
- Messages
- 13,867
- Reaction score
- 24
- Country
- Location
TNI AU Terapkan Kebijakan Penggelaran “No Area Left with No Air Cover”
13 Desember 2017
TNI AU rencananya akan menambah skadron tempur dari tipe pesawat yang sudah dimiliki sebelumnya (image : Lockheed Martin)
TNI AU Gelar Kekuatan di Pangkalan Terdepan
TNI AU. Kasau Marsekal TNI Hjadi Tjahjanto S.IP menyatakan, TNI AU akan mengubah pola gelar kekuatan tempur . Pola gelar yang selama ini terpusat di wilayah tertentu, diperbarui dengan kebijakan menempatkan satu flight pesawat tempur di beberapa pangkalan udara terdepan. Dengan pola gelar tersebut diharapkan TNI AU dapat mewujudkan konsep “No Area left with no air cover” (tidak ada wilayah dibiarkan tanpa perlindungan udara).
“Saat ini sedang digelar satu flight pesawat T-50i Golden Eagle di Kupang. Kedepan juga akan di gelar unsur-unsur pesawat tempur di Pangkalan terdepan lainnya”. Kata Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., dalam pembekalannya kepada 105 Pasis Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan 102 di ksatrian Sekkau, Halim Perdanakusuma, Selasa (12/12). Sekkau Angkatan 102 diikuti 101 TNI AU, tiga Pasis diantaranya Wara, lima Pasis TNI AU di luar negri, serta dua Pasis TNI AD dan dua Pasis TNI AL.
Kasau optimis kebijakan dan strategi tersebut dapat dilaksanakan mengingat kondisi kesiapan pesawat mencapai 100% demikian juga kesiapan pesawat helikopter yang tinggi untuk misi SAR, akan mendukung penempatan pesawat tempur di beberapa pangkalan udara terdepan. Bila hal ini dikaitkan dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia maka, kebijakan penggelaran “No area left with no air cover” dapat memberikan jaminan perlindungan udara di atasnya.
Pembangunan Kekuatan TNI AU
Di bidang pembangunan kekuatan, kedepan TNI AU akan menambahan 3 Skadron tempur, 2 Skadron angkut berat/sedang/ringan,1 Skadron helikopter, 2 Skadron PTTA/UAV. Selain itu juga pengadaan pesawat berkemampuan khusus terdiri dari 4 Pesawat Airborne Early Warning and Control (AEW&C), 4 Pesawat jet tanker, Helikopter anti teror, 12 Satuan Radar, serta pengadaan pesawat Multipurpose Amphibious.
Sedangkan bidang pembinaan kemampuan, TNI AU akan memenuhi siklus latihan yang telah direncanakan secara ketat dan terus meningkatkan kualitasnya melalui pelaksanaan evaluasi serta melaksanakan latihan bersama dengan negara lain.
(TNI AU)
Indonesian Air Force to expand their forces, including 3 more squadrons of fighter, two heavy airlift squadrons, 1 copter squadron, two UAV squadrons, amphib planes and assault/attack Helicopter
13 Desember 2017
TNI AU rencananya akan menambah skadron tempur dari tipe pesawat yang sudah dimiliki sebelumnya (image : Lockheed Martin)
TNI AU Gelar Kekuatan di Pangkalan Terdepan
TNI AU. Kasau Marsekal TNI Hjadi Tjahjanto S.IP menyatakan, TNI AU akan mengubah pola gelar kekuatan tempur . Pola gelar yang selama ini terpusat di wilayah tertentu, diperbarui dengan kebijakan menempatkan satu flight pesawat tempur di beberapa pangkalan udara terdepan. Dengan pola gelar tersebut diharapkan TNI AU dapat mewujudkan konsep “No Area left with no air cover” (tidak ada wilayah dibiarkan tanpa perlindungan udara).
“Saat ini sedang digelar satu flight pesawat T-50i Golden Eagle di Kupang. Kedepan juga akan di gelar unsur-unsur pesawat tempur di Pangkalan terdepan lainnya”. Kata Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., dalam pembekalannya kepada 105 Pasis Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan 102 di ksatrian Sekkau, Halim Perdanakusuma, Selasa (12/12). Sekkau Angkatan 102 diikuti 101 TNI AU, tiga Pasis diantaranya Wara, lima Pasis TNI AU di luar negri, serta dua Pasis TNI AD dan dua Pasis TNI AL.
Kasau optimis kebijakan dan strategi tersebut dapat dilaksanakan mengingat kondisi kesiapan pesawat mencapai 100% demikian juga kesiapan pesawat helikopter yang tinggi untuk misi SAR, akan mendukung penempatan pesawat tempur di beberapa pangkalan udara terdepan. Bila hal ini dikaitkan dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia maka, kebijakan penggelaran “No area left with no air cover” dapat memberikan jaminan perlindungan udara di atasnya.
Pembangunan Kekuatan TNI AU
Di bidang pembangunan kekuatan, kedepan TNI AU akan menambahan 3 Skadron tempur, 2 Skadron angkut berat/sedang/ringan,1 Skadron helikopter, 2 Skadron PTTA/UAV. Selain itu juga pengadaan pesawat berkemampuan khusus terdiri dari 4 Pesawat Airborne Early Warning and Control (AEW&C), 4 Pesawat jet tanker, Helikopter anti teror, 12 Satuan Radar, serta pengadaan pesawat Multipurpose Amphibious.
Sedangkan bidang pembinaan kemampuan, TNI AU akan memenuhi siklus latihan yang telah direncanakan secara ketat dan terus meningkatkan kualitasnya melalui pelaksanaan evaluasi serta melaksanakan latihan bersama dengan negara lain.
(TNI AU)
Indonesian Air Force to expand their forces, including 3 more squadrons of fighter, two heavy airlift squadrons, 1 copter squadron, two UAV squadrons, amphib planes and assault/attack Helicopter