What's new

Indonesia Defence Forum

n212i.jpg


n212i.jpg


heli.jpg


heli.jpg
 
Last edited:
Pos AL Pancang Ditargetkan Rampung April 2017

Penampakan Pos AL Pancang Setelah Dikunjungi Jokowi. [HO/Lanal Nunukan]

Dermaga dan trestel di Pos TNI Angkatan Laut (AL) Sungai Pancang, Pulau Sebatik berubah drastis setelah dikunjungi Presiden Joko Widodo, pertengahan Desember 2014 lalu.

Jika sebelumnya dermaga masih berbahan kayu, dalam waktu tidak lama lagi terbangun dermaga beton dengan trestel yang sudah bisa disinggahi kapal-kapal perang jenis tertentu yang kebetulan sedang bertugas di wilayah perairan perbatasan Republik Indonesia- Malaysia.

Ditargetkan rampung April 2017,” kata Komandan Pos TNI Angkatan Laut Sungai Pancang Letda Laut (P) K Arumbay, Rabu (8/3/2017).

Dijelaskan Arumbay, dermaga dan trestel yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara hingga Rp 128 miliar ini, panjangnya mencapai 2.100 meter.

Pembangunannya sudah dimulai sejak Mei 2016 yang diawali dengan pembangunan cause way sepanjang 200 meter. Dilanjutkan kearah trestel dengan total panjang 2.100 meter atau 2,1 kilometer.

Saat ini pengerjaannya sudah mencapai 85 persen atau kurang sekitar 500 meter lagi,” katanya.

Dia menyebutkan, kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama pelaksanaan pekerjaan dermaga ini. Ombak yang kuat dengan angin kencang bahkan sempat membuat kapal tongkang milik kontraktor PT Nindya Karya terseret arus sampai menyenggol dermaga.

Imbasnya beberapa meter trestel sempat rusak. Kerusakan kemarin faktor cuaca, ombak besar, tongkang terbawa ombak sampai membuat trestel geser. Sudah dijangkar seberat 3 ton tetapi belum kuat juga,” ujarnya.

Selain faktor alam, pengangkutan material juga cukup jauh dari lokasi pembangunan. Material harus didatangkan dari luar kota. Dia menyebutkan, material pasir harus dipasok dari Kota Palu. Sedangkan untuk tiang pancang diambil dari Kota Balikpapan.

Sebenarnya kalau cuaca tenang, dua minggu lagi selesai. Tergantung cuaca saja,” ujarnya.

Dia mengatakan, fasilitas itu dibangun pemerintah untuk fungsi pertahanan. “Yang menunjukkan kepada Malaysia bahwa TNI AL teguh menjaga perbatasan dan selalu akan menegaskan batas wilayah Republik Indonesia dalam pengawasan ketat,” katanya.

Nantinya salah satu benteng penjaga perbatasan ini akan disinggahi sejumlah kapal tempur seperti jenis Kapal Republik Indonesia (KRI) Teuku Umar.

KRI yang sandar di sini nanti yang beratnya 1.000 DWT. Setingkat kelas parchim yang dilengkapi rudal, RGP dan sebagainya,’’ katanya.


Tribunnews
 

Based on my observation (as a corporate banking officer who knows well the financial performance of PTDI) .. it would be better if Indonesia can divest PTDI's majority shares to Airbus (as planned before in 2014/2015) and/or let other countries to participate as its shareholders .. then change its name to PT Airbus Indonesia...:happy:

Lack of capital, technology and human resources are the main problem of PTDI .. Airbus has capacity to support thiat .. As far as I know .. Ther Gov't of Indonesia still has no capability to support PTDI with its additional capital as requested to improve its financial which is currently technically "bankrupt" ....
 
Last edited:
Based on my observation (as a corporate banking officer who knows well the financial performance of PTDI) .. it would be better if Indonesia can divest PTDI's majority shares to Airbus (as planned before in 2014/2015) and/or let other countries to participate as its shareholders .. then change its name to PT Airbus Indonesia...:happy:

Lack of capital, technology and human resources are the main problem of PTDI .. Airbus has capacity to support thiat .. As far as I know .. Ther Gov't of Indonesia still has no capability to support PTDI with its additional capital as requested to improve its financial which is currently technically "bankrupt" ....


several months ago you stated your occupation is different from this one, and now you suddenly become an expert in financial services and have known well about PT DI financial condition directly. Hell yeah, like i can believed someone with zero credential like yours.

Helluvah, credibility is earned not be boasted
 
Based on my observation (as a corporate banking officer who knows well the financial performance of PTDI) .. it would be better if Indonesia can divest PTDI's majority shares to Airbus (as planned before in 2014/2015) and/or let other countries to participate as its shareholders .. then change its name to PT Airbus Indonesia...:happy:

Lack of capital, technology and human resources are the main problem of PTDI .. Airbus has capacity to support thiat .. As far as I know .. Ther Gov't of Indonesia still has no capability to support PTDI with its additional capital as requested to improve its financial which is currently technically "bankrupt" ....
Envy blinds men and makes it impossible for them to think clearly.
:sick:
Screen Shot 2017-03-09 at 8.59.14 AM.png
16110258_1089021747892260_3830186598314541056_n.jpg

credit to mar_chang_119
17125537_1423475994350894_5601852675109945344_n.jpg

업무차 CN235 생산공장 방문
역시 생산공장은 무시할건 아니고,
으리으리 합니다

Credit to uranus398
 
Last edited:
PROGRES PEMBANGUNAN KCR-60 M BATCH #2 (FOTO)
9 MARCH 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT


Direktur Pembangunan Kapal Perang dan Niaga PT PAL Indonesia (Persero) Turitan Indaryo (kanan) bersama Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda TNI Leonardi (kiri) meninjau pembuatan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60M) di Bengkel Assembly Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero), Ujung Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/3/2017).

kcr-60-meter-batch-2-antara-1.jpg
kcr-60-meter-batch-2-antara.jpg
 
PROGRES PEMBANGUNAN KCR-60 M BATCH #2 (FOTO)
9 MARCH 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT


Direktur Pembangunan Kapal Perang dan Niaga PT PAL Indonesia (Persero) Turitan Indaryo (kanan) bersama Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda TNI Leonardi (kiri) meninjau pembuatan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60M) di Bengkel Assembly Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero), Ujung Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/3/2017).

View attachment 382723 View attachment 382724
in batch 2, how many ships will be ordered?

17127167_1800693133590140_5738879320311463936_n.jpg
17077720_322972554771547_4382199507710902272_n.jpg
16788806_648623505341369_2310508091021459456_n.jpg
16906320_1238162786291520_7202684082654806016_n.jpg
14701340_312641239115615_3944746948195516416_n.jpg
16789472_620247421500042_2497344099019915264_n.jpg


The Jupiters
 
menhan-terima-dubes-denmark-kemhan.jpg

FROM INDONESIA
DENMARK INGIN TINGKATKAN KERJASAMA PERTAHANAN
9 MARCH 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia H.E. Mr. Casper Klynge, Rabu (9/3) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan kerjasama pertahanan Indonesia dan Denmark khususnya mebicarakan mengenai potensi – potensi kerjasama yang menguntungkan bagi kedua negara.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Denmark menyampaikan bahwa upaya peningkatan kerjasama pertahanan Indonesia dan Denmark merupakan hal yang sangat positif dalam rangka membangun kemitraan strategis antara kedua negara seperti MoU yang sudah ditandatangani kedua negara ketika Ratu Denmark berkunjung ke Indonesia tahun lalu.

Menurut Dubes Denmark, potensi kerjasama pertahanan yang dapat dilakukan dan menguntungkan bagi kedua negara adalah kerjasama di bidang misi pemeliharaan perdamaian, kerjasama antar Angkatan Laut dan kerjasama di bidang industri pertahanan.

Dubes Denmark yang baru minggu lalu telah berkunjung dan meninjau Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) di Kawasan IPSC, Sentul, Bogor, menyampaikan keinginan Denmark untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia dalam bidang misi pemeliharaan perdamaian termasuk melalui kerjasama pertukaran instruktur.

Dalam hal peningkatan kerjasama antar Angkatan Laut, Dubes Denmark menyambut positif adanya peningkatan kerjasama tersebut yang ditandai dengan kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut Denmark ke Indonesia pada bulan Mei mendatang untuk bertemu dengan mitranya Kepala Staf TNI Angkatan Laut. “Kunjungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antara AL kedua negara guna melihat potensi – potensi yang menjadi kebutuhan bersama dan menguntungkan kedua pihak”, harapnya.

Terkait kerjasama di bidang industri pertahanan, disampaikan Dubes Denmark bahwa Denmark juga siap melakukan kerjasama dengan Indonesia terutama kerjasama dalam pembangunan kapal perang. Denmark siap bekerjasama dengan Galangan kapal Indonesia baik PT Pal di Surabaya maupun dengan perusahaan galangan kapal lainnya di Indonesia.

“Kami bisa berikan transfer teknolgi sepenuhnya, sehingga nanti pada saatnya Indonesia bisa membuat kapal sendiri dengan teknologi Indonesia dan sesuai kebutuhan Indonesia, tidak hanya untuk kepentingan militer tetapi juga untuk kepentingan komersil juga”, jelasnya.

Menanggapi apa yang disampaikan Dubes Denmark tersebut, Menhan RI juga mengapresiasi atas peningkatan hubungan kerjasama Indonesia dan Denmark dan berharap kerjasama kedua negara khususnya di bidang pertahanan dapat terus berlanjut dan meningkat di masa mendatang.

Terkait penjajakan kerjasama di bidang misi pemeliharaan perdamaian, menurut Menhan RI merupakan salah satu potensi kerjasama yang baik dan menguntungkan bagi kedua negara dan perlu ditindaklajuti. “Kerjasama tersebut baik dan diharapkan dapat tindaklanjuti oleh kedua negara dengan membuat kelompok kerja untuk menjajaki potensi kerjasama di bidang misi pemeliharaan perdamaian”, jelas Menhan RI.

Sedangkan kerjasama di bidang industri pertahanan, Menhan RI berharap pihak Denmark dapat mengunjungi industri pertahanan Indonesia secara langsung guna melihat potensi atau peluang apa yang dapat dikerjasamakan oleh industri pertahanan dari kedua negara.

Photo : Menhan terima Duta Besar Denmark. (kemhan)

Sumber : Pen Kemhan
 

Pakistan Defence Latest Posts

Back
Top Bottom