Enam F16 akan patroli di Selat Malaka
Senin, 30 Januari 2017 21:48 WIB | 3.431 Views
Pewarta: Anggi Romadhoni
Pesawat tempur F-16 TNI AU (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pekanbaru (ANTARA News) - Enam unit pesawat tempur F16 dari Skadron Udara 16 Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru menggelar patroli di kawasan perbatasan termasuk Selat Malaka selama satu bulan.
"Berdasarkan instruksi Panglima TNI, bahwa kita harus siap mendukung Nawacita Presiden. Salah satunya Poros Maritim," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan bahwa Poros Maritim bisa terlaksana dengan aman dan lancar apabila kekuatan udara hadir dan mengayomi untuk memberikan rasa aman.
Untuk itu, mulai Senin (30/1) hingga 30 hari mendatang keenam pesawat tempur buatan negeri Paman Sam itu akan berada di luar Pangkalan RSN.
Selain patroli udara di Selat Malaka, pesawat tempur juga akan melakukan patroli hingga ke ujung Pulau Sumatera seperti Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Danlanud juga tidak menampik bahwa operasi itu terkait dengan situasi laut China Selatan yang memanas.
"Pasti itu ada, salah satunya reaksi kita gelar kekuatan di wilayah perbatasan. Termasuk di pangkalan terujung. Harus siap menerima kekuatan kita," ujarnya.
Danlanud mengatakan untuk sementara keenam F16 tersebut akan diterbangkan ke Lanud Soewondo, Medan, Sumatera Utara.
Selama 30 hari, pesawat tempur juga akan melakukan serangkaian latihan dengan sandi Mata Elang.
Saat ini Lanud RSN memiliki dua skadron pesawat tempur sejalan dengan peningkatan status Lanud tersebut dari Tipe B menjadi Tipe A pada Agustus 2015.
Dua Skadron itu adalah Skadron Udara Hawk 100/200, Skadron Udara F16 dan ditambah Skadron pemeliharaan.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Natuna Brimob being prepared to anticipate South China Sea tension
Batam, Riau Islands | Tue, January 31, 2017 | 05:02 pm
On show is Indonesian Navy war vessel KRI Oswald Siahaan in Natuna waters, Riau Islands province. (Tribunnews/-)
Riau Islands Police will establish a Mobile Brigade (Brimob) division in Natuna in anticipation of escalating conflict in the disputed waters of the South China Sea.
“Establishment of a Brimob force [in Natuna] is in line with the National Police’s decision to strengthen security in the region,” Riau Islands Police chief Sr. Comr. Saptono Erlangga told
The Jakarta Post on Tuesday.
National Police chief Gen. Tito Karnavian upgraded the level of Riau Islands Police from type B to type A on Jan. 20, following the change of United States leadership from Barack Obama to newly inaugurated President Donald Trump because it was expected the new administration would affect their policy toward the South China Sea, a potential flash point between “superpower” countries like the US and China.
Following the level upgrade, Riau Islands Police personnel would be increased to around 12,000 from the current 5,000.
Saptono said the establishment of a Brimob division of 100 personnel in Natuna was in preparation and had been conveyed to the National Police. Natuna is the closest area in Indonesia to the South China Sea.
http://www.thejakartapost.com/news/...ed-to-anticipate-south-china-sea-tension.html