What's new

Indonesia Defence Forum

Minor improvement mostly.
Model terbaru dari ANOA 6x6 adalah ANOA V2 yang memiliki peningkatan teknologi tanpa mengubah bentuk fisik ANOA secara drastis. ANOA V2 ini memiliki kelebihan yaitu kupola yang berbentuk cembung sehingga bisa memantulkan peluru dengan lebih efektif, sistem ramp door yang mampu berfungsi manual maupun otomatis (apabila terjadi malafungsi elektronik pintu masih dapat dibuka dengan tangan), kursi yang bisa dilipat, Remote Weapon System berkaliber 7.62 mm sehingga tidak perlu menembakan senapan mesin dari kupola secara manual, serta sistem keamanan jendela yang dipermudah-dulu hanya bisa menutup jendela pengaman dari luar, sekarang mampu dilakukan dari dalam.

View attachment 290135
https://id.wikipedia.org/wiki/Pindad_APS-3_ANOA
Cuma minor change, pantesan susah bedain
---------------------------------
KOPASKA

1594188_20131012085412.jpg
 
Currently, Marine Corps has estimated strength of 29.000, with 336 armoured vehicles.



082990300_1428031241-Marinir1.jpg


pasmar2juaralombatembaktank3.jpg

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

916334_1018155354890394_852498034_n.jpg

HUT642.jpg


AMX-10P ordered by Marine Corps in 1981, but they were largely dissapointed by the lack of amphibious capability which is crucial to the Marine Corps' doctrine (only 2 km/h when swimming). Despite the minor issues, this IFV is still capable to punch the line with GIAT CS-90F-90mm High velocity, capable to penetrate (est) 320mm RHA. This vehicle now currently under reserve and front line duty are given to BMP-3F

credit to @indonesian_military
 
Last edited:
Last day at Rapim Polri's exhibition
pindad-anoa-komodo.jpg


Komodo 4x4 for Paskhas
paskhas-tni-komodo.jpg




:D
12645036_1673512892896885_3404895785765037793_n.jpg
 
Last edited:
VP support PT Dirgantara Indonesia

KUNJUNGAN KERJA KE PTDI, WAKIL PRESIDEN DUKUNG INDUSTRI DIRGANTARA INDONESIA
20 Januari 2016 | 17:00
kunker%20jk-2.jpg



Bandung, 20 Januari 2016 – Humas PTDI

Pada hari ini Rabu tanggal 20 Januari 2016 bertempat di PT Dirgantara Indonesia (Persero), Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Muhammad Jusuf Kalla,

mengunjungi PTDI dalam rangka kunjungan kerjanya di Bandung. Ikut serta dalam rombongan yakni Menteri Pertahanan, Bapak Ryamizard Ryacudu,

Menteri Perindustrian, Bapak Saleh Husin, Menteri BUMN, Ibu Rini Soemarno, dan Gubernur Jawa Barat, Bapak Ahmad Heryawan.


Rombongan kunjungan kerja Wakil Presiden diterima oleh Dewan Komisaris beserta Jajaran Direksi PTDI, dalam rangka meninjau fasilitas produksi

dan produk unggulan pesawat terbang dan jet tempur PTDI. Wakil Presiden Republik Indonesia didampingi oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) beserta rombongan menuju

Aerostructure Direktorat Produksi untuk melihat proses produksi part dan komponen pesawat yang diproduksi di PTDI, setelah itu rombongan melihat Hanggar Sub Assy dan Final Assy Pesawat Fixed Wing

untuk melihat proses perakitan pesawat CN235 yang telah dipesan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk digunakan oleh TNI AU dan TNI AL, Thailand, Senegal,

kemudian pesanan dari Filipina untuk pesawat NC212i.


Selain itu kunjungan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap PTDI terutama pesawat N219 yang pada tanggal 10 Desember 2015 telah ditampilkan perdana kepada publik.

Pesawat N219 saat ini sedang memasuki tahapan sertifikasi kelaikan udara dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) di bawah Kementerian Perhubungan.

Kegiatan sertifikasi ini bertujuan agar pesawat N219 dapat memiliki production certificate dan type certificate.

Production certificate adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa telah memenuhi standar produksi kelaikan udara untuk pesawat yang diproduksi di bawah sertifikat produksi.

Hal ini untuk menjamin keamanan sebuah pesawat yang akan diproduksi.


Sedangkan type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan pengatur dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia

adalah DKUPPU Kementerian Perhubungan dan sekalinya type certificate telah dikeluarkan, desain tidak dapat diubah.

Kedua jenis sertifikat yang akan diperoleh tersebut berfungsi mengatur dan mengawasi dokumen desain dan proses suatu pesawat terbang dalam hal ini pesawat N219

yang akan dilihat bahwa desain dan proses pembuatan pesawat N219 telah memenuhi persyaratan kelaikan udara dan keselamatan penerbangan.


Saat ini sedang dibuat 2 purwarupa pesawat N219 untuk mendapatkan sertifikasi kelaikan terbang dari DKUPPU Kementerian Perhubungan dan 2 test article pesawat N219

untuk uji lab struktur pesawat N219. Setelah mendapatkan sertifikasi dan dinyatakan layak terbang, pesawat N219 rencananya akan diterbangkan perdana pada

bulan Agustus 2016 atau bertepatan dengan Hari jadi PTDI.

Diakhir kunjungannya Wapres juga meninjau kesiapan dari program pesawat tempur yang pada tanggal 7 Januari 2016 telah ditandatangani perjanjian kerjasama antara

PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan Korean Aerospace Industries (KAI) mengenai WAA (Work Assignment Agreement) untuk memulai proyek pengembangan pesawat tempur generasi 4.5

yang bernama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX).


Perjanjian kerjasama WAA (Work Assignment Agreement) menghasilkan kesepakatan antara PTDI dan KAI untuk melaksanakan proses Engineering and Manufacturing Development (EMD)

hingga menghasilkan 6 unit prototype atau purwarupa yang siap produksi.

PTDI akan mengirimkan para engineer ke Korea Selatan selama tiga hingga empat tahun untuk mempelajari pembuatan pesawat tempur KF-X/IF-X hingga menyelesaikan prototype

yang selanjutnya direncanakan akan mulai diproduksi pada tahun 2025 di Indonesia dan Korea Selatan.

Pesawat tempur generasi 4.5 ternyata dirancang mengungguli fighter atau jet tempur yang ada saat ini yakni di atas F-16, F-18, Sukhoi Su-35, Dassault Rafale hingga Eurofighter Typhoon yang merupakan generasi ke-4. Sedangkan pesawat tempur generasi 5 yang ada saat ini baru ada F-35 dan F-22.

Saat ini PTDI sedang mengembangkan beberapa program pengembangan Pesawat komersial maupun Pesawat Tempur yang diharapkan akan memajukan industri Indonesia

dan menciptakan kemandirian bangsa di bidang dirgantara. Oleh karena itu kunjungan ini memiliki arti penting bagi PTDI bahwa Pemerintah dengan serius mendukung pengembangan Industri Dirgantara.



http://www.indonesian-aerospace.com/view.php?m=release&t=release-detil&id=95
 
indonesia plans to build aerospace design center - (d)
Senin, 25 Januari 2016 16:51 WIB | 1.478 Views
Pewarta: Sella Gareta
20151112antarafoto-rekayasa-rancang-bangun-struktur-n219-121115-na-2.jpg

CEO of PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso (left) alongside with Chief Engineering N219, Palmana Bhanandhi, cheched the N-219's cockpit, in PT Dirgantara Indonesia's production hangar, last December. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Jakarta (ANTARA News) - The Ministry of Industry is planning to build an aerospace design center in the Bandung Institute of Technology.

Director General of Metal, Transportation Machine and Electronics of the Ministry of Industry, I Gusti Putu Suryawirawan, stated here on Monday that the design center will help the country excel in the aerospace program.

"We are still developing the plan in hopes of restoring the glory of the national aerospace industry," Suryawirawan remarked after attending a meeting with the Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) in the ministry.

The design center will be the hub for implementing some aerospace programs, such as identifying the potential of the national aircraft component manufacturing industry.

Moreover, the center will provide technical guidance to enhance the competency and standards of the national aircraft component manufacturing industry.

Despite an ongoing plan, the government has conducted some technical guidance on rubber sealing, interiors, metal components, tools and jig, aircraft components' quality standards, retreaded aircraft tires, and main and nose landing gear for the N-219 commuter aircraft.

The ministry is helping to develop synergy in the national component industry, which has the potential to collaborate with the state-owned aircraft manufacturer PT Dirgantara Indonesia and PT Regio Aviasi Industry (RAI) to encourage the national industry involved in the manufacture of N-219 components.

The N-219 is a 19-seater passenger aircraft produced by PT Dirgantara Indonesia using the expertise of local engineers and technicians. It will be head to head with the famous bushmaster Canadian DHC-6 Twin Otter.

The growing national aerospace industry is expected to boost Indonesia's economic growth, provide jobs, attract investment, and help the nation excel in technology.

http://www.antaranews.com/en/news/102737/indonesia-plans-to-build-aerospace-design-center--d

indonesia plans to build aerospace design center - (d)
Senin, 25 Januari 2016 16:51 WIB | 1.478 Views
Pewarta: Sella Gareta
20151112antarafoto-rekayasa-rancang-bangun-struktur-n219-121115-na-2.jpg

CEO of PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso (left) alongside with Chief Engineering N219, Palmana Bhanandhi, cheched the N-219's cockpit, in PT Dirgantara Indonesia's production hangar, last December. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Jakarta (ANTARA News) - The Ministry of Industry is planning to build an aerospace design center in the Bandung Institute of Technology.

Director General of Metal, Transportation Machine and Electronics of the Ministry of Industry, I Gusti Putu Suryawirawan, stated here on Monday that the design center will help the country excel in the aerospace program.

"We are still developing the plan in hopes of restoring the glory of the national aerospace industry," Suryawirawan remarked after attending a meeting with the Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) in the ministry.

The design center will be the hub for implementing some aerospace programs, such as identifying the potential of the national aircraft component manufacturing industry.

Moreover, the center will provide technical guidance to enhance the competency and standards of the national aircraft component manufacturing industry.

Despite an ongoing plan, the government has conducted some technical guidance on rubber sealing, interiors, metal components, tools and jig, aircraft components' quality standards, retreaded aircraft tires, and main and nose landing gear for the N-219 commuter aircraft.

The ministry is helping to develop synergy in the national component industry, which has the potential to collaborate with the state-owned aircraft manufacturer PT Dirgantara Indonesia and PT Regio Aviasi Industry (RAI) to encourage the national industry involved in the manufacture of N-219 components.

The N-219 is a 19-seater passenger aircraft produced by PT Dirgantara Indonesia using the expertise of local engineers and technicians. It will be head to head with the famous bushmaster Canadian DHC-6 Twin Otter.

The growing national aerospace industry is expected to boost Indonesia's economic growth, provide jobs, attract investment, and help the nation excel in technology.

http://www.antaranews.com/en/news/102737/indonesia-plans-to-build-aerospace-design-center--d
 
Love Volkswagen so much

b67f1247-1b35-4cc7-9d1a-f3aabc932d78_43.jpg

bbcf7723-54a5-44da-85ac-17997da06ceb_43.jpg


progress of propellant factory is working smoothly, with Nitro Glicerint factory will commence first in April or Mei and then will be followed by Nitro Cellulose factory

Jakarta -PT Dahana (Persero) merupakan BUMN yang bergerak di bisnis bahan peledak untuk pertambangan umum, kuari dan konstruksi, minyak dan gas serta pertahanan.

Namun, menurut Direktur Utama PT Dahana Budi Antono, saat ini pihaknya sedang fokus di bidang pertahanan terutama setelah adanya sinergi dengan BUMN lain seperti PT DI, PT Pindad, PT Inti, PT Inuki, dan PT LEN di cluster pertahanan.

"Kita sudah berubah sejak ada sinergi-sinergi dan juga dulu memang Dahana melayani keperluan militer tapi hanya 5%, tapi setelah kita ada sinergi, jadi kita harus bikin cluster pertahanan," ungkap Budi usai melaksanakan Plant Tour ke area Ring 1 EnergeticMaterial Center PT Dahana, di Subang, Jawa Barat, Kamis (28/1/2016).

Ia menjelaskan, saat ini PT Dahana sedang dalam proses pembuatan pabrik propelan yaitu sejenis bahan kimia yang digunakan untuk komponen pembuatan rudal dan roket. Sebelum pabrik propelan ini dibangun, PT Dahana terlebih dahulu membangun pabrik NG (Nitro Gloserin) dan pabrik NC (Nitro Celullose) yang merupakan bahan utama pembuat propelan.

"Jadi sekarang di Dahana ada pabrik NG (Nitro Gliserin), nanti tahap kedua ada NC (Nitro Cellulose), nanti kita bangun pabrik propelan, nanti setelah di mix propelannya untuk peluncur roket, peluncur rudal," jelas Budi.

Budi memperkirakan, proyek (pabrik propelan) ini baru akan selesai dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan.

"Ya mungkin dalam waktu 3-4 tahunan. Ini kalau untuk NG kira-kira Mei atau April commisoning," kata Budi.

(drk/drk)

http://finance.detik.com/read/2016/.../dahana-bikin-pabrik-komponen-rudal-dan-roket
 
Indonesian Army ordered more armored vehicles, munitions, and communication tools and new basing


TNI tandatangani kontrak pengadaan barang Rp5,95 triliun

Jumat, 29 Januari 2016 18:44 WIB | 1.441 Views
Pewarta: Syaiful Hakim

20150421antarafoto-pengamanan-kaa-bandung-210415-wsj-2xx.jpg


Prajurit TNI dengan menggunakan kendaraan taktis Panser 6x6 Anoa melintas di Jalan Asia Afrika, Bandung , Jawa Barat, Selasa (21/4). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) menandatangani kontrak Pengadaan Barang dan Jasa secara kolektif senilai Rp5,954 triliun, di antaranya meliputi pengadaan kendaraan taktis (Rantis) dan suku cadang Rantis.

Penandatanganan kontrak secara kolektif pengadaan Barang dan Jasa Mabes TNI 2016 dengan Mitra Penyedia Barang dan Jasa tersebut, dilakukan oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat petang.

Pengadaan juga meliputi non-alutsista/senjata, amunisi kaliber kecil, amunisi khusus, material khusus, amunisi kaliber besar, senjata, alat peralatan khusus, alat komunikasi, dan pembangunan sarana prasarana pendukung.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Kasum TNI menyampaikan bahwa, penandatanganan kontrak secara kolektif antara para PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Satker Mabes TNI dengan Mitra Penyedia Barang dan Jasa merupakan wujud nyata dalam mendukung kebijakan pemerintah.

"Kontrak yang ditandatangani tersebut telah melalui proses lelang sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 70 tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Penandatanganan kontrak tersebut terdiri dari 389 kontrak dan sudah termasuk ketiga angkatan, untuk pengadaan keperluan TNI di luar belanja rutin," kata Panglima TNI.

Gatot mengatakan, kegiatan penandatanganan kontrak ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Presiden RI dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan percepatan pelaksanaan anggaran TA 2016.

"Di lingkungan Mabes TNI sendiri kebijakan tersebut sangat terkait dengan proses pengadaan barang dan jasa sebagai realisasi dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yang telah diterbitkan oleh pemerintah, dengan dilaksanakannya penandatanganan kontrak di awal tahun," tutur Panglima TNI.

Jenderal Gatot menambahkan, kegiatan yang dilaksanakan untuk pertama kalinya ini diharapkan dapat berlangsung secara konsisten pada masa mendatang, sehingga dari waktu ke waktu daya serap anggaran Mabes TNI dapat meningkat secara signifikan dan mencapai sasaran pembangunan yang telah direncanakan.

"Semoga apa yang kita upayakan pada hari ini akan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara pada umumnya, serta bagi TNI pada khususnya," tuturnya.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016

http://www.antaranews.com/berita/542724/tni-tandatangani-kontrak-pengadaan-barang-rp595-triliun
 
Sekarang semua pengadaan didorong semakin transparan, dan tender mulai dilakukan diawal tahun untuk semua instansi pemerintah. Kayaknya dalam beberapa tahun kedepan Index persepsi korupsi Indonesia bisa ngalahin malaysia nih :)
 
Last edited:
Back
Top Bottom