anas_nurhafidz
FULL MEMBER
- Joined
- Nov 30, 2014
- Messages
- 1,382
- Reaction score
- 0
- Country
- Location
Helll yeahhh. Kopaska unit with their equipments
@ryan_boedi
@ryan_boedi
Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Note: This feature may not be available in some browsers.
Yup, klo asumsinya untuk membangun kapal flagship ini menggunakan komponen baja lokal biayanya memang dapat ditekan, harga 60jt - 70jt dollar untuk hull nya saja sy rasa cukup masuk akal. Makanya kalaupun TNI-AL berniat nambah 3 unit sekalipun demi melengkapi ketiga armada, saya rasa itu gak terlalu berlebihan. Cukup dengan biaya 180jt - 210jt sudah dapat 3 kapal baru dengan endurance yg lebih tangguh, gak Ppa sementara kopongan juga yg penting platformnya sudah ada dulu, nanti secara bertahap baru dilengkapi sesuai dengan role'nya. Karena sejujurnya, dengan wilayah perairan kita yg luasnya na'udzubillah serta banyaknya kepulauan kita yg harus dijaga yg jumlahnya juga na'udzubillah, kita bukan cuma butuh kapal kombatan yg banyak! Tapi juga kapal sejenis LPD dengan kemampuan mendukung operasi amphibi yg juga cukup banyak!.. Tapi tentunya gak mungkin jg harus kita penuhi semuanya, itu kembali lg pada anggaran yg dimiliki pemerintah. Makanya rencana penambahan ini sebenarnya adalah kesempatan bagi TNI-AL untuk bisa memenuhi kebutuhan akan sebuah flagship dengan harga yg terjangkau dari hasil karya anak bangsa..Yup, Karel dorman JSS panjangnya lebih dari 200m. PT.PAL kayaknya akan kesulitan klo harus berimprovisasi sendiri. Yang kedua budget AL pastinya sangat terbatas, klo rencana bikin 2 kapal RS, kemungkinan besar pakai patokan harga SSV kemarin, katakanlah 46 juta dollar/unit. Nah, kalo PT.PAL bisa melakukan improvisasi untuk kapal LPD 140 meter, sepertinya nambahnya tidak akan terlalu banyak. 60 juta dollar/unit cukuplah.
Yup, klo asumsinya untuk membangun kapal flagship ini menggunakan komponen baja lokal biayanya memang dapat ditekan, harga 60jt - 70jt dollar untuk hull nya saja sy rasa cukup masuk akal. Makanya kalaupun TNI-AL berniat nambah 3 unit sekalipun demi melengkapi ketiga armada, saya rasa itu gak terlalu berlebihan. Cukup dengan biaya 180jt - 210jt sudah dapat 3 kapal baru dengan endurance yg lebih tangguh, gak Ppa sementara kopongan juga yg penting platformnya sudah ada dulu, nanti secara bertahap baru dilengkapi sesuai dengan role'nya. Karena sejujurnya, dengan wilayah perairan kita yg luasnya na'udzubillah serta banyaknya kepulauan kita yg harus dijaga yg jumlahnya juga na'udzubillah, kita bukan cuma butuh kapal kombatan yg banyak! Tapi juga kapal sejenis LPD dengan kemampuan mendukung operasi amphibi yg juga cukup banyak!.. Tapi tentunya gak mungkin jg harus kita penuhi semuanya, itu kembali lg pada anggaran yg dimiliki pemerintah. Makanya rencana penambahan ini sebenarnya adalah kesempatan bagi TNI-AL untuk bisa memenuhi kebutuhan akan sebuah flagship dengan harga yg terjangkau dari hasil karya anak bangsa..Yaah, semoga aja ekonomi kita kedepannya semakin baik, agar semua yg kita harapkan dapat terwujud..
Buat Flagship setau gua AL prefer suatu saat nanti memiliki flagship dari jenis kapal combatant yang punya command post dan admiralty entourage facility, dan tentu saja punya kapasitas untuk mengendalikan situasi peperangan dengan teknologi yang ada di kapal itu. Sigma class memang punya kapasitas untuk command and control fleet, tapi gak punya fasilitas admiralty entourage dan gak memadai untuk tugas yang lebih rumit lagi. Sudah beberapa lama sih (sejak discrap-nya KRI Irian) post untuk flagship armada emang dibiarin kosong dan diambil alih perannya sama beberapa kapal yang punya fasilitas sejenis walaupun bukan dari kelas combatant, tapi yang jelas mereka bukan definitive flagship armada.
Yup, pada dasarnya setiap kapal kombatan itu memang dapat dijadikan sebagai flagship meskipun terbatas tergantung keberadaan sang admiralty, karena sejatinya memang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yg kompleks untuk menghadapi peperangan. Tapi dalam perkembangannya kapal flagship itu sendiri tidak harus kombatan dan tidak perlu "armed to the teeth", karena fungsi utamanya adalah sebagai command post untuk mengkoordinasikan setiap kapal didalam armadanya dan tidak harus terjun langsung ke garis depan..Buat Flagship setau gua AL prefer suatu saat nanti memiliki flagship dari jenis kapal combatant yang punya command post dan admiralty entourage facility, dan tentu saja punya kapasitas untuk mengendalikan situasi peperangan dengan teknologi yang ada di kapal itu. Sigma class memang punya kapasitas untuk command and control fleet, tapi gak punya fasilitas admiralty entourage dan gak memadai untuk tugas yang lebih rumit lagi. Sudah beberapa lama sih (sejak discrap-nya KRI Irian) post untuk flagship armada emang dibiarin kosong dan diambil alih perannya sama beberapa kapal yang punya fasilitas sejenis walaupun bukan dari kelas combatant, tapi yang jelas mereka bukan definitive flagship armada.
.