DPR Dorong Proyek Kapal Selam PT PAL
Sabtu, 06 Juni 2015 08:00
Surabaya (BM) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Azman Natawijana menegaskan akan mendorong PT PAL Indonesia membangun infrastruktur kapal selam di Indonesia, sehingga akan menjadikan bangsa Indonesia mandiri di bidang maritim.
"Langkah nyata yang kita lakukan di DPR untuk mendorong PT PAL, salah satunya memberikan tambahan anggaran pada 2016 nanti sebesar Rp 1 triliun untuk pembangun infrastruktur kapal selam," ucap Azam, saat menghadiri prosesi pemotongan pelat pertama kapal perang pesanan Filipina, Jumat (5/6).
Dikatakannya, untuk penyertaan modal negara dalam membangun infrastruktur kapal selam tahun 2015 sudah disetujui sebesar Rp 1,5 triliun, dan 2016 juga sudah disetujui sebesar Rp 1 triliun. "Anggaran total Rp 2,5 triliun itu digunakan untuk membangun fasilitas pembuatan kapal selam, karena sebelumnya Kementerian Pertahanan itu membeli tiga kapal selam dari perusahan swasta Korea, yang dua dibuat di Korea dan satu dibuat di Indonesia serta diminta untuk membuat fasilitas itu," paparnya.
Ia berharap, ke depan dengan adanya fasilitas yang ada PT PAL Indonesia (persero) mampu membuat atau memproduksi kapal selam sendiri dan tidak ketergantungan dengan negara lain. "Kita harapkan dengan adanya fasilitas yang sudah terbangun, akan berguna pada pembuatan kapal selam selanjutnya, tanpa ketergantungan dengan negara lain lagi," tukasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Firmansyah Arifin mengatakan pembangunan infrastruktur kapal selam di Indonesia akan mulai dilakukan pada 2016 untuk menindaklanjuti penunjukan perusahaan pelat merah itu dalam memproduksi kapal selam dari Kementerian Pertahanan.
"Kami bangun dulu infrastrukturnya, sebab kami belum punya dan hanya punya landasannya kapal selam. Dengan adanya infrastruktur, ke depan kami bisa lebih banyak produksi kapal selam," imbuhnya.
Terkait proses pembuatan dua kapal perang pesanan Filipina, PT PAL mengklaim telah mencapai 25 persen dari seluruh bentuk kapal jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV).
Firmansyah Arifin mengatakan saat ini untuk kapal ke-1 memasuki tahap prosesi Peletakan Lunas atau "Keel Laying", dan untuk kapal ke-2 memasuki proses pemotongan plat pertama "Frist Steel Cutting" yang dilakukan di Bengkel Assembly, Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia.
"Apa yang kita kerjakan saat ini sudah mencapai 25 persen, dan untuk peralatan impor yang kita butuhkan sudah ada 80 persen. Insya Allah prosesnya akan tepat waktu dan November 2015 akan kita luncurkan," ucapnya.
Kapal perang SSV merupakan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertama yang berhasil dieskpor ke luar negeri oleh Indonesia. Kapal tersebut didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter dan mampu mengangkut 500 pasukan serta bobot hingga 10.300 ton, yang dapat melaju selama 30 hari dengan jarak 9.360 mill laut dengan kecepatan maksimal 16 knot.
Selain itu, kapal buatan anak negeri ini juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU), serta tank hingga truk militer. "Kapal dengan teknologi canggih yang mampu dibawa ke lautan dangkal ini sangat cocok untuk negara kepulauan, selain itu kapal ini baik digunakan perang atau nonperang serta dijadikan sebagai Rumah Sakit apung di laut," tuturnya. (at/epe)
BeritaMetro.co.id: DPR Dorong Proyek Kapal Selam PT PAL
So, the money has been there now, I believe, since PT Pindad has confirmed that government fund allocated for state owned enterprises has already been injected in December last year.