What's new

Indonesia Defence Forum

The only industry representative was only from Naval Group? I hope this not the sign of scorpene:D
well Naval Group really did send their Senior Executive Vice President to meet with prabowo , but seems the dassault representative are not present at this current meeting .
it could be nexter, NG Group = Nexter

or Naval Group
They're Naval Group

Screenshot_20201120-080739_Chrome.jpg

Man on the right.
and Dsme 1400 got cancelled (kabar burung)
So....
 
Last edited:
TNI AL BANGUN SATU KAPAL BCM DI GALANGAN PT. BATAMEC BATAM
18/11/2020 20:37 WIB
BATAM – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlatamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, S.E., M.Han., hadiri acara peletakan lunas/keel laying pembangunan kapal di galangan kapal PT. Batamec Tanjung Uncang Batam Kepri, Rabu pagi (18/11/2020).

Acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan Presiden Direktur (Presdir) PT.Batamec, lalu pelaksanaan Ke el Laying, dilanjutkan penandatanganan Berita Acara Keel Laying, sambutan Asintel Kasal Laksamana Muda TNI Angkasa Dipua, S.E., M.M., doa, lalu ditutup dengan foto bersama.

Pembangunan satu unit kapal type Kapal Bantu Cair Minyak (BCM) ini, dikerjakan oleh putra-putra terbaik bangsa, hal tersebut ditandai peletakkan lunas/keel laying, pernyataan resmi pembangunan Kapal BCM dengan menekan tombol sirena oleh Asintel Kasal

Selain itu penandatanganan Berita Acara Peletakan Lunas/Keel Laying pembangunan kapal antara Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo, CHRMP., dengan Presiden Direktur PT Batamec Maya Miranda, S.H., MIB., yang disaksikan oleh Asintel Kasal

Dalam sambutannya Asintel Kasal mengatakan “PembangunanKapal BCM saat ini merupakan tindak lanjut pengadaan Alutsista dalam upaya meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI Angkatan Laut yang mengacu kepada Minimum Essential Force yang telah ditetapkan”, sebutnya.

Lebih jauh dikatakan “Sebagai salah satu galangan dalam negeri, PT.Batamec diharapkan mampu meningkatkan mutu serta kemampuan dalam membangun kapal perang produksi dalam negeri yang berteknologi tinggi, sehingga PT.Batamec dapat menjadi referensi bagi TNI Angkatan Laut untuk tetap menjalin kerja sama dimasa mendatang”, pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut Kadislaikmatal Laksma TNI Udyatmiko, Danguskamla Laksma TNI Yayan Sofyan,S.T., Kasubdis dalada, Kasubdisadalut, Aslog Danlantamal IV Kolonel Laut (T) Cok Bagus Alit Y, S.T., Aslog Danguskamla Kolonel Laut (T) I Negah S, Dansatgas Kapal BCM Kolonel Laut (T) Dody serta perwakilan dari Bank Mandiri. (@dispen_lantamal iv).

It is going to be the 3rd Tarakan Class right? or 4th?
 
Denmark, France Ambassador were received with plenty of kemenhan officials. Followed by British, the one that got far less kemenhan officals present during the visit was Russia. Interesting.... :unsure::unsure:
 
wow , some korean started to get salty regarding the submarine problem.
 
Last edited:
Don't pull up from KFX then.
Ga usah menambah luka [emoji24]
Indonesia cannot withdraw from the KFX/IFX program, if Indonesia dares to do so, South Korea will withdraw all of their investment from Indonesia
 
Indonesia cannot withdraw from the KFX/IFX program, if Indonesia dares to do so, South Korea will withdraw all of their investment from Indonesia
If only reality can be so reasonable

If our gov actually cares about credibility and goodwill there will not hv been so many payment delays and stalling. I am a big fan of all the help korea gives us and this sickens me
 
Indonesia cannot withdraw from the KFX/IFX program, if Indonesia dares to do so, South Korea will withdraw all of their investment from Indonesia

The current government had decided to stay put with KFX/IFX program

Btw, the South Korean must be at blow as actually Indonesia is their biggest arm customer to date and the very first one they can achieved a significant deals and milestone and such nurture their way to achieved global reach.

Our deals and order is far more larger than other South Korean customer actually, as we are cooperate with the South Korean from the very beginning when no other country put an serious interest at their large products, we are starting from LPD order way back in 2002, Submarine, artillery pieces, trainer Jets, trainer propeller aircraft, assault rifles, machine gun, APC's , FSV, and actually it quite hurts our very good relationship to sever such important deals with them at this points of time. Hope we can mend and give them a more bigger chance to cooperate with them at the future.
 
While my self do believe the program do will be killed sooner or later . Truth is we do need those infrastructures , machinery and what not . It just the sub par specs tech that left much to be desired .
But , hopely what i was heard was only a baseless rumour though . Like it or not much of PAL equipments were in badly need of deep modernization so they can keep up to world standard .
Sorry to quote your old post @Ravager , but can you explain why we still need those infrastructure and facility if It can only handle DSME 209 manufacturing which (possibly) will be canceled?
Or maybe it can hadle other subs too?
 
The commitment is 1.7 trillion won ($1.5 bil) for development until 2026. We paid $0.2 bil so far while we should've paid $0.47 bil.

Another commitment is to buy 48 aircrafts. Not sure about the price, but let's just say $70 mil. So $3.4 bil.

So the total commitment is $4.9 bil.

Yeah, agree with all of you we should pay this. Surely we can still afford $1.3 bil to pay for the development cost until 2026.
 
Sorry to quote your old post @Ravager , but can you explain why we still need those infrastructure and facility if It can only handle DSME 209 manufacturing which (possibly) will be canceled?
Or maybe it can hadle other subs too?
it's explained here
https://www.cnbcindonesia.com/news/...ang-sedap-produksi-kapal-selam-ri-korea-batal

Ada Kabar Kurang Sedap, Produksi Kapal Selam RI-Korea Batal?
NEWS - Monica Wareza, CNBC Indonesia , 18 November 2020 20:25
View attachment 689099

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pal Indonesia (Persero) menyebutkan kebutuhan kapal selam dalam negeri sebanyak 12 unit berdasarkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang harus dipenuhi dalam kurun waktu hingga 2024 mendatang. Pemenuhan kapal selam ini bakal dipenuhi dari kerja sama yang dilakukan perusahaan dengan produsen asal Korea Selatan.

Plt. Direktur Utama Pal Indonesia Etty Soewardani mengatakan dari kerja sama ini Indonesia telah menerima tiga kapal selam, yakni Nagapasa, Ardadedali dan Alugoro. Kapal selam Alugoro baru akan diserahterimakan pada Desember 2020. Ketiga kapal selam ini merupakan batch pertama dari empat batch yang direncanakan akan dipenuhi.

"Batch kedua akan dibangun kapal keempat, kelima dan keenam. Saat ini kontraknya sudah tanda tangan Maret 2019 tetapi efektif kontraknya masih belum," kata Etty dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (18/11/2020).

Sebelumnya oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ketiga kapal hasil kerja sama dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME) ini dibangun dengan ketentuan berbeda-beda.

Kapal pertama dibangun di Korea Selatan dengan tenaga kerja sepenuhnya berasal dari perusahaan tersebut. Kemudian kapal kedua dibangun di Korea dengan bantuan tenaga profesional dari PT PAL. Sedangkan kapal ketiga sepenuhnya dibangun di fasilitas produksi Pal di Surabaya.

Namun, beberapa waktu lalu muncul kabar bahwa kerja sama pengadaan kapal dengan Daewoo ini dikabarkan batal sehingga kebutuhan kapal ini nantinya akan dipenuhi dari negara lain. Pemerintah memang sempat mendapat tawaran dari negara lain soal pengadaan kapal selam seperti dari Turki, Rusia, hingga Prancis.

"Kami memang mendengar itu ... tetapi hitam di atas putih kami belum menerima dokumen pembatalan itu. Jadi kami belum bisa melaporkan konkretnya seperti apa, tetapi fasilitas ini nantinya bisa digunakan untuk pembangunan kapal selam next dengan apapun yang penting itu kapal selam masih bisa dibangun di hanggar kita," jelas Etty.


Sebelumnya diberitakan bahwa Indonesia dikabarkan bakal menambah beberapa kapal selam dalam beberapa tahun mendatang. Setidaknya ada 3 kapal selam yang direncanakan bakal dibuat mulai akhir tahun depan.

Ketiga kapal selam tersebut masuk ke dalam master schedule batch 2 dengan dibiayai oleh penyertaan modal negara tahun 2021 sebesar Rp 1,3 triliun. Bila terealisasi maka Indonesia total akan punya 8 unit kapal selam dari target 12 kapal selam.

View attachment 689100

Dari dokumen yang diterima CNBC Indonesia, masing-masing kapal selam belum memiliki nama spesifik seperti pendahulunya. Nama awal saat ini hanya disebut Proyek Kapal Selam #4, Proyek Kapal Selam #5 dan Proyek Kapal Selam #6.

Proyek Kapal Selam #4 bakal dibuat lebih awal, yakni sekitar September 2021 mendatang. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan yakni PT PAL Indonesia (Persero) bakal membuat dua section atau bagian, sementara empat section lainnya bakal dikerjakan perusahaan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME). Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 4 tahun atau 48 bulan. Artinya, pada September 2025 Indonesia bakal menambah 1 kapal selam baru.

Bila target pengadaan sampai 12 kapal selam terealisasi maka Indonesia menjadi raja kapal selam di kawasan. Saat ini pemilik kapal selam terbanyak di ASEAN masih dipegang oleh Vietnam.

Vietnam secara mengejutkan membangun kekuatan armada tempur di bawah permukaan dengan kapal selam canggih. Vietnam tercatat punya 8 kapal selam, sebanyak 2 unit merupakan kepal selam Yugo Class dari Korea Utara yang sudah lawas, dan 6 kapal selam Kilo Class buatan Rusia, yang kini jadi andalan mereka. Sedangkan Indonesia punya 5 kapal selam, dua di antaranya versi lawas.
"Kami memang mendengar itu ... tetapi hitam di atas putih kami belum menerima dokumen pembatalan itu. Jadi kami belum bisa melaporkan konkretnya seperti apa, tetapi fasilitas ini nantinya bisa digunakan untuk pembangunan kapal selam next dengan apapun yang penting itu kapal selam masih bisa dibangun di hanggar kita," jelas Etty.
 

Latest posts

Pakistan Defence Latest Posts

Pakistan Affairs Latest Posts

Back
Top Bottom