KSAL: Laut Natuna Zona Operasi Militer Perang Fokus di ZEE
CNN Indonesia | Jumat, 29/05/2020 07:08 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (
KSAL) Laksamana
Yudo Margono menyatakan telah menjadikan perairan Natuna, Kepulauan Riau sebagai zona operasi militer perang (OMP) sebagai titik berat tugas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I).
Hal itu ia sampaikan saat menggelar acara exit briefing sekaligus dirangkai dengan Memorandum Pangkogabwilhan I di kantor perwakilan Markas Komando Kogabwilhan I, Jalan Gunung Sahari, Jakata Pusat, Kamis (28/5).
"OMP fokus kerawanan di ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia) di perairan Laut Natuna," kata Yudo dalam keterangan resminya.
Yudo menegaskan bahwa Markas Komando Kogabwilhan I yang berada di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau wajib memantau perkembangan pelanggaran wilayah yang terjadi di perbatasan Laut Natuna.
Diketahui, sengketa laut antara Indonesia dan China sempat memanas di perairan Natuna Utara belakangan ini. Puluhan kapal-kapal nelayan China yang dikawal pasukan penjaga pantai dan kapal perang fregat mereka berlayar di perairan dekat Natuna, Kepulauan Riau, pada akhir Desember 2019.
China menganggap sebagai perairan Natuna adalah kawasan perikanan tangkap tradisional mereka.
Selain menggelar OMP, Yudo juga menyatakan Kogabwilhan I turut menjalankan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagai titik berat tugas saat ini.
Operasi itu, kata dia, meliputi kegiatan bantuan kemanusiaan dalam penanganan virus corona yang saat ini sedang berjalan.
"Dan OMSP yang saat ini sedang berjalan yaitu kegiatan bantuan kemanusiaan dalam penanganan Covid 19," kata dia.
Selain itu, Yudo menjelaskan pembagian tugas penanganan wabah Covid-19 yang dilaksanakan di beberapa tempat.
Panglima Kogabwilhan I, kata dia, selama ini bertindak sebagai supervisi. Sementara para Panglima Komando Utama (Pangkotama) bertindak selaku penanggung jawab pelaksanaan.
"Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran di bawah tanggungjawab Pangdam Jaya, Pulau Sebaru tanggung jawab Pangkoarmada I, Pulau Natuna tanggung jawab Pangkoops AU I dan Pulau Berhala tanggung jawab Pangdam I/Bukit Barisan," jelasnya.
Yudo lantas menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh prajurit Kogabwilhan I atas dukungan dan kerja sama yang telah dilakukan saat dirinya menjabat sebagai Pangkogabwilhan I. Hal itu membuat tugas-tugas Kogabwilhan I dalam kurun waktu kepemimpinannya selama tujuh bulan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR, Saifullah Tamliha sempat menyoroti tugas berat Yudo sebagai KSAL adalah menjaga teritorial laut Indonesia. Dia mengatakan masih banyak serbuan kapal nelayan asing memasuki wilayah kedaulatan Indonesia. Terlebih lagi, ada teritorial yang masih sengketa dengan negara tetangga sesama ASEAN dan China belakangan ini.
(rzr/ain)
https://www.cnnindonesia.com/nasion...tuna-zona-operasi-militer-perang-fokus-di-zee