What's new

Indonesia Defence Forum

IIRC in 2015 the government said that they wanted to stop kfx program. Is that the reason they didn't include the budget for the last 2 years?

No, they just reviewing and decided to following up the program because it is very prospective. It just matter of human error on MoD
 
for a state department, an organization with thousands personnel,
"forgot to include a budget" is inexcusable, IMHO
there must be a systemic issue, not just a glitch

For multiyears contract and strategic project, its unreasonable to forgot including it in state budget. Fatal.

And that's the reason why we need a professional who had an expertise in planning and budgeting management to chair the MoD, in order to keep the programs stay on-track.. Not an ex-combatant who's only understood about the war and "bela negara".

oot dikit
Breaking News: Perpu ormas resmi jadi UU, Good bye HTI...
next: FPI, GNPF, dll

Nice job..

Btw, setau sy GNPF itu bukan ormas kan, cuma gerakan kawal fatwa MUI ?
 
apace1.jpg


pandur.jpg
 
Last edited:
oot dikit
Breaking News: Perpu ormas resmi jadi UU, Good bye HTI...
next: FPI, GNPF, dll

HTI cannot "ngeles". For years they have bad-mouthing Pancasila in public. Too many times I saw and heard their preachers said Pancasila as a rotten product, jahiliyah and unislamic, yet they failed to explain which point/sila in Pancasila that is against Islam. What, because it is not in Arabic?.. ridiculous. So, good riddance.

.
 
Airbus ingin gandeng PT DI
Selasa, 24 Oktober 2017 20:16 WIB - 2.876 Views

Pewarta: Ade Irma Junida

20161017273.jpg

Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay )

Jakarta (ANTARA News) - Produsen pesawat komersial Airbus berencana menggandeng PT Dirgantara Indonesia (Persero) untuk membangun fasilitas perawatan pesawat di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Selasa, mengatakan rencana itu disampaikan langsung oleh President Asia Pacific Airbus saat menggelar pertemuan dengannya.

"Tadi kami bicara kerja sama di bidang pesawat terbang. Mereka ingin punya fasilitas perawatan pesawat di sini," ungkapnya.

Mantan Menko Polhukam itu menuturkan ada sejumlah pesawat Airbus atau yang berlisensi Airbus yang bisa dirawat di fasilitas tersebut nantinya, misalnya saja pesawat multiguna CN295 atau pesawat transportasi militer A400M. Termasuk pula pesawat angkut CN235 yang digunakan TNI Angkatan Udara.

"Mereka mempertimbangkan sekali untuk ada kerja sama dengan PT DI," katanya.

Menurut Luhut, meski sejumlah jenis pesawat yang disasar untuk fasilitas tersebut adalah pesawat militer, namun fasilitas perawatan itu juga dipertimbangkan untuk dapat digunakan oleh jenis komersial.

Terutama, lanjut dia, Indonesia diperkirakan akan banyak menambah armada pesawat terbang dari perusahaan yang berbasis di Toulouse, Prancis itu.

"Untuk maintenance (perawatan) lain, untuk Airbus, mereka juga mempertimbangkan," katanya.

Kendati demikian, Luhut belum dapat memastikan waktu realisasi rencana tersebut karena akan ada pertemuan lanjutan dengan melibatkan Kementerian Perhubungan.

"Segera. Tadi dia datang dan janjian untuk ketemu lagi. Urusannya dengan Kementerian Perhubungan," katanya.

(T.A062/E008)
Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017

udah ngomongin TOT lho,
 
photo_2017-10-25_08-54-28.jpg


(Original Caption) Sukarno inspects honor guard. Andrews Air Force Base, Md.: Indonesian President Sukarno (right) inspects the honor guard following his arrival here today for talks with President Kennedy. Trooping the line with him are President Kennedy and Lieutenant Colonel Charles P. Murray Jr., commander of the troops, April 24, 1961.
 
Photos of BDLTech's War V2 unmanned ground vehicle (all credit to Indomiliter)
IMG_4041.jpg

P_20171018_145307_vHDR_Auto.jpg

P_20170922_102231_vHDR_Auto.jpg

P_20171018_145159_vHDR_Auto.jpg


The controller
IMG_4045.jpg


4.jpg

Specifications :
Crew: Unmanned
– Empty weight: ± 422 kg
– Loaded weight: ± 471 kg
– Length: 2011 mm
– Width: 1660 mm
– Height: 1210 mm
– Engine: Hybrid ; 2 x BLDC (Brushless Direct Current) Motor
– Max In Supply: 48 Volt DC, ± 31 Amp
– Battery: 48 VDC, 30 Amp
– Max Motor Power: 5000 watt
– Max Motor Speed: 3000 rpm (Nominal)
-Max Unit Speed: Up to 55 km/hour
– Combat Radius: ± 14 km (Unmanned, Full Battery)
– Combat Duration: ± 300 minutes [5 hours] (Unmanned, Full Battery)
– Max Horizontal Obstacle: 320 mm
– Max Hole Obstacle: 1700 mm
-- Armor : 10 mm steel resistant to 7,62 mm rounds
-- Armament : LMG

I see that they are using electric engine.
The control is using wireless connection: internet and radio frequency. Armament is FN Minimi 5,56 mm with up to 2000 round, double (left and right) fed.
 
ASIA PASIFIC SUBMARINE CONFERENCE 2017 DIGELAR DI SURABAYA
25 OCTOBER 2017 DIANEKO_LC 1 COMMENT


asia-pasific-submarine-conference-2017.jpg


Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi (kedua kanan) didampingi Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto (kanan) menyalami delegasi Angkatan Laut negara peserta pada pembukaan Asia Pasific Submarine Conference (APSC) 2017 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/10/2017).

asia-pasific-submarine-conference-2017-ksal-laksamana-tni-ade-supandi-kiri-didampingi-arsitek-angkatan-laut-dari-pt-palindo-marine-mukti-syarif-rifai-kanan-mengamati-miniatur-kapal.jpg


Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi (kiri) didampingi Arsitek Angkatan Laut dari PT Palindo Marine Mukti Syarif Rifai (kanan) mengamati miniatur kapal selam mini disela-sela pembukaan Asia Pasific Submarine Conference (APSC) 2017 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/10/2017). APSC merupakan agenda tahunan untuk pertemuan perwakilan para perwira kapal selam dari 25 negara di kawasan Asia Pasifik dan Eropa.

All photos by Antara/ M Risyal Hidayat.

Editor : (D.E.S)
 
Airbus ingin gandeng PT DI
Selasa, 24 Oktober 2017 20:16 WIB - 2.876 Views

Pewarta: Ade Irma Junida

20161017273.jpg

Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay )

Jakarta (ANTARA News) - Produsen pesawat komersial Airbus berencana menggandeng PT Dirgantara Indonesia (Persero) untuk membangun fasilitas perawatan pesawat di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Selasa, mengatakan rencana itu disampaikan langsung oleh President Asia Pacific Airbus saat menggelar pertemuan dengannya.

"Tadi kami bicara kerja sama di bidang pesawat terbang. Mereka ingin punya fasilitas perawatan pesawat di sini," ungkapnya.

Mantan Menko Polhukam itu menuturkan ada sejumlah pesawat Airbus atau yang berlisensi Airbus yang bisa dirawat di fasilitas tersebut nantinya, misalnya saja pesawat multiguna CN295 atau pesawat transportasi militer A400M. Termasuk pula pesawat angkut CN235 yang digunakan TNI Angkatan Udara.

"Mereka mempertimbangkan sekali untuk ada kerja sama dengan PT DI," katanya.

Menurut Luhut, meski sejumlah jenis pesawat yang disasar untuk fasilitas tersebut adalah pesawat militer, namun fasilitas perawatan itu juga dipertimbangkan untuk dapat digunakan oleh jenis komersial.

Terutama, lanjut dia, Indonesia diperkirakan akan banyak menambah armada pesawat terbang dari perusahaan yang berbasis di Toulouse, Prancis itu.

"Untuk maintenance (perawatan) lain, untuk Airbus, mereka juga mempertimbangkan," katanya.

Kendati demikian, Luhut belum dapat memastikan waktu realisasi rencana tersebut karena akan ada pertemuan lanjutan dengan melibatkan Kementerian Perhubungan.

"Segera. Tadi dia datang dan janjian untuk ketemu lagi. Urusannya dengan Kementerian Perhubungan," katanya.

(T.A062/E008)
Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017

udah ngomongin TOT lho,

So.... do we feel 'pressured' to buy A400M ?

Photos of BDLTech's War V2 unmanned ground vehicle (all credit to Indomiliter)
IMG_4041.jpg

P_20171018_145307_vHDR_Auto.jpg

P_20170922_102231_vHDR_Auto.jpg

P_20171018_145159_vHDR_Auto.jpg


The controller
IMG_4045.jpg


4.jpg

Specifications :
Crew: Unmanned
– Empty weight: ± 422 kg
– Loaded weight: ± 471 kg
– Length: 2011 mm
– Width: 1660 mm
– Height: 1210 mm
– Engine: Hybrid ; 2 x BLDC (Brushless Direct Current) Motor
– Max In Supply: 48 Volt DC, ± 31 Amp
– Battery: 48 VDC, 30 Amp
– Max Motor Power: 5000 watt
– Max Motor Speed: 3000 rpm (Nominal)
-Max Unit Speed: Up to 55 km/hour
– Combat Radius: ± 14 km (Unmanned, Full Battery)
– Combat Duration: ± 300 minutes [5 hours] (Unmanned, Full Battery)
– Max Horizontal Obstacle: 320 mm
– Max Hole Obstacle: 1700 mm
-- Armor : 10 mm steel resistant to 7,62 mm rounds
-- Armament : LMG

I see that they are using electric engine.
The control is using wireless connection: internet and radio frequency. Armament is FN Minimi 5,56 mm with up to 2000 round, double (left and right) fed.

Bagus gan poto2xnya. Tapi "production line"nya itu lho... nggak enak ah diliatnya.
 

Pakistan Defence Latest Posts

Back
Top Bottom