What's new

Indonesia Defence Forum

.
Army top brass Looking for new towed Howitzer, and for future acquisition considering to goes full 155 mm cal instead of 105 mm, when looking at range, perform and weight. And there is no better towed 155 mm cal except M777

Thats explaining why Army dont hold the further steps with Nexter Lg 105 mm
It means pindad already capable to produce 155 mm munition then
 
.
. .
They will
12 chinook and 8 apache eh? This year for the realization?

Ini Spesifikasi Drone CH-4 yang Digunakan TNI AU
Reporter:
Tempo.co
Editor:
Yudono Yanuar
Rabu, 18 September 2019 05:45 WIB

873060_720.jpg

Drone CH4 (militaryfactory.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Drone CH-4 Rainbow yang dimiliki TNI Angkatan Udara adalah pesawat tempur tak berawak (UCAV) asal Cina. Drone tempur ini disebut-sebut meniru UCAV Amerika Serikat, MQ-9 Reaper.

Keduanya sama-sama untuk melakukan serangan yang dipandu dan dirancang untuk menuju target dengan waktu tempuh sampai berjam-jam, bahkan CH-4 bisa menjalankan misi 14 jam.

Eksterior kedua pesawat ini dikatakan sangat mirip dari ujung sampai ekor, posisi tiga roda permanen, sampai sayap, demikian dilansir laman Militaryfactory.
CH-4 adalah bagian dari rangkaian produk UAV seri Rainbow, yang mencakup CH-1, CH-2 dan CH-3. CH-4 saat ini dipasarkan dalam dua bentuk berbeda: "CH-4A" yang akan digunakan terutama untuk
pengintaian dan "CH-4B" dilengkapi senjata untuk pengintaian dan serangan umum.

Seperti dalam desain Reaper, CH-4 mengandalkan badan pesawat ramping yang berisi peralatan optik, avionik, bahan bakar, dan mesin, yang menggerakkan baling-baling tiga bilah di bagian belakang badan pesawat. Pada moncong, diletakkan sensor dengan Infra-Red dan pengintai laser.

Drone ini bisa mengangkut dua rudal terpandu antitank serta bom hingga 349 kg. Ada 4 sampai 6 tempat untuk menggantung bom dan rudal.

Sejumlah negara telah menggunakan CH-4, termasuk Mesir, Irak dan Arab Saudi. Militer Irak menggunakan CH-4 untuk melawan pasukan ISIS sementara Saudi telah mengerahkan beberapa armada mereka melawan pemberontak Houthi dalam perang yang sedang berlangsung.

CASC sedang dalam pembicaraan dengan Kerajaan Saudi untuk mengatur produksi lokal beberapa ratus CH-4 drone untuk negara kaya minyak itu.

CASC sedang mengembangkan CH-5, versi sedikit lebih maju dari CH-4. Drone itu terbang pertama pada Agustus 2015. Produk inif fitur spesifikasi kinerja yang ditingkatkan termasuk daya tahan dan ketinggian yang lebih besar.

Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, TNI AU akan memperkuat dua skuadron dengan 6 pesawat drone CH-4 ini. Dalam latihan gabungan TNI "Dharma Yudha 2019" di Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis, 12 September 2019, drone CH-4 melakukan aksi pengeboman yang dikendalikan dari Surabaya.

MILITARYFACTORY | ANTARA
 
. . . . . . .
I thought the Army already operate the KH-179 155mm towed howitzer.
Kh 179 is for second line artillery unit. Like the one currently stationed in iskandar muda military district command. I think prime artillery unit like this is for KOSTRAD
 
.
Army top brass Looking for new towed Howitzer, and for future acquisition considering to goes full 155 mm cal instead of 105 mm, when looking at range, perform and weight. And there is no better towed 155 mm cal except M777

Thats explaining why Army dont hold the further steps with Nexter Lg 105 mm
indeed old freind
 
.
Indonesia selects surveillance gimbal from Trakka Systems for two Panther helicopters



Ridzwan Rahmat, Singapore - Jane's Navy International
15 September 2019


The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL) has selected the TC-300 multi-sensor surveillance gimbal from Trakka Systems for two of its AS565 MBe Panther helicopters.

The stabilised gimbals have been incorporated onto the airframes’ port side, with each consisting of a base payload that includes a mid-wave infrared (MWIR) thermal imager and a high-definition electro-optical spotter with continuous zoom capabilities.

The system is also equipped with an eye-safe laser rangefinder, a laser pointer, and an inertial measurement unit/global positioning (IMU/GPS) unit for geolocation functions.

The TC-300 also features a video processing engine that incorporates a moving target indicator, a haze reduction algorithm, and a function that allows its sensors to automatically track the helicopter’s searchlight.

https://www.janes.com/article/91270...om-trakka-systems-for-two-panther-helicopters
 
. .
Back
Top Bottom